Ibu hamil trimester 3 harus lebih ekstra hati-hati memerhatikan banyak hal untuk memastikan bayinya tetap sehat dan aman sampai waktu kelahirannya. Namun tak dapat disangkal, segala kerepotan mempersiapkan persalinan membuat kita sering lupa untuk cek kondisi tubuh sendiri. Sebagai pengingat, baca terus artikel ini agar Anda tahu kira-kira hal apa saja yang perlu menjadi perhatian khusus di trimester terakhir Anda.
Ibu hamil trimester 3 perlu lebih perhatikan…
1. Pergerakan janin
Gerak janin dalam kandungan seharusnya akan semakin aktif mendekati waktu persalinan. Ini karena ia akan mengubah posisi, dari yang awalnya meringkuk dengan kepala di atas menjadi merosot turun ke daerah panggul ibu untuk bersiap lahir.
Selama perpindahan posisi ini, bayi juga akan meregangkan lengan dan kakinya sehingga menimbulkan gerakan yang cukup membuat Anda terkaget-kaget. Oleh karena itu, yang perlu menjadi perhatian ibu adalah gerakan janin.
Apakah gerakannya sebanyak biasanya, berkurang, atau justru tidak bergerak sama sekali? Jika Anda merasa gerakan bayi melemah, cobalah makan sesuatu dan setelah itu berbaring menyamping ke kiri. Cara ini merangsang janin bergerak lewat asupan makanan dari ibu.
Apabila janin tidak juga bergerak minimal sebanyak 10 kali dalam dua jam berikutnya, segera hubungi dokter untuk cari tahu penyebabnya.
2. Posisi tidur
Hamil trimester 3 Anda sebaiknya jangan tidur telentang. Selain kurang nyaman, posisi telentang akan menghambat aliran darah yang menuju bayi lewat plasenta.
Mengutip American Pregnancy, ibu hamil dianjurkan berbaring menyamping ke sisi kiri karena rahim secara alami akan berputar ke kanan sepanjang kehamilan.
Berbaring menyamping ke kiri membawa bayi ke tengah perut. Ini akan meningkatkan aliran darah sekaligus asupan nutrisi melalui plasenta.
Agar lebih nyaman, Anda bisa selipkan bantal di antara kedua kaki untuk membantu menopang tubuh.
3. Pekerjaan yang dilakukan
Saat memasuki usia kehamilan trimester ketiga Anda mungkin bertanya-tanya, kira-kira kapan harus berhenti bekerja dan apakah bekerja membahayakan janin?
Sebenarnya selama Anda melakukan pekerjaan secara normal tanpa memforsir tenaga dan tetap memerhatikan asupan nutrisi untuk si kecil, bekerja bukanlah halangan.
Lain cerita jika Anda bekerja di lingkungan yang memiliki sirkulasi udara yang buruk dengan paparan asap berbahaya yang mudah menguap atau cat berbasis timbal. Jika begitu, Anda perlu mengonsultasikannya pada dokter kandungan dan ceritakan kondisi pekerjaan Anda.
Akan tetapi, beberapa masalah saat hamil seperti risiko persalinan prematur, lemah rahim (inkompetensi serviks), plasenta previa, dan preeklampsia membutuhkan lebih banyak istirahat selama kehamilan. Dokter kemungkinan akan merekomendasikan Anda untuk segera ambil cuti melahirkan.
4. Perjalanan jauh
Bepergian jauh saat hamil trimester 3 cukup berisiko. Pasalnya, ada beberapa risiko kesehatan yang mengintai seperti pembekuan darah karena duduk terlalu lama, paparan infeksi, dan berbagai komplikasi kehamilan.
Jika kondisi mengharuskan Anda pergi, maka hindari naik mobil. Dokter bisanya masih mengizinkan Anda untuk naik pesawat hingga usia kehamilan sekitar 32-34 minggu, kecuali jika Anda berisiko tinggi untuk melahirkan prematur.
Jangan lupa untuk membawa catatan medis seputar riwayat kehamilan Anda untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Selain itu, usahakan untuk beranjak dari tempat duduk dan berjalan kaki setidaknya setiap satu atau dua jam. Usahakan untuk tetap mengonsumsi makanan yang bersih dan dimasak matang untuk mencegah paparan infeksi dari bakteri yang bisa membahayakan kehamilan.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]