Memasuki trimester 3, ibu hamil akan lebih sering merasakan pergerakan janin karena organ-organ tubuh janin sudah semakin matang. Salah satu gerakan janin yang akan sering muncul di trimester 3 adalah cegukan.
Karena gerakan janin yang tidak dapat dipastikan, ibu hamil mungkin akan merasa khawatir dengan hal ini. Lantas, apakah cegukan pada janin merupakan kondisi yang perlu dikhawatirkan? Simak ulasan berikut untuk jawabannya.
Apa penyebab janin sering cegukan di trimester 3?
Sampai saat ini, penyebab janin cegukan belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, kondisi ini telah dikaitkan dengan paru-paru janin yang semakin matang.
Inilah alasan mengapa janin terkesan lebih sering cegukan di trimester 3 alih-alih trimester awal.
Cegukan pada janin terjadi ketika diafragma berkontraksi secara tiba-tiba. Kontraksi ini biasanya dipicu oleh cairan ketuban yang masuk ke paru-paru janin saat mereka bernapas.
Cara janin bernapas dalam kandungan adalah dengan menghirup cairan ketuban, bukan udara seperti halnya orang dewasa.
Mengutip laman Pregnancy After Loss Support, cegukan merupakan respons alami janin untuk mengendalikan jumlah cairan di dalam kantung ketuban.
Dengan begitu, bisa diartikan bahwa cegukan menjadi tanda bahwa diafragma janin sudah mulai berfungsi.
Selain itu, bayi cegukan dalam kandungan menjadi tanda bahwa saraf tulang belakang dan otaknya telah bekerja dan saling terhubung.
Bagi ibu, cegukan pada janin awalnya mungkin terasa seperti tendangan lembut. Akan tetapi, cegukan cenderung terasa berulang dan berirama sehingga membuat perut berkedut.
Beberapa ibu hamil mulai merasakan cegukan sejak memasuki usia kehamilan 16 minggu. Sementara itu, yang lain mungkin baru merasakannya setelah kehamilannya berusia di atas 24 minggu.
Cara mengatasi cegukan pada janin saat trimester 3
Biasanya, cegukan pada janin bisa berhenti dengan sendirinya tanpa membutuhkan penanganan khusus.
Jika Ibu merasa tidak nyaman dengan gerakan yang ditimbulkan saat janin cegukan, cobalah beberapa cara berikut untuk mengatasinya.
- Berbaring dengan posisi miring ke kiri.
- Minum air putih.
- Penuhi kebutuhan waktu istirahat.
- Penuhi kebutuhan gizi harian.
- Tetap bergerak aktif sesuai anjuran dokter.
- Gunakan bantal ibu hamil untuk menopang perut dan mengurangi tekanan dari tulang belakang.
Jika berbagai cara di atas tidak juga menghentikan cegukan janin atau Ibu memiliki kekhawatiran terkait hal ini, jangan ragu untuk menanyakannya ke dokter kandungan.
Kondisi yang harus diwaspadai terkait cegukan janin
Sebagian besar gerakan berulang pada janin merupakan hal yang normal, termasuk cegukan yang lebih sering muncul di trimester 3.
Hal ini bahkan menjadi salah satu tanda janin sehat dan sistem pernapasannya berkembang dengan baik.
Meski begitu, Ibu sebaiknya segera pergi ke dokter kandungan jika merasakan beberapa kondisi berikut.
- Cegukan berlangsung selama lebih dari 15 menit.
- Intensitas cegukan meningkat setelah usia kehamilan di atas 32 minggu. Umumnya, intensitas cegukan pada janin akan berkurang setelah usia kehamilan di atas 28 minggu.
- Cegukan terjadi hingga 3–4 kali dalam sekali waktu.
Walaupun sangat jarang terjadi, berbagai kondisi tersebut bisa menjadi tanda gangguan tali pusat.
Cegukan yang berlangsung cukup lama dan sering mungkin merupakan respons janin untuk mengurangi aliran darah dari tali pusat yang terlilit.
Jika dibiarkan, gangguan tali pusat bisa meningkatkan risiko kerusakan pada otak janin hingga keguguran.
Sebaliknya, ibu hamil tidak perlu khawatir jika janin tidak mengalami cegukan sama sekali. Kondisi ini masih terbilang wajar dan tidak menandakan gangguan pernapasan janin.
Meski begitu, ibu hamil tetap harus memantau jumlah gerakan janin secara berkala. Idealnya, ibu hamil akan merasakan 10 gerakan janin setiap dua jam.
Jika Ibu tidak merasakan gerakan janin sama sekali selama lebih dari dua jam, segera periksakan diri ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa janin yang sering cegukan di trimester 3 merupakan hal yang wajar bahkan menjadi tanda bahwa mereka berkembang dengan baik.
Kesimpulan
- Penyebab janin cegukan adalah kontraksi diafragma ketika janin menghirup cairan ketuban. Inilah alasan mengapa cegukan menjadi salah satu tanda sistem pernapasan janin berkembang baik.
- Tidak ada cara khusus untuk mengatasi cegukan karena kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya dan tidak membahayakan. Jika Ibu merasa tidak nyaman, cobalah ganti posisi berbaring dengan miring ke kiri.
- Ibu perlu khawatir ketika cegukan berlangsung selama lebih dari 15 menit atau intensitasnya meningkat ketika memasuki usia kehamilan 32 minggu.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]