Seperti yang dijelaskan sebelumnya. Saat masih dalam kandungan, bayi menelan sedikit air ketuban saat belajar bernapas. Sebenarnya, ini adalah kondisi normal dan tidak membahayakan. Pasalnya, air tersebut akan mengering dengan sendirinya setelah ia dilahirkan.
Namun, yang perlu Anda waspadai adalah ketika bayi menelan air ketuban yang bercampur dengan mekonium pada saat proses kelahiran. Kondisi ini disebut juga dengan sindrom aspirasi mekonium.
Mekonium adalah kotoran yang dikeluarkan oleh bayi saat buang air besar untuk pertama kalinya. Kotoran ini berwarna hijau gelap dan kental.
Idealnya, mekonium baru dikeluarkan beberapa jam atau beberapa hari setelah bayi dilahirkan. Namun, pada sejumlah kasus, bayi sudah mengeluarkan mekonium sejak masih dalam proses persalinan. Ini mungkin terjadi jika bayi terlambat lahir.
Melansir Johns Hopkins Medicine, sindrom aspirasi mekonium terjadi pada 5 sampai 10 persen kelahiran. Ini merupakan kondisi berbahaya sebab dapat menyebabkan masalah pernapasan yang serius bahkan kematian pada bayi baru lahir.
Segeralah ke dokter jika bayi berhenti bernapas atau tidak bergerak dalam kandungan
Pada usia kehamilan minggu ke-16 atau minggu ke-18, Anda sudah mulai merasakan janin bergerak. Gerakan bayi dalam kandungan membantu ia untuk belajar bernapas.
Anda perlu memantau pergerakan tersebut untuk memastikan janin tetap bernapas dan bergerak dalam kandungan. Waspadalah jika bayi berhenti bergerak. Pasalnya ini merupakan salah satu pertanda kematian bayi dalam kandungan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar