Selama masa kehamilan, Anda melakukan banyak hal untuk menjaga agar janin tetap sehat. Pernahkah terpikirkan untuk mendidik anak sejak dalam kandungan? Apakah hal ini mungkin terjadi? Berikut penjelasan seputar mendidik anak sejak dalam kandungan dari sisi medis.
Bisakah mendidik anak sejak dalam kandungan?
Untuk menjalin hubungan erat dengan anak, orangtua sudah bisa melakukannya sejak si kecil masih dalam kandungan.
Mendidik bayi dalam kandungan bukan berarti mengajarkannya untuk bicara, tetapi dengan melakukan kontak dengan si kecil.
Mengutip dari Pregnancy, Birth & Baby, bonding dengan janin dalam kandungan sangat penting dalam perkembangan bayi saat ia lahir nanti.
Saat kehamilan usia 18 minggu, bayi sudah bisa mendengar suara dalam tubuh ibu, seperti detak jantung atau perut ibu yang keroncongan.
Sementara itu, kehamilan usia 26 minggu, bayi sudah bisa bereaksi terhadap suara yang ada di luar, seperti suara ibu atau mesin kendaraan.
Mengingat janin sudah bisa mendengar dan bereaksi terhadap suara, ibu sudah bisa melakukan kontak dengan si kecil.
Sebut saja, mengusap perut atau mendengarkan musik.
Cara mendidik anak sejak dalam kandungan
Mengingat indra pendengaran anak sudah mulai bekerja sejak ia masih dalam kandungan, ibu dan ayah bisa mendidik dengan cara sederhana.
1. Ajak berkomunikasi
Mengutip dari University of Washington, bayi sudah bisa mengenal bahasa ibu sejak beberapa jam setelah lahir.
Bahkan, ia sudah bisa membedakan suara dari bahasa ibu dan bahasa asing.
Hal ini karena sensorik dan otak bayi untuk mendengar sudah mulai berkembang sejak kehamilan 30 minggu.
Bayi yang masih ada dalam kandungan mendengarkan ibunya bicara selama 10 minggu terakhir kehamilan. Selanjutnya saat lahir, bayi bisa menunjuk apa yang ia dengar.
Oleh karena itu, ibu dan ayah bisa mengajak bayi dalam perut berkomunikasi dengan mengobrol.
Meski terkesan aneh bicara dengan perut buncit, cara ini efektif untuk mengenalkan suara ayah dan ibu pada janin.
2. Membaca buku dengan bersuara
Mengingat anak sudah bisa mendengar sejak dalam kandungan, ayah dan ibu bisa mendidik lewat membacakan buku dengan bersuara.
Artinya, ayah dan ibu tidak hanya membacakan dalam hati, tetapi mengucapkannya agar bayi dalam perut bisa mendengar.
Mengutip dari American Pregnancy Association, membacakan buku cerita bisa membuat anak menyukai buku sejak dini.
Ayah dan ibu bisa membacakan buku cerita atau bahan bacaan apapun saat malam atau siang hari.
Membacakan cerita juga membuat anak merasa familier dengan ritme dari cerita tersebut.
3. Mengusap perut
Cara berkomunikasi antara ibu dan bayi dalam kandungan tidak melulu lewat kata-kata, tetapi bisa juga dengan gerakan sederhana seperti mengusap perut membuat anak merasa nyaman.
Saat usia kehamilan 26 minggu, janin dalam kandungan sudah bisa merespon usapan perut ibu.
Inilah yang membuat ibu merasakan tendangan bayi beberapa saat setelah mengusap perut.
Mengusap perut menjadi salah satu cara mendidik anak sejak dalam kandungan agar ia bisa mengenal sentuhan ibu.
4. Ajak si kakak untuk ngobrol dengan janin
Bila ini bukan kehamilan anak pertama, ayah dan ibu bisa mengajak si kakak untuk berkomunikasi dengan adiknya yang masih di dalam perut.
Selain membantu meningkatkan ikatan batin, mengajak berkomunikasi dengan janin juga membuat bayi mengenal suara si kakak.
Biarkan si kakak memeluk, mengusap, dan berbicara dengan bayi dalam perut.
Bayi akan merasakan rasa sayang dari kakaknya lewat gerakan sebagai respons dari komunikasi yang mereka lakukan.
5. Bergerak bersama
Ibu bisa tetap bergerak saat sedang hamil, misalnya menari santai sambil mendengarkan musik.
Walau terkesan sederhana, ini salah satu cara mendidik anak sejak dalam kandungan.
Gerakan lembut bisa melepaskan endorfin, yakni hormon yang membuat seseorang merasa senang.
Ketika tubuh melepas hormon endorfin saat menari, anak dalam kandungan merasakan ibunya sedang bahagia.
Ini juga turut berpengaruh pada suasana hati janin meski ia masih tinggal dalam kandungan.
Mendidik anak sudah bisa ibu dan ayah lakukan sejak si kecil masih dalam kandungan. Bayi bisa mengenal suara, tempat, bahkan cerita yang pernah orangtuanya berikan.
Maka dari itu, ibu hamil sebaiknya menghindari stress dan membuat suasana yang rileks.
Coba dengan cara mendengarkan musik, membaca, yoga, atau bahkan pergi ke pusat kebugaran (gym).
Janin dapat merasakan stres dari ibunya sehingga akan lebih baik kalau ibu memanjakan diri dan janin.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]