Selama kehamilan, janin akan terus bergerak di dalam rahim. Gerakan janin umumnya lebih aktif pada trimester tiga dengan bagian kepala mulai mendekati vagina sebagai persiapan kelahiran. Namun, sudah tahukah ibu cara untuk membedakan kepala dan bokong janin?
Jika belum, simak cara mengetahuinya berikut ini, yuk!
Kenapa ibu perlu tahu posisi janin dalam kandungan?
Posisi janin merupakan salah satu informasi yang akan ibu dapatkan saat melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan.
Pergerakan janin pada trimester kedua umumnya lebih banyak terasa dibandingkan selama awal kehamilan.
Ini lantaran seiring bertambahnya usia kehamilan, janin akan bergerak lebih aktif dan posisinya pun akan lebih sering berubah.
Memasuki minggu ke-32 sampai ke-36 kehamilan, janin umumnya sudah mulai memposisikan diri untuk persalinan.
Lalu menjelang kelahiran, kepala janin umumnya sudah berada di bawah dengan posisi membungkuk dan menghadap punggung ibu, sementara punggung janin akan menempel pada perut.
Nah, pada masa-masa inilah ibu biasanya bisa membedakan kepala dan bokong janin dengan cara periksa USG.
Posisi kepala dan leher janin yang tertekuk akan memberikan tekanan pada area panggul. Dengan begitu, pembukaan akan lebih cepat terjadi sehingga proses melahirkan juga lebih cepat dan lancar.
Dengan posisi kepala di bawah dan tulang tengkorak yang masih cukup fleksibel, bayi Anda juga akan semakin mudah melewati jalur persalinan.
Namun, jika janin berada dalam posisi yang tidak wajar, misalnya sungsang atau melintang (kepala di sisi samping), akan lebih sulit bagi ibu untuk melahirkan secara pervaginam (normal).
Mengutip dari situs Cleveland Clinic, ibu hamil dengan posisi janin melintang bahkan sering kali disarankan untuk menjalani operasi caesar.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penting untuk membedakan kepala dan bokong janin supaya ibu bisa menentukan cara persalinan yang paling sesuai.
Mengenal posisi janin
- Cephalic presentation: kepala di bawah, menghadap punggung (posisi paling umum).
- Cephalic, occiput posterior presentation: kepala di bawah, menghadap sisi depan.
- Sungsang: kaki atau bokong di bawah, menggantikan posisi kepala.
- Transverse lie: janin dalam posisi melintang.
Cara membedakan kepala dan bokong janin
Pemeriksaan dengan USG adalah cara paling akurat untuk mengetahui posisi janin. Namun, beberapa ibu mungkin penasaran ingin mencari tahu sendiri apakah janinnya sudah dalam posisi yang tepat.
Untuk mengatasi rasa penasaran tersebut tanpa USG, ibu bisa mengetahui apakah posisi kepala janin sudah di bawah dengan cara menekan sedikit area perut yang sejajar dengan pinggul bagian atas.
Jika ibu dapat merasakan sesuatu berbentuk bulat dan cenderung keras, itu adalah kepala bayi. Sementara itu, jika ibu merasakan sesuatu yang lebih lembut dengan bentuk tidak rata, ini mungkin bagian bokong janin.
Cara membedakan kepala dan bokong bayi dalam kandungan juga bisa dilakukan dengan merasakan gerakan yang diberikan janin.
Mengutip dari laman National Childbirth Trust, ketika ibu lebih banyak melihat gerakan janin pada bagian tengah perut, ini berarti janin berada dalam posisi telentang atau oksiput posterior.
Dalam posisi tersebut, bagian belakang janin berhadapan langsung dengan tulang belakang ibu sehingga tidak ideal untuk dilakukan persalinan normal.
Sementara itu, jika letak kepala janin sudah di bawah dengan posisi menekuk seperti saat akan dilahirkan, ibu akan lebih banyak merasakan tendangan pada bagian bawah tulang rusuk.