Ada berbagai faktor yang membuat dokter memutuskan untuk melakukan prosedur kuret. Setelahnya, Anda mungkin merasakan ketidaknyamanan di beberapa area tubuh. Simak apa saja cara penyembuhan atau perawatan pasca kuret yang bisa Anda lakukan!
Mengapa prosedur kuret perlu dilakukan?
Di masa kehamilan, ada faktor yang membuat Anda mengalami komplikasi kehamilan atau janin tidak berkembang. Maka dari itu, tidak menutup kemungkinan dokter akan memutuskan untuk melakukan kuret.
Kuret atau kuretase merupakan prosedur untuk mengangkat sisa jaringan yang ada di dalam rahim. Mengutip Cleveland Clinic, prosedur ini diperlukan jika wanita mengalami:
- Keguguran saat hamil.
- Memiliki jaringan sisa aborsi di dalam rahim.
- Mengalami perdarahan yang tidak dapat dijelaskan saat menstruasi.
Penyembuhan pasca kuret di rumah
Saat prosedur, Anda akan diberikan anestesi lokal atau total sehingga tidak bisa merasakan sakit.
Setelah itu, ada kemungkinan Anda juga diminta untuk beristirahat selama beberapa jam di ruang pemulihan.
Dokter akan memantau apakah terjadi perdarahan hingga komplikasi lainnya. Sekaligus memberi waktu hingga Anda benar-benar sadar dari efek anestesi.
Apabila sudah diperbolehkan pulang, Anda akan menjalani perawatan atau penyembuhan pasca kuret di rumah.
Masa pemulihan ini akan berlangsung selama beberapa hari tergantung dari kondisi kesehatan.
Terkadang, kuret juga dapat menimbulkan komplikasi yang menunjukkan gejala seperti perdarahan berat, keputihan berbau busuk, nyeri pada perut, dan demam.
Jika mengalami gejala tersebut, Anda mungkin perlu perawatan khusus dan perlu dirawat selama beberapa hari.
Namun, jika Anda tidak mempunyai komplikasi setelah kuret, Anda bisa menjalani aktivitas kembali seperti biasa dalam waktu satu atau dua hari setelah kuret.
Berikut beberapa cara penyembuhan atau pemulihan pasca kuret yang perlu dilakukan:
1. Beristirahat saat perut kram
Efek samping yang umum terjadi setelah prosedur adalah ketika Anda mengalami kram ringan di area perut dan sekitarnya.
Maka dari itu, Anda perlu beristirahat agar sakit yang dirasakan berangsur-angsur menghilang.
Apabila Anda tergolong rentan dengan rasa sakit, ada kemungkinan dokter akan memberikan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol.
Hindari mengonsumsi aspirin karena akan mengakibatkan perdarahan.
2. Menggunakan pembalut
Lalu, efek samping lainnya setelah prosedur kuret yang bisa terjadi adalah munculnya bercak darah hingga perdarahan ringan.
Maka dari itu, penyembuhan pasca kuret yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan pembalut agar lebih aman dan nyaman.
Obat pereda nyeri, yang diresepkan dokter umumnya dapat meningkatkan perdarahan.
Untuk itu, penggunaan pembalut yang tepat sangat disarankan.
3. Melakukan aktivitas dan olahraga ringan
Walaupun perut terasa kram dan merasakan ketidaknyamanan di area tubuh lainnya, Anda diharapkan tetap melakukan aktivitas ringan.
Aktivitas atau olahraga ringan merupakan salah satu penyembuhan dan perawatan pasca kuret.
Sebagai contoh, coba untuk berjalan kaki di sekitar rumah sekaligus melakukan peregangan ringan untuk mengaktifkan kembali otot.
Hal ini dilakukan agar otot tetap kuat dan mencegah penggumpalan darah di bagian kaki.
Pantangan sehabis kuret
Selain cara yang bisa dilakukan sebagai penyembuhan atau perawatan pasca kuret, ada pula hal yang sebaiknya dihindari.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi komplikasi atau efek samping lainnya.
Berikut pantangan yang sebaiknya dihindari agar penyembuhan sehabis kuret cepat pulih:
1. Mengendarai kendaraan sendiri
Saat prosedur, Anda diberikan anestesi atau bius agar tidak merasakan sakit.
Walaupun beberapa jam setelahnya sudah diperbolehkan pulang, Anda tidak diperbolehkan untuk pulang dan mengendarai kendaraan sendiri.
Hal ini untuk menghindari terjadinya kecelakaan akibat mengantuk atau rasa kram di perut yang mengganggu.
Pastikan pasangan atau keluarga terdekat bisa bersama dengan Anda selama penyembuhan pasca kuret pada 24 jam pertama.
2. Berendam atau berenang
Saat tubuh sudah terasa nyaman dan tidak ada rasa nyeri, Anda diperbolehkan untuk mandi sebagai perawatan atau penyembuhan pasca kuret.
Akan tetapi, hindari dulu berendam air panas atau berenang selama 2 hingga 4 minggu. Ini dilakukan untuk mencegah masuknya bakteri atau kuman yang bisa mengakibatkan infeksi.
3. Menggunakan tampon dan douching
Perdarahan adalah efek samping yang umum terjadi setelah proses kuret.
Walaupun Anda diperbolehkan menggunakan pembalut sebagai penyembuhan pasca kuret, hindari penggunaan tampon.
Hal ini untuk menghindari terjadinya infeksi di dalam vagina. Tidak hanya itu saja, Anda juga perlu menghindari membersihkan vagina dengan bahan kimia atau douching selama beberapa minggu.
4. Melakukan hubungan seksual
Jangan melakukan hubungan seksual sampai beberapa minggu setelah kuret atau sampai dokter Anda memperbolehkannya.
Biasanya, Anda diperbolehkan melakukan hubungan seksual setelah 2 minggu sejak dikuret atau sampai perdarahan benar-benar berhenti.
Hal ini juga dilakukan untuk mencegah masuknya bakteri ke dalam rahim yang dapat menyebabkan infeksi vagina serta rahim.
5. Melakukan aktivitas berat
Sudah dijelaskan sedikit di atas bahwa Anda direkomendasikan untuk melakukan aktivitas ringan sebagai penyembuhan pasca kuret agar otot tidak kaku.
Namun, hindari melakukan aktivitas hingga olahraga berat agar tidak terjadi perdarahan.
Kapan harus pergi ke dokter setelah kuret?
Selalu ada kemungkinan komplikasi pasca prosedur medis apa pun, termasuk setelah kuret. Tidak perlu khawatir karena hal tersebut dapat diobati.
Namun, jangan sepelekan tanda yang muncul pasca kuret seperti:
- Perdarahan hebat sehingga Anda mengganti pembalut setiap 10 hingga 20 menit.
- Keluarnya gumpalan darah.
- Demam tinggi hingga menggigil.
- Nyeri perut di bagian bawah tidak mereda.
- Keluarnya cairan yang disertai bau dari vagina.
Jika Anda mengalami satu atau lebih gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter.
[embed-health-tool-due-date]