backup og meta

3 Hal yang Perlu Dilakukan Saat Penyembuhan Pasca Kuret agar Cepat Pulih

3 Hal yang Perlu Dilakukan Saat Penyembuhan Pasca Kuret agar Cepat Pulih

Ada berbagai faktor yang membuat dokter memutuskan untuk melakukan prosedur kuret. Setelahnya, Anda mungkin merasakan ketidaknyamanan di beberapa area tubuh. Simak apa saja cara penyembuhan atau perawatan pasca kuret yang bisa Anda lakukan!

Mengapa prosedur kuret perlu dilakukan?

Di masa kehamilan, ada faktor yang membuat Anda mengalami komplikasi kehamilan atau janin tidak berkembang. Maka dari itu, tidak menutup kemungkinan dokter akan memutuskan untuk melakukan kuret.

Kuret atau kuretase merupakan prosedur untuk mengangkat sisa jaringan yang ada di dalam rahim. Mengutip Cleveland Clinic, prosedur ini diperlukan jika wanita mengalami:

  • Keguguran saat hamil.
  • Memiliki jaringan sisa aborsi di dalam rahim.
  • Mengalami perdarahan yang tidak dapat dijelaskan saat menstruasi.

Penyembuhan pasca kuret di rumah

Saat prosedur, Anda akan diberikan anestesi lokal atau total sehingga tidak bisa merasakan sakit.

Setelah itu, ada kemungkinan Anda juga diminta untuk beristirahat selama beberapa jam di ruang pemulihan.

Dokter akan memantau apakah terjadi perdarahan hingga komplikasi lainnya. Sekaligus memberi waktu hingga Anda benar-benar sadar dari efek anestesi.

Apabila sudah diperbolehkan pulang, Anda akan menjalani perawatan atau penyembuhan pasca kuret di rumah.

Masa pemulihan ini akan berlangsung selama beberapa hari tergantung dari kondisi kesehatan.

Terkadang, kuret juga dapat menimbulkan komplikasi yang menunjukkan gejala seperti perdarahan berat, keputihan berbau busuk, nyeri pada perut, dan demam.

Jika mengalami gejala tersebut, Anda mungkin perlu perawatan khusus dan perlu dirawat selama beberapa hari.

Namun, jika Anda tidak mempunyai komplikasi setelah kuret, Anda bisa menjalani aktivitas kembali seperti biasa dalam waktu satu atau dua hari setelah kuret.

Berikut beberapa cara penyembuhan atau pemulihan pasca kuret yang perlu dilakukan:

1. Beristirahat saat perut kram

Efek samping yang umum terjadi setelah prosedur adalah ketika Anda mengalami kram ringan di area perut dan sekitarnya.

Maka dari itu, Anda perlu beristirahat agar sakit yang dirasakan berangsur-angsur menghilang.

Apabila Anda tergolong rentan dengan rasa sakit, ada kemungkinan dokter akan memberikan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol.

Hindari mengonsumsi aspirin karena akan mengakibatkan perdarahan.

2. Menggunakan pembalut

Lalu, efek samping lainnya setelah prosedur kuret yang bisa terjadi adalah munculnya bercak darah hingga perdarahan ringan.

Maka dari itu, penyembuhan pasca kuret yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan pembalut agar lebih aman dan nyaman.

Obat pereda nyeri, yang diresepkan dokter umumnya dapat meningkatkan perdarahan.

Untuk itu, penggunaan pembalut yang tepat sangat disarankan.

3. Melakukan aktivitas dan olahraga ringan

Walaupun perut terasa kram dan merasakan ketidaknyamanan di area tubuh lainnya, Anda diharapkan tetap melakukan aktivitas ringan.

Aktivitas atau olahraga ringan merupakan salah satu penyembuhan dan perawatan pasca kuret.

Sebagai contoh, coba untuk berjalan kaki di sekitar rumah sekaligus melakukan peregangan ringan untuk mengaktifkan kembali otot.

Hal ini dilakukan agar otot tetap kuat dan mencegah penggumpalan darah di bagian kaki.

Pantangan sehabis kuret

Selain cara yang bisa dilakukan sebagai penyembuhan atau perawatan pasca kuret, ada pula hal yang sebaiknya dihindari. 

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi komplikasi atau efek samping lainnya.

Berikut pantangan yang sebaiknya dihindari agar penyembuhan sehabis kuret cepat pulih:

1. Mengendarai kendaraan sendiri

Saat prosedur, Anda diberikan anestesi atau bius agar tidak merasakan sakit.

Walaupun beberapa jam setelahnya sudah diperbolehkan pulang, Anda tidak diperbolehkan untuk pulang dan mengendarai kendaraan sendiri.

Hal ini untuk menghindari terjadinya kecelakaan akibat mengantuk atau rasa kram di perut yang mengganggu.

Pastikan pasangan atau keluarga terdekat bisa bersama dengan Anda selama penyembuhan pasca kuret pada 24 jam pertama.

2. Berendam atau berenang

Saat tubuh sudah terasa nyaman dan tidak ada rasa nyeri, Anda diperbolehkan untuk mandi sebagai perawatan atau penyembuhan pasca kuret.

Akan tetapi, hindari dulu berendam air panas atau berenang selama 2 hingga 4 minggu. Ini dilakukan untuk mencegah masuknya bakteri atau kuman yang bisa mengakibatkan infeksi.

3. Menggunakan tampon dan douching

Perdarahan adalah efek samping yang umum terjadi setelah proses kuret.

Walaupun Anda diperbolehkan menggunakan pembalut sebagai penyembuhan pasca kuret, hindari penggunaan tampon.

Hal ini untuk menghindari terjadinya infeksi di dalam vagina. Tidak hanya itu saja, Anda juga perlu menghindari membersihkan vagina dengan bahan kimia atau douching selama beberapa minggu.

4. Melakukan hubungan seksual

Jangan melakukan hubungan seksual sampai beberapa minggu setelah kuret atau sampai dokter Anda memperbolehkannya.

Biasanya, Anda diperbolehkan melakukan hubungan seksual setelah 2 minggu sejak dikuret atau sampai perdarahan benar-benar berhenti.

Hal ini juga dilakukan untuk mencegah masuknya bakteri ke dalam rahim yang dapat menyebabkan infeksi vagina serta rahim.

5. Melakukan aktivitas berat

Sudah dijelaskan sedikit di atas bahwa Anda direkomendasikan untuk melakukan aktivitas ringan sebagai penyembuhan pasca kuret agar otot tidak kaku.

Namun, hindari melakukan aktivitas hingga olahraga berat agar tidak terjadi perdarahan.

Kapan harus pergi ke dokter setelah kuret?

Selalu ada kemungkinan komplikasi pasca prosedur medis apa pun, termasuk setelah kuret. Tidak perlu khawatir karena hal tersebut dapat diobati.

Namun, jangan sepelekan tanda yang muncul pasca kuret seperti: 

  • Perdarahan hebat sehingga Anda mengganti pembalut setiap 10 hingga 20 menit.
  • Keluarnya gumpalan darah.
  • Demam tinggi hingga menggigil.
  • Nyeri perut di bagian bawah tidak mereda.
  • Keluarnya cairan yang disertai bau dari vagina.

Jika Anda mengalami satu atau lebih gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter.

[embed-health-tool-due-date]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dilatation and curettage (D&C) . (2020). Retrieved 14 December 2020, from https://healthywa.wa.gov.au/Articles/A_E/Dilatation-and-curettage

Dilation and Curettage (D&C). (2020). Retrieved 14 December 2020, from https://www.mskcc.org/cancer-care/patient-education/dilation-and-curettage-d-c

Dilatation and curettage (D&C). (2020). Retrieved 14 December 2020, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/dilatation-and-curettage-dc

Dilation and Curettage (D & C) Recovery and Outlook | Cleveland Clinic. (2020). Retrieved 14 December 2020, from https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/4110-dilation-and-curettage-d–c/recovery-and-outlook

Dilation and curettage (D&C) – Mayo Clinic. (2020). Retrieved 14 December 2020, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/dilation-and-curettage/about/pac-20384910

Dilation and Curettage (D and C). (2020). Retrieved 14 December 2020, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/dilation-and-curettage-d-and-c

Dilation and Curettage. (2020). Retrieved 14 December 2020, from https://www.acog.org/womens-health/faqs/dilation-and-curettage

Versi Terbaru

07/07/2022

Ditulis oleh Atifa Adlina

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Kapan Hamil Lagi Setelah Keguguran? Ini Penjelasannya

5 Hal yang Perlu Dilakukan untuk Memulihkan Diri Setelah Keguguran


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 07/07/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan