Seiring membesarnya ukuran perut, ibu hamil sering kali tidak bisa lagi melakukan aktivitas seperti biasanya, termasuk mengambil atau mengangkat barang berat.
Mengapa Ibu tidak boleh mengangkat beban berat selama kehamilan? Apa yang perlu Ibu lakukan saat terpaksa harus mengangkatnya? Cari tahu jawabannya melalui ulasan berikut.
Alasan ibu tidak boleh mengangkat beban berat saat hamil
Demi mendukung perkembangan janin, tubuh Ibu akan melakukan berbagai penyesuaian yang kemudian mungkin menimbulkan ketidaknyamanan.
Salah satu contohnya adalah ketika rahim yang terus menekan otot perut sehingga memicu kram.
Kram mungkin menjadi lebih intens karena peningkatan hormon progesteron saat hamil mengakibatkan otot dan persendian pinggul jadi kendur dan melemas.
Itu artinya, ibu hamil yang angkat beban berat, seperti galon atau gas LPG akan menambah tekanan pada dasar panggul yang memang sudah tertekan oleh rahim dan janin.
Secara umum, tekanan berlebih tersebut akan membuat otot dan persendian tubuh bagian bawah lebih rentan mengalami kram, sakit punggung, dan terkilir.
Sementara itu, laman American Pregnancy Association menyebutkan bahwa mengangkat beban berat saat hamil dapat meningkatkan risiko berat badan lahir rendah (BBLR) hingga keguguran.
Ibu hamil yang terlalu sering angkat beban berat juga berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan, seperti hernia.
Pada umumnya, ibu hamil yang memiliki risiko persalinan prematur perlu menghentikan aktivitas mengangkat benda berat setelah trimester pertama.
Namun, untuk memastikan aturan angkat beban berat saat hamil, Ibu bisa menanyakannya pada dokter kandungan.
Demi meminimalkan berbagai risiko tersebut, jangan sungkan meminta bantuan pada orang lain ketika harus mengangkat benda berat.
Jika situasi dan kondisinya tidak bisa terhindarkan, usahakan jangan mengangkat barang yang memiliki berat lebih dari 9 kilogram walau hanya sebentar.
Pasalnya, ibu hamil juga lebih mudah kehilangan keseimbangan. Saat keseimbangan tubuh tidak stabil, Ibu rentan mengalami cedera.
Pada beberapa kasus, terjatuh saat hamil bisa menimbulkan dampak serius bagi Ibu dan janin.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Tips mengangkat beban berat saat hamil
Demi kesehatan Ibu dan janin, bumil memang sebaiknya menghindari angkat beban berat selama kehamilan. Akan tetapi, dokter biasanya memberi batas aturan yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil.
Biasanya, dokter akan memberi kelonggaran bila Ibu memang terbiasa mengangkat barang berat saat sebelum hamil.
Namun, usahakan selalu lebih berhati-hati setiap kali Ibu mengangkat barang berat saat hamil, terutama ketika usia kehamilan sudah memasuki trimester tiga.
Berikut adalah beberapa trik yang bisa Ibu lakukan jika harus mengangkat beban berat saat hamil.
- Posisikan tubuh dengan berjongkok dan lutut menekuk. Hindari membungkuk dengan punggung yang melengkung.
- Saat jongkok, posisikan kaki selebar bahu dan punggung tetap lurus.
- Setelah itu, angkat beban berat menggunakan kedua tangan secara perlahan dengan kekuatan bertumpu pada lutut.
- Kemudian, dorong tubuh ke atas perlahan dengan kedua kaki.
- Hindari membuat gerakan menyentak atau mengubah gerakan secara tiba-tiba ketika sedang mengangkat barang.
- Pada saat mengangkat, bernapaslah lewat mulut sehingga perut tetap rata dan dasar panggul berkontraksi.
- Dekap barang sedekat mungkin dengan tubuh Ibu. Bila memungkinkan, peluk barang tersebut.
Pastikan untuk tidak mengangkat beban terlalu lama. Hindari mengangkat beban sambil berjalan dengan jarak cukup jauh atau bahkan menaiki tangga. Selain itu, hindari menambah beban pada dasar panggul.
Setiap ibu hamil memang bisa memiliki kekuatan mengangkat beban yang berbeda-beda. Namun, ibu hamil memang harus lebih berhati-hati ketika melakukannya, meski sebelum hamil sudah terbiasa mengangkat beban berat.
Jika ibu hamil memiliki aktivitas rutin yang mengharuskan untuk mengangkat beban, coba konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan.
Dengan begitu, dokter bisa mempertimbangkan tentang keamanan dan hal-hal yang mungkin perlu Ibu perhatikan demi meminimalkan risiko yang tidak diinginkan.
Kesimpulan
- Ibu hamil tidak dianjurkan mengangkat barang dengan berat lebih dari 9 kilogram. Mengangkat beban berat saat hamil akan menambah tekanan di dasar panggul yang memang sudah tertekan oleh rahim dan janin.
- Selain bisa menimbulkan kram, sakit punggung, dan terkilir, mengangkat beban berat saat hamil bisa meningkatkan risiko BBLR hingga keguguran.
- Jika terpaksa mengangkat beban berat, pastikan punggung Ibu tetap lurus. Sebagai gantinya, angkatlah beban sambil jongkok dan jadikan lutut sebagai tumpuan utama.