backup og meta

Pedoman Aman Melakukan Pijat Punggung Saat Hamil

Pedoman Aman Melakukan Pijat Punggung Saat Hamil

Seiring bertambahnya berat badan semasa kehamilan, banyak calon ibu yang mengeluhkan punggungnya kaku dan pegal-pegal. Itu sebabnya banyak yang melakukan pijat punggung saat hamil untuk meredakan keluhannya. Selain meredakan punggung pegal, pijat punggung juga bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi darah. Tapi, apakah pijat punggung saat hamil aman? Cari tahu jawabannya dalam artikel ini.

Manfaat pijat saat hamil

Meskipun penelitian yang ditujukan khusus terkait manfaat pijat punggung bagi ibu hamil masih sangat terbatas. Namun, beberapa penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa pijat secara keseluruhan dapat memberikan banyak manfaat yang ibu hamil butuhkan, di antaranya:

  • Membuat tidur lebih nyenyak
  • Memperbaiki suasana hati sekaligus meningkatkan rasa bahagia.
  • Mengurangi edema (pembengkakan pada rongga tubuh) dengan meningkatan sirkulasi dan pergerakan cairan di dalam tubuh.
  • Merileksasi otot-otot yang tegang, termasuk di bagian punggung dan kaki.
  • Meringankan rasa sakit di saraf.
  • Menurunkan tingkat hormon stres.

Aturan penting pijat punggung saat hamil

Pada dasarnya, pijat punggung saat hamil aman dilakukan. Namun, sebaiknya sebelum pijat berkonsultasilah ke dokter terlebih dahulu, mengingat kondisi kehamilan setiap orang berbeda.

Berikut ini ada beberapa aturan penting yang harus diperhatikan bagi ibu hamil sebelum melakukan pijat punggung.

1. Dilakukan oleh terapis yang berpengalaman

Pijat sendiri saat hamil saat hamil bisa berbahaya. Pastikan Anda melakukan pijat dengan terapis atau ahli pijat khusus ibu hamil yang sudah berpengalaman dan bersertifikasi. Terapis atau ahli pijat khusus ibu hamil yang berpengalaman sudah lebih tahu titik-titik mana saja yang harus dihindari, serta posisi yang aman bagi Anda.

2. Perhatikan usia kandungan

Dilansir dari laman Parents menurut dokter kandungan asal Amerika Serikat dr Mary Rosser waktu yang aman dan disarankan untuk pijat adalah saat usia kehamilan Anda 12 minggu atau memasuki trimester kedua. Pasalnya, trimester pertama merupakan waktu-waktu kritis saat janin mulai terbentuk di dalam rahim.

Lagi pula, di trimester pertama banyak orang yang mengeluhkan merasa tidak nyaman karena tubuh mereka belum bisa berdaptasi terhadap perubahan di awal-awal masa kehamilan. Itu sebabnya, biarkanlah tubuh Anda beradaptasi dulu terhadap perubahan dan rasa kurang nyaman di trimester pertama. Baru setelah masuk trimester ke dua – saat kondisi Anda dan janin sudah benar-benar stabil, Anda bisa melakukan terapi pijat.

3. Teknik pijat yang harus dihindari

Bagi ibu hamil yang ingin pijat, ada baiknya menghindari pijat refleksi. Pasalnya, tekanan yang diberikan saat dipijat hanya berfokus pada bagian kaki. Sedangkan beberapa titik di pergelangan kaki dan betis bisa memicu kontraksi. Jadi apabila Anda masih jauh dari tanggal persalinan, hindari pijat ini.

Selain itu, Anda juga harus menghindari pijat tradisional (diurut). Pasalnya, terapis pijat tradisional akan memberikan tekanan yang kuat menggunakan ujung ibu jarinya. Nah, tekanan seperti inilah yang justru lebih berisiko memicu rasa nyeri atau pindahnya gumpalan darah ke bagian tubuh yang memerlukan aliran darah yang lancar, terutama saat memijat betis dan kaki. Ingat, volume darah seorang wanita berlipat ganda selama kehamilan.

4. Posisi saat dipijat

Sebelum melakukan pemijatan, pastikan tempat pijat diatur sedemikian rupa. Tambahkanlah bantal penyangga agar Anda bisa nyaman dan rileks. Untuk memijat area punggung, panggul dan bokong, biasanya terapis menyarankan Anda berada dalam posisi miring. Sementara untuk area kepala, bahu, betis, paha, serta tangan, terapis akan menyarankan Anda untuk tidur telentang atau dalam posisi duduk.

5. Bilang kalau Anda merasa tidak nyaman

Komunikasikan dengan terapis atau ahli pijat terkait kadar tekanan atau kekuatan ketika memijat. Mintahlah agar dipijat dengan tekanan lembut dan tidak terlalu keras. Segera katakan jika Anda merasa tidak nyaman. Intinya, teknik pemijatan pada semua area tubuh harus dilakukan dengan teknik yang lembut. Kombinasi gerakan pijat antara memutar, menekan, mengusap dan menggosok, harus dilakukan perlahan-lahan dan terkendali.

6. Pakai minyak esensial yang aman

Perhatikan minyak esensial atau aromaterapi yang digunakan selama pemijatan. Pilihlah sesuai selera dan tanyakan kepada terapis mengenai keamanan minyak esensial yang digunakan selama pemijatan.

Perlu diingat, selalu konsultasikan terlebih dahulu ke dokter kandungan Anda setiap kali ingin melakukan pijat saat hamil. Pasalnya, belum ada cukup penelitian yang bisa membuktikan bahwa pijat saat hamil sepenuhnya aman dan bebas risiko. Terlebih bagi Anda yang kehamilan berisiko tinggi.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Is It Safe to Get a Massage for Pregnancy Back Pain? – http://www.parents.com/pregnancy/my-body/aches-pains/is-a-massage-safe-for-pregnancy-back-pain/ diakses pada 4 Oktober 2017

Massage and Pregnancy – Prenatal Massage – http://americanpregnancy.org/pregnancy-health/prenatal-massage/ diakses pada 4 Oktober 2017

Pregnancy Massage – https://www.webmd.com/baby/pregnancy-and-massage diakses pada 4 Oktober 2017

Pregnancy Massage: A Guide for Couples – https://www.webmd.com/baby/pregnancy-and-massage diakses pada 4 Oktober 2017

 

Versi Terbaru

05/07/2021

Ditulis oleh Risky Candra Swari

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Nadhila Erin


Artikel Terkait

Daftar Menu Makanan untuk Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum

7 Pekerjaan Rumah Tangga yang Perlu Dihindari Saat Hamil


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 05/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan