Seiring bertambahnya berat badan saat hamil, banyak ibu yang mengeluhkan punggungnya kaku dan pegal-pegal. Karena kondisi ini mungkin membuat bumil tidak nyaman, wajar jika ibu hamil mencoba berbagai cara untuk mengatasi sakit punggung, termasuk dengan pijat.
Namun, apakah pijat punggung boleh dilakukan saat hamil? Adakah hal tertentu yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukannya? Simak jawabannya melalui uraian berikut.
Apakah ibu hamil boleh pijat punggung?
Meski penelitian tentang keamanannya masih terbatas, pijat punggung sudah cukup lama dipercaya aman untuk ibu hamil. Namun, ibu sebaiknya melakukannya saat sudah masuk trimester dua. Sebab, janin yang masih lemah membuat ibu harus lebih berhati-hati dalam menjaga kehamilan trimester pertama.
UT Southwestern Medical Center juga menyebutkan bahwa beberapa titik tekanan pijat dikhawatirkan bisa memicu kontraksi atau persalinan dini.
Selain itu, jangan lupa untuk mengutamakan pijat di tempat yang memang menyediakan layanan refleksi bagi ibu hamil. Ibu juga tetap perlu mendapatkan izin dari dokter kandungan sebelum pijat punggung.
Bila tertarik untuk pijat punggung sekaligus refleksi kaki saat hamil, Anda tetap harus membicarakan tentang keduanya pada dokter.
Manfaat pijat punggung saat hamil
Tidak hanya meredakan nyeri, berikut adalah berbagai manfaat yang bisa ibu hamil dapatkan saat melakukan pijat punggung dengan cara yang tepat.
- Membuat tidur lebih nyenyak.
- Mengurangi kadar kortisol dan norepinefrin sehingga risiko stres berkurang.
- Melancarkan peredaran darah sehingga risiko edema (pembengkakan pada rongga tubuh) berkurang.
- Mengurangi ketegangan otot dan sakit kepala.
- Meningkatkan hormon dopamin dan serotonin sehingga suasana hati membaik.
Aturan penting pijat punggung saat hamil
Berikut adalah berbagai hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk pijat punggung saat hamil.
1. Pilih terapis berpengalaman
Meski terkesan sederhana, pijat sendiri saat hamil sebaiknya tidak dilakukan karena bisa membahayakan. Oleh karena itu, pilihlah pijat dengan ahli terapis yang memang sudah berpengalaman menangani ibu hamil.
Ahli pijat khusus ibu hamil yang sudah berpengalaman lebih tahu titik mana saja yang harus dihindari dan aman bagi bumil.
2. Perhatikan usia kandungan
Waktu terbaik untuk pijat saat hamil adalah ketika memasuki trimester kedua. Pasalnya, trimester pertama adalah waktu di mana janin masih lemah sehingga risiko keguguran pun tinggi.
Sebagai ganti pijat, ibu bisa mencoba mengurangi sakit punggung pada trimester pertama dengan cara mengompresnya dengan air hangat. Selain itu, coba biasakan memperbaiki postur tubuh saat duduk dan berdiri.
3. Jenis pijat yang harus dihindari
Laman National Childbirth Trust menyebutkan bahwa ibu hamil tidak disarankan untuk melakukan pijat jaringan dalam (deep tissue massage) karena jenis pijatan ini berisiko menyebabkan deep vein thrombosis (DTV) yang membahayakan ibu hamil.
Selain itu, ibu hamil sebaiknya menghindari pijat punggung tradisional atau urut. Pasalnya, tekanan dari pijat tradisional dinilai lebih kuat sehingga justru bisa memperparah rasa nyeri.
4. Sesuaikan posisi saat dipijat
Sebelum melakukan pemijatan, pastikan bahwa tempat pijat sudah diatur sedemikian rupa. Untuk memijat area punggung, terapis biasanya menyarankan ibu untuk berada dalam posisi miring.
Supaya lebih nyaman, ibu bisa meminta bantal penyangga di perut. Jangan ragu untuk meminta ganti posisi ketika ibu merasa tidak nyaman.
5. Pertimbangkan kondisi medis tertentu
Karena pijat di punggung dapat memengaruhi sistem peredaran darah, dokter kandungan mungkin melakukan pertimbangan tambahan jika ibu hamil memiliki kondisi berikut.
- Tekanan darah yang tidak terkontrol dengan obat-obatan.
- Kehamilan berisiko tinggi.
- Riwayat cedera atau operasi.
6. Pilih minyak esensial yang aman
Untuk memaksimalkan manfaat pijatan, terapis biasanya menggunakan aromaterapi atau minyak esensial. Namun, perlu diingat bahwa beberapa minyak esensial, seperti rosemary, thyme, dan basil sebaiknya dihindari selama kehamilan.
Beberapa minyak esensial yang dinilai aman untuk ibu hamil adalah peppermint, lavender, bergamot, dan spearmint. Selain itu, usahakan memilih minyak esensial yang konsentrasinya rendah, sekitar dua persen.
Pijat punggung saat hamil memang terbilang aman selama dilakukan setelah memasuki trimester dua dan di tempat yang menyediakan terapis berpengalaman. Meski begitu, ibu tetap harus membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter kandungan.
Jika kondisinya memang tidak memungkinkan, dokter bisa memberikan solusi lain yang lebih aman bagi ibu dan janin.
Kesimpulan
- Secara umum, ibu hamil boleh menerima pijat di punggung. Akan tetapi, ibu tetap perlu membicarkannya dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukannya.
- Selain mengurangi nyeri, pijat punggung saat hamil dapat membantu ibu tidur lebih nyenyak, memperbaiki suasana hati, dan melancarkan peredaran darah.
- Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ibu hamil ingin pijat punggung adalah pemilihan terapis, usia kandungan, posisi saat dipijat, dan kondisi medis tertentu
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]