Perubahan hormon dan peningkatan aliran darah selama kehamilan bisa membuat bau badan ibu hamil jadi lebih menyengat. Demi mengatasi hal tersebut, beberapa ibu hamil mungkin memilih pakai lebih banyak parfum. Namun, apakah ibu hamil boleh pakai parfum? Parfum seperti apa yang aman untuk ibu hamil? Simak jawabannya dalam uraian berikut.
Apakah ibu hamil boleh pakai parfum?
Secara umum, tidak ada larangan bagi ibu hamil untuk memakai parfum. Namun, Ibu harus melakukan beberapa penyesuaian terkait aroma dan bahan kimia di dalamnya.
Phthalates sebagai salah satu bahan skincare yang perlu dihindari ibu hamil ternyata juga banyak digunakan dalam formulasi parfum.
Berbagai studi telah menunjukkan dampak paparan phthalates terhadap ibu dan janin, salah satunya diterbitkan dalam International Journal of Hygiene and Environmental Health (2024).
Studi tersebut bahwa paparan phthalates yang lebih tinggi pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional, kelahiran prematur, dan berbagai gangguan perkembangan janin.
Bayi yang terlahir dengan paparan phthalates lebih tinggi juga berisiko mengalami gangguan keterampilan motorik dan masalah perkembangan bahasa.
Oleh karena itu, penting untuk menghindari parfum dengan kandungan phthalate, baik dalam bentuk diethyl phthalate (DEP), dimethyl phthalate (DMP), atau dibutyl phthalate (DBP).
Pertimbangan lain dalam memilih parfum yang aman untuk ibu hamil adalah reaksi kulit, sebab perubahan selama kehamilan mungkin membuat kulit Ibu jadi makin sensitif.
Saat mencoba produk parfum baru, amati reaksi yang muncul pada kulit Ibu. Jika kulit Ibu terasa gatal setelah disemprot parfum, hindari produk tersebut.
Parfum yang aman untuk ibu hamil pun bisa saja menyebabkan mual jika aromanya terlalu menyengat. Jadi, sebaiknya hindari parfum seperti ini.
Parfum dengan aroma peppermint, jahe, jeruk, atau bau-bauan lainnya yang lebih ringan mungkin bisa menjadi pilihan untuk meredakan mual saat hamil.
Segera hubungi dokter jika Ibu mengalami iritasi, rasa tidak nyaman, atau gejala-gejala tertentu usai menyemprotkan parfum.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Apa dampaknya pada janin jika ibu hamil pakai parfum?
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa paparan phthalates dapat mengganggu sistem endokrin, salah satunya diterbitkan dalam jurnal Metabolites (2023).
Phthalates dapat mengganggu produksi dan kinerja insulin, yakni hormon yang mengatur gula darah. Gula darah pun menjadi tidak terkontrol sehingga ibu berisiko mengalami diabetes gestasional.
Diabetes gestasional dapat meningkatkan berbagai risiko komplikasi pada janin, seperti kelahiran prematur dan bayi lahir mati. Bayi yang terlahir dari ibu dengan diabetes juga berisiko mengalami kondisi serupa.
Selain itu, phthalates dinilai bisa meningkatkan risiko keguguran karena bahan kimia ini dapat mengganggu produksi hormon penting selama kehamilan, seperti estrogen dan progesteron.
Penurunan kadar hormon tersebut bisa memengaruhi perkembangan janin sehingga dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko keguguran.
Ketidakseimbangan hormon ini juga dinilai bisa mengganggu perkembangan motorik dan kemampuan berbahasa anak yang terpapar phthalates cukup tinggi selama kehamilan.
Tips aman pakai parfum saat hamil
Sama halnya dengan penggunaan makeup saat hamil, Ibu harus lebih berhati-hati ketika menggunakan parfum selama kehamilan.
Sebelum menyemprotkan parfum, ketahui beberapa tips berikut untuk meminimalkan risikonya bagi janin.
- Hindari parfum dengan kandungan phthalates. Bila memungkinlan, pilihlah parfum yang memiliki label aman untuk ibu hamil.
- Batasi semprotan parfum secara langsung ke kulit. Sebagai gantinya, Ibu bisa menyemprotkan parfum ke pakaian.
- Pertimbangkan parfum dengan aroma lembut dan menggunakan bahan alami, seperti lemon atau mint.
- Pertimbangkan untuk menggunakan jenis parfum body mist dibandingkan eau de parfum atau eau de toilette karena memiliki kandungan bahan kimia yang lebih sedikit.
Di samping memakai parfum, Ibu bisa menggunakan cara lain untuk menghilangkan bau badan secara alami, seperti rutin mengganti baju dan menjaga badan tetap kering.
Hindari menggunakan baju yang terlalu ketat dan batasi aktivitas di luar ruangan di siang hari karena produksi keringat mungkin meningkat dan membuat bau badan makin menyengat.
Ibu juga bisa meningkatkan asupan sayuran hijau, makanan tinggi serat, dan buah-buahan citrus yang dipercaya sebagai makanan yang bisa mengurangi bau badan.
Efek phthalates terhadap janin sering kali tidak disadari oleh ibu hamil. Karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin demi memastikan kondisi janin.
Kesimpulan
- Tidak ada larangan bagi ibu hamil untuk menggunakan parfum. Akan tetapi, pastikan untuk memilih parfum tanpa phthalates yang aman untuk ibu hamil.
- Tingginya paparan phthalates selama kehamilan dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko gangguan perkembangan janin hingga keguguran.
- Selain memastikan bahwa parfum tersebut bebas phthalates, Ibu sebaiknya tidak langsung menyemprotkan parfum ke kulit. Ibu juga bisa mempertimbangkan untuk memilih body mist yang kandungan bahan kimianya lebih sedikit.