Ada berbagai kondisi yang menyebabkan keguguran. Untuk mencegah kondisi ini, dokter bisa menyarankan Anda untuk minum obat penguat kandungan. Simak pembahasan tentang jenis obat penguat kandungan beserta manfaatnya berikut ini.
Mengapa perlu minum obat penguat kandungan?
Tidak semua ibu hamil perlu minum obat penguat kandungan untuk bisa mencegah keguguran.
Secara umum, obat ini akan diresepkan oleh dokter bila Anda memiliki riwayat kehamilan yang bermasalah atau kondisi kesehatan tertentu yang membahayakan kandungan.
Dilansir dari laman Great Baltimore Medical Center, diperkirakan 50% kasus keguguran selama trimester pertama disebabkan oleh kelainan kromosom pada janin.
Kondisi ini juga kerap disebabkan oleh kondisi rahim ibu yang lemah atau inkompetensi serviks.
Dengan mempertimbangkan riwayat kehamilan dan kondisi kesehatan ibu, dokter mungkin akan meresepkan obat penguat kandungan yang bagus sebagai langkah pencegahan.
Tujuannya yakni untuk memperkuat rahim serta mengurangi risiko komplikasi kehamilan. Ini akan memberikan dukungan tambahan agar janin berkembang dengan baik.
Jenis obat penguat kandungan yang umum diresepkan
Berikut ini adalah beberapa obat penguat janin yang bisa diberikan untuk mencegah keguguran.
1. Hormon progesteron
Dokter biasanya akan memberikan obat yang memiliki kandungan zat aktif hormon progesteron. Pada kehamilan, hormon ini bekerja menambah kekuatan lapisan dinding rahim.
Tidak hanya itu, hormon ini juga membantu tubuh Anda beradaptasi dengan pertumbuhan janin.
Akan tetapi, penelitian dari Tommy’s menemukan tidak ada bukti cukup kuat yang menunjukkan bahwa hormon progesteron dapat mengatasi masalah perdarahan di awal kehamilan.
Hormon progesteron ini bermanfaat untuk mencegah perdarahan di awal kehamilan pada ibu yang mengalami keguguran sebelumnya.
Obat penguat janin ini punya sediaan yang dapat diminum, disuntikkan, atau dimasukkan melalui vagina dengan dosis seperti di bawah ini.
- Kapsul: 200 miligram (mg) per hari selama 12 hari.
- Supositoria (dimasukkan melalui vagina): 25–100 mg.
- Injeksi: 5–10 mg per hari selama 10 hari.
Selama menggunakan obat ini, Anda juga perlu mewaspadai beberapa efek samping, seperti:
- nyeri di bagian perut,
- perdarahan ringan pada vagina,
- sakit kepala ringan,
- pembengkakan pada bagian tubuh tertentu, serta
- perubahan kadar gula darah, yang ditandai dengan mulut kering, sering buang air kecil, kehilangan nafsu makan, dan peningkatan rasa haus.
Perlu diingat bahwa dosis obat dapat berbeda sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan ibu hamil. Penting untuk selalu mengikuti saran yang diberikan oleh dokter Anda.
2. Dydrogesterone
Dydrogesterone adalah jenis obat penguat kandungan yang dapat digunakan untuk mengatasi endometriosis, keguguran terancam, keguguran berulang, dan gangguan menstruasi.
Obat ini mengandung hormon progestasional sintetis yang akan mengatasi kurangnya hormon progesteron alami di dalam tubuh.
Tidak hanya itu, obat penguat kehamilan ini juga membantu merawat lapisan rahim agar tetap kuat melindungi tubuh janin.
Secara umum, dydrogesterone tersedia dalam bentuk tablet yang diminum. Dosis obat ini akan disesuaikan dengan riwayat kesehatan dan kondisi tubuh Anda seperti berikut ini.
- Penanganan keguguran terancam: dosis awal hingga 40 mg, lalu diikuti dengan 10 mg tiap 8 jam sampai gejala mereda.
- Pencegahan keguguran berulang: 10 mg dua kali sehari mulai awal kehamilan sampai minggu ke-12 atau ke-20 kehamilan.
Beberapa efek samping dari obat penguat kandungan ini, seperti:
- sakit kepala,
- migrain,
- mual dan muntah,
- pusing,
- sakit kepala,
- tubuh terasa lesu dan lemas,
- perdarahan akibat gangguan trombosit, serta
- muncul nyeri pada perut karena gangguan hati berat.
Efek samping dari penggunaan dydrogesterone selama hamil relatif jarang terjadi. Apabila Anda merasakan gejala di atas, sebaiknya segera hubungi dokter.
3. Allylestrenol
Allylestrenol adalah obat penguat janin yang memiliki fungsi untuk mempersiapkan rahim. Obat ini mempunyai kandungan utama berupa hormon progesteron sintetis.
Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi keguguran dan mencegah keguguran berulang. Selain itu, allylestrenol juga bermanfaat untuk mencegah kelahiran bayi prematur.
Namun, ada kemungkinan Anda tidak bisa minum obat ini apabila mengalami alergi atau aborsi yang pernah dilakukan belum tuntas.
Dosis obat allylestrenol yang dapat direkomendasikan oleh dokter adalah sebagai berikut.
- Penanganan keguguran terancam: 5 mg tiga kali sehari selama 5–7 hari dengan dosis yang dikurangi secara bertahap saat gejala berkurang. Durasi pengobatan mungkin dapat diperpanjang bila diperlukan.
- Pencegahan keguguran berulang: 5–10 mg setiap hari mulai awal kehamilan sampai setidaknya satu bulan setelah masa kritis.
Penggunaan obat penguat kandungan ini bisa menimbulkan efek samping, seperti:
- perubahan nafsu makan,
- sakit kepala ringan,
- rasa lelah,
- demam,
- perut kembung,
- pertumbuhan rambut berlebihan,
- jerawat atau ruam kulit, serta
- pembengkakan pada tangan dan kaki.
Selain dengan menggunakan obat penguat kehamilan, penting bagi ibu hamil untuk melakukan perubahan gaya hidup sehat demi menjaga kesehatan bayi dalam kandungannya.
Beberapa langkah yang bisa Anda lakukan yakni mengonsumsi makanan untuk memperkuat kandungan, istirahat cukup, dan mengelola stres dengan baik.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan. Hal ini penting untuk menurunkan risiko keguguran dan memastikan kehamilan berjalan lancar.
Kesimpulan
- Obat penguat kandungan dapat digunakan untuk mencegah keguguran, terutama pada ibu dengan riwayat kehamilan bermasalah atau kondisi kesehatan tertentu.
- Jenis obat yang biasa digunakan adalah progesteron, dydrogesterone, dan allylestrenol.
- Selain itu, penerapan gaya hidup sehat dan konsultasi rutin dengan dokter penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]