backup og meta

Minum Antidepresan Saat Hamil, Boleh atau Tidak?

Minum Antidepresan Saat Hamil, Boleh atau Tidak?

Penggunaan antidepresan adalah salah satu andalan untuk meringankan gejala gangguan mental seperti depresi, stres berat, dan gangguan kecemasan. Akan tetapi, apakah aman jika Anda minum antidepresan saat hamil? Adakah pengaruh buruknya bagi kesehatan ibu dan janin? Simak penjelasan di bawah ini.

Aman atau tidak minum antidepresan saat hamil?

Mungkin Anda merasa ragu untuk minum antidepresan saat hamil karena takut berdampak buruk bagi perkembangan janin. Namun, sebenarnya Anda tidak perlu khawatir.

Lauren M. Osborne, asisten direktur Johns Hopkins Women’s Mood Disorders Center, menyebutkan bahwa ibu hamil boleh minum obat antidepresan.

Pasalnya, kondisi mental yang tidak diobati justru berpotensi mengganggu perkembangan janin. Sebagai contoh, ibu hamil yang depresi lebih berisiko untuk terlibat dalam gaya hidup yang tidak sehat.

Depresi meningkatkan peluang ibu hamil untuk merokok atau minum alkohol yang berefek langsung pada janin. Jika tidak diobati, depresi juga meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.

Lauren M. Osborne

Bayi yang lahir dari ibu depresi cenderung memiliki kadar kortisol yang tinggi. Hormon stres ini dapat meningkatkan risiko depresi dan gangguan perilaku di masa yang akan datang.

Sebuah artikel dalam jurnal Drug Safety (2023) menyebutkan bahwa depresi memengaruhi 11,9% ibu hamil selama masa kehamilan dan bahkan hingga setelah melahirkan.

Jika depresi tidak ditangani dengan tepat, hal ini dapat menyulitkan ibu dalam membentuk ikatan emosional dengan bayi.

Bahkan, ibu hamil yang mengalami depresi berisiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi kehamilan, kecacatan pada janin, dan keguguran. 

Waktu yang tepat untuk minum antidepresan saat hamil

minum obat

Meski antidepresan boleh dikonsumsi saat hamil, tetap ada aturan minum obat yang perlu Anda ikuti. Obat ini hanya bisa diberikan setelah Anda berkonsultasi dan menerima resep dari dokter.

Ibu hamil umumnya boleh meminum obat antidepresan bila mengalami gejala depresi tingkat sedang. 

Apabila gejala depresi telah berkurang dan bahkan hilang selama kurang-lebih enam bulan, ibu hamil harus menghentikan pemakaian obat tersebut.

Selain itu, segeralah berhenti minum obat dan berkonsultasilah dengan dokter bila Anda mengalami:

  • mual,
  • muntah,
  • kelelahan, dan
  • merasa makin cemas dan sensitif.

Jenis antidepresan yang bisa ibu minum saat hamil

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa jenis antidepresan yang tergolong aman untuk ibu hamil.

1. Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI)

SSRI merupakan pilihan pertama untuk mengatasi depresi pada ibu hamil. Beberapa obat SSRI yang aman selama masa kehamilan yaitu citalopram, fluoxetine, dan sertraline.

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa obat SSRI tidak meningkatkan risiko cacat lahir

Akan tetapi, obat SSRI yang disebut paroxetine berkaitan dengan peningkatan risiko cacat jantung pada janin, terutama bila digunakan pada trimester pertama kehamilan.

2. Serotonin and norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI)

obat antidepresan

Ada pula beberapa obat antidepresan SNRI yang dapat menjadi pilihan pengobatan depresi saat hamil, di antaranya duloxetine dan venlafaxine.

Obat-obatan ini berpotensi menyebabkan tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, dokter dan tim medis akan memantau tensi ibu hamil dengan cermat saat pemeriksaan rutin.

3. Trisiklik

Jenis antidepresan trisiklik yang bisa Anda minum saat hamil adalah nortriptyline dan amitriptyline.

Antidepresan trisiklik biasanya tidak menjadi obat pertama atau kedua bagi pengidap depresi. Namun, obat ini lebih sering menjadi pilihan ibu yang belum pernah memakai antidepresan lain.

Obat ini juga dapat digunakan apabila Anda tidak mendapatkan efek yang diharapkan dari pengobatan sebelumnya.

Memutuskan untuk minum obat antidepresan saat hamil tentu tidaklah mudah. Akan lebih baik jika Anda berkonsultasi langsung dengan dokter mengenai kondisi kesehatan mental ibu hamil dan jenis obat yang tepat.

Saat sesi konsultasi, sampaikan semua keluhan Anda kepada dokter supaya Anda mendapatkan pengobatan yang sesuai.

Kesimpulan

  • Ibu hamil boleh minum obat antidepresan setelah berkonsultasi dokter, khususnya bila mengalami gejala depresi tingkat sedang.
  • Beberapa antidepresan yang aman saat hamil antara lain SSRI (citalopram, fluoxetine, sertraline), SNRI (duloxetine, venlafaxine), dan trisiklik (nortriptyline, amitriptyline).
  • Jangan lupa berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat untuk mencegah komplikasi, seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, hingga cacat lahir pada bayi.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Antidepressants. (2020). Mind UK. Retrieved June 19, 2024, from https://www.mind.org.uk/information-support/drugs-and-treatments/antidepressants/antidepressants-in-pregnancy/

Antidepressants: Safe during pregnancy? (2023). Mayo Clinic. Retrieved June 19, 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/antidepressants/art-20046420

Osborne, L.M. (2023). Antidepressants and pregnancy: Tips from an expert. Johns Hopkins Medicine. Retrieved June 19, 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/antidepressants-and-pregnancy-tips-from-an-expert

Besag, F. M. C., & Vasey, M. J. (2023). Should Antidepressants be Avoided in Pregnancy?. Drug safety, 46(1), 1–17. https://doi.org/10.1007/s40264-022-01257-1

Bérard, A., Iessa, N., Chaabane, S., Muanda, F. T., Boukhris, T., & Zhao, J. P. (2016). The risk of major cardiac malformations associated with paroxetine use during the first trimester of pregnancy: a systematic review and meta-analysis. British journal of clinical pharmacology, 81(4), 589–604. https://doi.org/10.1111/bcp.12849

Versi Terbaru

24/06/2024

Ditulis oleh Riska Herliafifah

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Stres Bisa Membuat Anda Sesak Napas, Ini Alasannya

Mengatasi Stres, Depresi, dan Kecemasan dengan Cara Tidur


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 24/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan