backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Berbagai Cara Jitu Mengatasi Nyeri Punggung Setelah Melahirkan

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 17/02/2023

    Berbagai Cara Jitu Mengatasi Nyeri Punggung Setelah Melahirkan

    Perubahan fisik selama kehamilan dapat menyebabkan nyeri punggung bawah, namun setelah melahirkan kondisi ini bisa muncul kembali. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan nyeri punggung setelah melahirkan muncul. Apa saja? Bagaimana mengatasinya?

    Penyebab nyeri punggung setelah melahirkan

    Selama kehamilan, ligamen yang menghubungkan tulang dengan tulang menjadi lebih lunak dan meregang untuk mempersiapkan tubuh melakukan persalinan.

    Berat tubuh ibu yang juga meningkat karena pertumbuhan bayi dalam kandungan yang bertambah besar membuat persendian punggung dan panggul bekerja ekstra keras untuk menahan beban tersebut.

    Selain itu, postur tubuh yang tidak ideal, kebiasaan terlalu banyak berdiri atau bungkuk, serta tekanan yang berlebihan pada punggung juga dapat memicu nyeri.

    Sayangnya, semua perubahan ini tidak lantas hilang begitu saja setelah melahirkan.

    Saat melahirkan, Anda juga mungkin menggunakan otot yang biasanya tidak Anda gunakan, jadi Anda bisa merasakan efek itu untuk beberapa lama, terutama jika Anda mengalami persalinan yang lama atau sulit.

    Posisi menyusui yang tidak tepat juga dapat memicu nyeri pada punggung.

    Bagaimana mengatasi nyeri punggung setelah melahirkan?

    Jika Anda mengalami nyeri punggung setelah melahirkan, sebaiknya kunjungi dokter Anda. Dokter akan memberikan perawatan yang tepat yang bisa meredakan nyeri.

    Dokter juga akan mengevaluasi kondisi Anda lebih lanjut sambil Anda melakukan perawatan yang disarankan, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

    Perawatan awal bisa Anda lakukan di rumah. Berikut beberapa perawatan yang bisa Anda lakukan.

    Olahraga ringan

    Saat nyeri punggung menyiksa, Anda dapat mulai dengan memilih bentuk latihan yang ringan seperti berjalan. Lakukan perlahan dan rutin selama beberapa minggu pertama.

    Anda juga bisa mulai melakukan latihan untuk menguatkan otot punggung dan perut. Cobalah latihan peregangan atau yoga yang lembut, pastikan untuk menghindari posisi terlalu tinggi atau ekstrem.

    Jika posisi atau aktivitas tertentu menyebabkan ketidaknyamanan, segera berhenti.

    Jaga posisi tubuh

    Perhatikan posisi tubuh Anda saat memberi makan bayi Anda, termasuk saat menyusui atau memberi susu botol. Pilih kursi yang nyaman dengan sandaran tangan, dan gunakan banyak bantal untuk memberi dukungan ekstra pada punggung dan lengan Anda.

    Jika Anda sedang menyusui, pertimbangkan untuk membeli bantal menyusui. Juga coba gunakan tumpuan kaki agar kaki Anda sedikit terangkat dari lantai.

    Belajarlah untuk memposisikan diri Anda dengan benar saat menyusui, dan selalu bawa bayi Anda ke payudara Anda, bukan sebaliknya.

    Coba juga berbagai posisi menyusui, sehingga Anda mendapatkan posisi menyusui yang nyaman dan tidak menimbulkan nyeri punggung. Jika Anda memiliki bahu yang tegang dan nyeri punggung atas, posisi berbaring mungkin paling nyaman.

    Perawatan diri secara umum

    Meredakan rasa sakit atau ketegangan di punggung dapat Anda lakukan dengan beberapa hal dalam merawat diri, seperti:

    • Mandi air hangat.
    • Kompres air hangat atau air dingin pada daerah yang sakit.
    • Pijatan lembut dapat menenangkan otot yang ditarik, bahu yang tegang dan nyeri punggung bawah.
    • Pelajari teknik relaksasi.

    Perawatan lainnya

    • Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk mengonsumsi ibuprofen atau acetaminophen. Konsumsi obat-obatan ini sesuai resep yang disarankan dokter.
    • Terapi fisik. Seorang terapis fisik bisa mengajari Anda latihan untuk meringankan atau mencegah sakit punggung bawah.
    • Pengobatan alternatif, seperti perawatan akupunktur atau chiropractic.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 17/02/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan