Sumber foto: arobgyn
Ketika seorang perempuan hamil, berat badan bertambah seiring bertambahnya usia kehamilan. Kulit-kulit yang tertarik akibat bertambahnya berat badan tak bisa dihindari, stretch mark pun muncul. Stretch mark atau singkayo adalah semburat garis tipis yang lebih menonjol keluar dibandingkan kulit lainnya, sehingga ketika Anda menyentuhnya akan terasa seperti goresan atau tidak ratanya kulit. Garis-garis ini biasanya panjang dan lebih dari satu garis.
Stretch mark memang rentan dialami oleh ibu yang sedang hamil atau sudah melahirkan. Dokter biasanya menyebut stretch mark selama kehamilan sebagai striae gravidarum. Warna dari stretch mark itu sendiri ada yang berwarna merah, ketika mulai memudar akan berwarna putih. Pada kulit terang, stretch mark akan berwarna sedikit pink. Sedangkan pada kulit gelap, stretch mark akan berwarna lebih terang dari warna kulit.
Di mana stretch mark biasanya muncul?
Stretch mark akan muncul di beberapa bagian kulit yang meregang, biasanya pada bagian mempengaruhi kulit yang menyimpan lemak, seperti:
- Payudara
- Lengan atas
- Perut
- Pantat
- Paha bahu
Stretch mark tidak hanya terjadi pada ibu hamil, juga terjadi pada semua kalangan baik laki-laki maupun perempuan. Stretch mark bisa juga disebabkan oleh Cushing syndrome di mana darah mengandung hormon kortisol dengan level yang tinggi akibatnya terjadi masalah pada kulit, salah satunya stretch mark.
Stretch mark pada ibu hamil
Stretch mark pada ibu hamil biasanya terjadi menjelang usia kehamilan yang semakin tua sekitar bulan keenam atau ketujuh menurut American Academy of Dermatology. Umumnya stretch mark terjadi tergantung pada jenis kulit individu dan elastisitas yang dimilikinya. Jika elastisitasnya baik, kemungkinan stretch mark yang muncul pun tak banyak.
Selain itu, ketika hamil, hormon yang diproduksi melembutkan ligamen di panggul Anda sehingga lebih memudahkan Anda ketika melahirkan. Ligamen adalah jaringan pita yang kuat, yang menghubungkan tulang sendi. Tak hanya itu, hormon ini juga melembutkan urat otot pada kulit, sehingga rentan terhadap stretch mark. Pada ibu hamil, area yang paling rentan mengalami stretch mark adalah perut dan payudara, sebab pada kedua area tersebut pasti terjadi perubahan fisik, sehingga kulit pun akan m.
Apa kita bisa mencegah stretch mark?
Anda bisa mencegah munculnya stretch mark dengan beberapa bahan alami berikut ini:
1. Lotion
Yang harus dilakukan untuk mencegah stretch mark adalah memastikan kulit Anda tetap lembap, dengan mengoleskan krim atau lotion. Anda bisa mencari lotion yang berbahan aman untuk diaplikasikan pada ibu hamil, misalnya kandungan shea butter dan cocoa butter. Kandungan shea butter dapat melembabkan kulit karena mengandung asam lemak yang diekstrasi dari kulit kacang African shea butter. Cocoa butter juga bisa Anda pilih karena memiliki lemak alami yang diekstraksi dari biji kakao.
Selain melembapkan, lotion juga membantu mengatasi rasa gatal di perut yang biasanya terjadi pada ibu hamil. Anda juga harus melembapkan tubuh dari dalam dengan meminum air putih yang cukup, 8 hingga 12 gelas per hari, ini akan mengoptimalkan elastisitas kulit Anda. Menghindari stretch mark memang tidak semudah itu, tetapi patut untuk dicoba.
2. Minyak jarak
Minyak biasanya juga digunakan untuk permasalahan kulit lainnya seperti keriput, noda hitam, garis halus, jerawat, dan stretch mark. Minyak jarak mengandung vitamin E, mineral, protein, omega 6 dan 9 serta asam lemak. Selain itu, asam risinoleat sangat baik untuk diaplikasikan pada kulit. Caranya adalah oleskan minyak jarak pada area yang rentan stretch mark sekitar 5 sampai 10 menit.
3. Aloe vera
Alias lidah buaya, yang mengandung banyak khasiat untuk perawatan kulit dan rambut. Aloe vera mengandung vitamin A, C, E serta berbagai kandungan lainnya seperti potassium dan niacin. Aloe vera mampu mengatasi stretch mark karena mengandung zinc, di mana terdapat kandungan antioksidan. Anda bisa menggosokkan gel aloe vera pada kulit yang terdapat stretch mark, diamkan selama 15 menit lalu cuci dengan air hangat.
4. Minyak kelapa
Minyak kelapa adalah antibakterial dan antifungal (antijamur) alami sebab mengandung medium chain fatty acid. Anda juga bisa menggunakan minyak kelapa sebagai bahan eksfoliasi pada kulit. Selain itu kandungan asam lemak jenuh di dalamnya dapat membuat kulit menjadi lembut. Lemak tersebut mampu melembapkan ketika minyak kelapa terserap melalui pori-pori kulit. Kandungan vitamin E dapat memperbaiki kulit dan memproteksi kulit agar tidak pecah-pecah atau retak.
5. Vitamin C
Selain untuk menjaga imun tubuh, vitamin C juga dapat mengurangi kerusakan akibat radikal bebas, sebab vitamin C kaya akan antioksidan. Radikal bebas dapat menghalangi penyembuhan jaringan parut. Anda bisa menemukan vitamin C pada buah-buahan seperti jeruk, anggur, stoberi, dan cranberries.
BACA JUGA:
- Bagaimana Perubahan Payudara Selama Kehamilan?
- Proses Terjadinya Kehamilan: Dari Hubungan Intim Hingga Jadi Janin
- Proses Terjadinya Kehamilan: Dari Hubungan Intim Hingga Jadi Janin
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]