Aromanya yang menyengat dan rasanya yang khas membuat beberapa ibu hamil khawatir tentang keamanan makan jengkol. Belum lagi, Ibu mungkin pernah mendengar bahwa ada kandungan di dalam jengkol yang bisa memengaruhi perkembangan janin. Lantas, apakah ibu hamil boleh makan jengkol? Temukan jawabannya melalui informasi berikut.
Bolehkah ibu hamil makan jengkol?
Secara umum, jengkol atau Archidendron pauciflorum bukanlah makanan yang dilarang untuk ibu hamil.
Beberapa wanita mungkin enggan mencobanya karena aroma jengkol bisa memperparah mual dan muntah ketika hamil.
Menghilangkan bau jengkol yang menyengat juga tidak semudah itu. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang menganggap aroma ini sebagai penambah nafsu makan.
Perlu diingat bahwa itu hanyalah masalah selera, bukan ancaman kesehatan. Artinya, ibu hamil boleh saja makan jengkol selama bisa menikmatinya dan tidak dalam porsi berlebihan.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Manfaat jengkol untuk ibu hamil
Di balik baunya yang menyengat, jengkol memiliki beragam zat gizi yang bermanfaat bagi ibu hamil, seperti protein, serat, kalsium, fosfor, serta berbagai vitamin dan mineral.
Berkat kandungan gizi tersebut, ibu hamil bisa mendapatkan beragam manfaat berikut jika makan jengkol dalam porsi sewajarnya.
1. Membantu pembentukan tulang janin
Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, Ibu bisa mendapatkan hingga 150 mg fosfor dan 241 mg kalsium dalam 100 gram jengkol mentah.
Fosfor dan kalsium adalah mineral yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang ibu hamil serta mendukung pertumbuhan tulang janin.
Ketika kebutuhan kalsium harian bumil tidak terpenuhi, janin akan mengambilnya dari ibu hamil sehingga membuat Ibu lebih berisiko mengalami osteoporosis.
2. Mengurangi sembelit
Sembelit adalah salah satu masalah umum pada ibu hamil, khususnya saat memasuki trimester tiga.
Ukuran rahim yang membesar dan peningkatan hormon progesteron adalah dua penyebab utama sembelit pada ibu hamil.
Kabar baiknya, jengkol mengandung serat dan air yang bisa melunakkan feses. Dengan begitu, buang air besar menjadi lebih lancar.
Selain jengkol, ibu hamil bisa memperoleh serat untuk mengatasi sembelit dari alpukat, brokoli, kacang-kacangan, dan apel.
3. Membantu mengurangi risiko anemia
Kandungan zat besi dalam jengkol bisa membantu mengurangi risiko anemia. Pasalnya, zat besi merupakan komponen utama untuk pembentukan sel darah merah.
Kebutuhan zat besi selama kehamilan memang meningkat demi mendukung perkembangan janin. Namun, perlu diingat bahwa jengkol bukanlah satu-satunya sumber zat besi.
Masih banyak makanan tinggi zat besi lainnya yang baik untuk ibu hamil, seperti jambu biji, brokoli, dan kacang polong.
Efek samping makan jengkol terlalu banyak saat hamil
Alih-alih mendapatkan manfaat jengkol, Ibu justru berisiko mengalami efek samping berikut ini jika mengonsumsi jengkol secara berlebihan.
1. Keracunan
Jengkol memiliki zat alami yang disebut asam jengkolat. Asam jengkolat yang menumpuk di dalam tubuh bisa mengendap dan membentuk kristal pada ginjal atau saluran kemih.
Keracunan jengkol atau jengkolisme biasanya ditandai dengan sakit perut, mual, muntah, nyeri saat buang air kecil, hingga urine berdarah pada kasus yang parah.
2. Gagal ginjal
Keracunan jengkol yang berkepanjangan bisa berkembang menjadi gagal ginjal. Pada tahapan ini, rasa nyeri yang awalnya berasal dari perut mungkin menjalar hingga pangkal paha.
Risiko ini tidak hanya berlaku bagi ibu hamil, tetapi semua orang yang makan jengkol berlebihan. Karena itulah, sebaiknya jangan makan terlalu banyak jengkol meski aroma atau rasanya mungkin menggoda.
Meskipun ibu hamil boleh makan jengkol, sebaiknya berkonsultasilah ke dokter terlebih dahulu untuk memastikan seberapa banyak jengkol yang boleh Ibu konsumsi.
Hal ini amat penting, terutama jika Ibu memiliki riwayat gangguan ginjal atau pernah mengalami jengkolisme sebelumnya.
Kesimpulan
- Ibu hamil boleh makan jengkol asal tidak berlebihan. Namun, Ibu tidak perlu memaksakannya jika merasa mual dengan aroma yang dimilikinya.
- Beberapa manfaat jengkol untuk ibu hamil adalah membantu pembentukan tulang janin, mengurangi sembelit, dan mengurangi risiko anemia.
- Jangan pernah makan jengkol berlebihan karena hal ini berisiko menyebabkan keracunan. Segera hentikan konsumsi jengkol jika Ibu merasa mual, nyeri perut, atau nyeri saat buang air kecil.