backup og meta
Kategori

1

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Bolehkah Ibu Hamil Makan Cuka? Ini Faktanya!

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 09/12/2022

Bolehkah Ibu Hamil Makan Cuka? Ini Faktanya!

Rasa cuka yang masam membuat makanan menjadi lebih nikmat. Karena ini pula, tidak jarang ibu hamil ngidam makanan yang mengandung cuka, seperti acar, asinan, dan cuko pempek. Namun, sebenarnya bolehkah ibu yang sedang hamil makan cuka?

Yuk, simak informasi lengkapnya melalui artikel berikut!

Bolehkah ibu hamil makan cuka?

vitamin b6 untuk ibu hamil

Menurut American Pregnancy Association, cuka tidak termasuk ke dalam bahan makanan yang harus dihindari selama kehamilan. Dengan begitu, ibu boleh makan cuka saat hamil.

Meski begitu, tidak ada aturan pasti mengenai batasan seberapa banyak cuka yang boleh dikonsumsi. Jadi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum Anda mengonsumsinya.

Perlu diingat, asam asetat merupakan kandungan utama pada cuka, termasuk cuka putih yang kerap Anda tambahkan ke dalam semangkuk bakso, acar, cuko pempek, atau makanan lainnya.

Mengonsumsi asam asetat secara berlebihan bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti diare, peradangan usus, hingga mual. Tentu saja ini akan membuat Anda tidak nyaman sehingga sebaiknya dihindari.

Risiko tersebut tentu tidak terlepas dari nilai pH cuka yang rendah. Nilai pH cuka yang tidak diencerkan bisa mencapai 2,4–3,3.

Makanan atau minuman yang memiliki pH terlalu asam bisa menyebabkan kerusakan gigi dan iritasi lambung, termasuk pada ibu hamil.

Selain itu, cuka merupakan produk yang diolah melalui proses fermentasi. Selama proses fermentasi makanan, akan dihasilkan beberapa jenis bakteri dan mikrob.

Mikrob dalam makanan fermentasi sebenarnya tidak berbahaya, tetapi ibu hamil sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk memastikan keamanannya.

Bahaya makan cuka berlebih untuk ibu hamil

menu makanan ibu hamil hiperemesis gravidarum

Apa pun yang dikonsumsi secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan ibu hamil atau bahkan janin yang sedang dikandung.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya membatasi konsumsi cuka untuk menghindari dampak negatif berikut.

1. Kerusakan gigi

Kandungan asam pada cuka dapat mengakibatkan pengikisan enamel gigi. Pasalnya, asam dapat melarutkan mineral pada gigi sehingga gigi lebih mudah terkikis atau bahkan berlubang.  

Selain itu, gusi Anda juga akan lebih mudah teriritasi. Semakin tinggi kandungan asam asetat pada cuka yang ibu makan saat hamil, semakin tinggi potensi kerusakan gigi.

Kerusakan gigi yang dibiarkan begitu saja bisa menyebabkan masalah yang lebih serius pada kesehatan janin Anda.

2. Sakit tenggorokan

Mengonsumsi makanan atau minuman dengan kandungan asam yang terlalu tinggi dapat menyebabkan iritasi di tenggorokan. 

Sakit tenggorokan akan menimbulkan rasa tidak nyaman atau bahkan kesulitan menelan. Alhasil, pemenuhan asupan gizi selama kehamilan menjadi terganggu.

3. Interaksi cuka dengan obat-obatan

Selama kehamilan, Anda mungkin mendapat berbagai obat-obatan dari dokter Anda. Tidak menutup kemungkinan, beberapa jenis obat selama kehamilan akan berinteraksi dengan cuka.

Selain itu, Anda harus lebih berhati-hati saat makan cuka jika tengah mengonsumsi obat-obatan untuk diabetes, pengontrol tekanan darah, atau obat-obatan diuretik.

4. Heartburn dan gangguan asam lambung

Ibu hamil sebaiknya berhati-hati saat makan acar atau cuko pempek yang mengandung cuka, sebab kandungan asam asetat yang tinggi di dalamnya bisa menyebabkan heartburn.

Heartburn biasanya ditandai dengan rasa nyeri dan panas pada bagian dada karena adanya kenaikan asam lambung ke tenggorokan.

Masalah asam lambung saat hamil biasanya dapat diatasi dengan mengatur kembali pola makan dan mengonsumsi obat penetral asam lambung.

5. Gangguan sistem pencernaan

Mual, mulas, hingga diare merupakan bahaya lain yang mengintai ibu hamil jika terlalu banyak mengonsumsi cuka.

Dinding lambung yang lunak sangat sensitif dengan sifat asam pada cuka. Alhasil, lambung bisa teriritasi sehingga menyebabkan mual, mulas, hingga diare.

Jika tidak diatasi, diare akan membahayakan ibu hamil. Pasalnya, diare sangat erat kaitannya dengan kekurangan cairan dalam tubuh.

Bagaimana cara makan cuka yang aman saat hamil?

Sup kaldu hangat untuk ibu hamil

Cuka bukanlah makanan yang sepenuhnya perlu dihindari selama kehamilan. Namun, konsumsinya perlu dibatasi, mengingat kondisi ibu hamil yang umumnya lebih sensitif.

Dilansir dari laman Parenting Mini Klub, berikut aturan aman bagi ibu hamil saat makan cuka.

  • Gunakan cuka yang sudah diencerkan. Tidak ada aturan pasti mengenai berapa persen pencairan yang diperbolehkan. Konsultasikan lebih lanjut mengenai hal ini dengan dokter kandungan Anda.
  • Sebelum membeli produk cuka, pastikan bahwa tertulis keterangan pasteurisasi pada labelnya. Pasteurisasi merupakan proses pemanasan untuk membunuh kuman yang mengontaminasi bahan makanan.

Ibu hamil memang harus lebih selektif dalam memilih makanan, tidak terkecuali dengan penggunaan cuka.

Tingkat toleransi cuka pada setiap ibu hamil mungkin berbeda. Oleh karena itu, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan dokter Anda jika ingin mengonsumsinya.

Makan cuka saat hamil

  • Boleh dilakukan, tapi dalam batasan tertentu.
  • Makan cuka berlebihan saat hamil bisa menyebabkan kerusakan gigi, sakit tenggorokan, diare, hingga heartburn.
  • Ibu hamil hanya diperbolehkan makan cuka yang sudah dipasteurisasi dan diencerkan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 09/12/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan