backup og meta
Kategori

1

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Ingin Makan Terong Saat Hamil? Ini Sederet Manfaatnya!

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 03/10/2023

    Ingin Makan Terong Saat Hamil? Ini Sederet Manfaatnya!

    Selama masa kehamilan, banyak dari Anda mungkin bertanya-tanya seputar makanan yang aman untuk dikonsumsi, termasuk terong. Beberapa orang mengatakan bahwa ibu hamil sebaiknya tidak makan terong, tetapi ada pula yang percaya bahwa makanan ini memiliki banyak manfaat untuk ibu hamil.

    Agar lebih jelas, yuk, cari tahu apa saja manfaat terong bagi ibu hamil sekaligus efek sampingnya jika terlalu banyak dikonsumsi melalui uraian di bawah ini!

    Manfaat makan terong untuk ibu hamil

    Ibu hamil boleh makan terong, asalkan tidak berlebihan ataupun terlalu sering. Sayuran ini justru mengandung beragam zat gizi yang bermanfaat bagi pertumbuhan janin.

    Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan memasukkan terong dalam menu harian.

    1. Mengurangi risiko cacat lahir

    cara membedakan kepala dan bokong janin

    Mengonsumsi terong berpotensi menurunkan risiko cacat lahir. Pasalnya, terong menjadi salah satu makanan sumber asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil.

    Terong juga kaya akan vitamin B kompleks lainnya, vitamin C, vitamin A, serta beragam mineral yang menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh ibu hamil.

    Secara keseluruhan, semua vitamin dan mineral tersebut mendukung perkembangan sel darah merah sekaligus perkembangan janin yang sempurna.

    Dengan demikian, bayi Anda pun akan terlindungi dari risiko cacat tabung saraf, seperti lahir dengan spina bifida.

    2. Mengurangi risiko diabetes gestasional

    Ada gangguan gula darah yang secara khusus terjadi pada wanita hamil, yaitu diabetes gestasional. Maka dari itu, ibu hamil harus senantiasa mengontrol gula darahnya.

    Menambahkan makanan tinggi serat seperti terong ke dalam menu harian dapat membantu mencegah lonjakan gula darah yang tidak terkontrol.

    Secara tidak langsung, makan terong dapat membantu mencegah diabetes gestasional dan komplikasinya yang berbahaya.

    3. Mengatasi sembelit dan gangguan pencernaan lainnya

    Manfaat lainnya dari makan terong saat hamil adalah melancarkan pencernaan. Ini tentu merupakan kabar baik bagi ibu hamil yang rentan mengalami sembelit.

    Satu buah buah terong menyediakan sekitar 4,9 gram serat yang kira-kira sudah melebihi 10% kebutuhan serat harian ibu hamil.

    Asupan serat tersebut dapat membuat gerakan usus menjadi lebih lancar sehingga ibu hamil dapat terhindarkan dari masalah pencernaan.

    4. Menjaga fungsi otak janin

    Daging buah dan kulit terong kaya akan sejenis antioksidan berupa nasunin. Zat ini berpotensi mencegah kerusakan pada sel tubuh serta DNA selama kehamilan.

    Sebuah penelitian lama terhadap hewan dalam jurnal Toxicology menyebutkan bahwa nasunin juga berpotensi melindungi sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas.

    Dengan temuan tersebut, tidak menutup kemungkinan bahwa nasunin memberikan manfaat bagi fungsi otak dan kognitif janin yang sedang berkembang.

    Namun, mengingat masih terbatasnya studi mengenai nasunin dan fungsi otak, manfaat terong untuk ibu hamil yang satu ini masih perlu dikaji lebih lanjut.

    5. Membantu menjaga daya tahan tubuh ibu hamil

    Ketika perkembangan janin dimulai, sistem kekebalan tubuh ibu hamil akan menyesuaikan diri dan cenderung mengalami penurunan. 

    Makan terong saat hamil dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh sehingga Anda dan janin terhindar dari berbagai macam penyakit atau infeksi.

    6. Mengurangi kadar kolesterol jahat

    Makan makanan berserat, termasuk terong, dapat membantu menjaga kadar kolesterol baik (HDL) serta menurunkan kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh.

    Hal ini dapat melindungi ibu hamil dari risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti stroke dan serangan jantung.

    7. Menurunkan tekanan darah tinggi

    Selain diabates gestasional, ibu hamil juga mengalami rentan mengalami hipertensi. Nah, satu lagi manfaat terong untuk ibu hamil ialah membantu menurunkan tekanan darah yang tinggi.

    Tidak hanya menurunkan tekanan darah, kandungan bioflavonoid dalam terong juga membantu meningkatkan kesehatan jantung serta mencegah komplikasi kesehatan lainnya selama kehamilan.

    Efek samping makan terong pada ibu hamil

    resep terong

    Makanan apa pun itu, bila dikonsumsi terlalu banyak pasti akan memberikan efek samping bagi tubuh. Meskipun lezat, makan terong terlalu banyak juga tidak baik bagi ibu hamil.

    Berikut beberapa risiko yang mungkin terjadi bila ibu hamil terlalu banyak makan terong.

    1. Meningkatnya risiko keguguran atau bayi lahir prematur

    Terong kaya akan fitohormon (zat mirip hormon yang ada pada tumbuhan) yang dapat memicu haid dan meredakan masalah menstruasi pada wanita, seperti amenorea dan sindrom pramenstruasi (PMS).

    Namun, jika terong dimakan setiap hari saat hamil, akan ada reaksi yang berbeda. Fitohormon diyakini dapat memicu kontraksi dan meningkatkan keguguran.

    Selain itu, makan terong terlalu banyak bisa merangsang kontraksi rahim dan menyebabkan janin harus dilahirkan secara prematur.

    2. Masalah pencernaan

    Terong bisa menjadi penawar untuk sembelit jika dikonsumsi dengan bijak. Namun, efek sebaliknya bisa terjadi jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan atau tidak mengolahnya hingga matang.

    Buah yang sering dikira sayuran ini juga dapat meningkatkan kadar keasaman pada tubuh sehingga ibu hamil bisa mengalami gangguan pencernaan, alergi, atau masalah lainnya yang mengganggu kehamilan.

    Kesimpulan

    • Ibu hamil boleh makan terong, asalkan tidak terlalu sering dan berlebihan.
    • Makan terong bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan janin, menurunkan tekanan darah dan gula darah, serta mencegah sembelit.
    • Akan tetapi, makan terong secara berlebihan justru dapat meningkatkan risiko keguguran dan masalah pencernaan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 03/10/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan