Pasalnya, program bayi tabung tidak membutuhkan banyak sperma untuk bisa menghasilkan kehamilan.
Bahkan, pria yang mengalami azoospermia (sperma kosong) saja tetap bisa memungkinkan untuk mengikuti proses bayi tabung.
Hal ini dilakukan dengan cara aspirasi sperma, yaitu mengambil sel sperma secara langsung dari testis untuk program bayi tabung.
Pemeriksaan pada wanita
USG merupakan syarat bayi tabung yang harus dilakukan oleh wanita. Tujuan USG ini adalah untuk melihat kemungkinan adanya kelainan pada organ kandungan, baik pada rahim, ovarium (indung telur), tuba falopii (saluran telur), atau organ reproduksi lainnya.
Bila ditemukan adanya kista cokelat (endometriosis), pembengkakan saluran telur, atau polip di dalam rahim, maka semua ini harus diatasi terlebih dahulu sebelum menjalani proses bayi tabung.
Jika ditemukan adanya miom atau kista cokelat yang besarnya lebih dari 4 sentimeter dan mengganggu rongga rahim, maka miom ini harus diangkat terlebih dahulu supaya nantinya embrio dari bayi tabung dapat menempel pada rahim secara optimal.
Selain pemeriksaan USG, wanita juga perlu melakukan pemeriksaan hormonal dan pemeriksaan darah, sama seperti yang dilakukan pada pria. Hal ini bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya infeksi menular seksual yang dapat mengganggu proses bayi tabung.
3. Pemeriksaan tiroid

Sebetulnya, pemeriksaan tiroid bukan syarat bayi tabung yang wajib dilakukan oleh semua pasutri. Akan tetapi, pemeriksaan tiroid ini dapat dilakukan pada pasutri yang memiliki keluhan yang berhubungan dengan kelenjar tiroidnya.
Misalnya saja, ibu mengalami menstruasi yang tidak teratur tapi ternyata bukan disebabkan oleh gejala PCOS.
Selain itu, bisa juga karena ibu tiba-tiba mengalami gemetaran dan kedinginan tanpa sebab. Bila demikian, barulah diperlukan pemeriksaan tiroid untuk mengetahui penyebab pastinya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar