backup og meta

Akupuntur Saat Hamil, Apa Saja Manfaat dan Risikonya?

Akupuntur Saat Hamil, Apa Saja Manfaat dan Risikonya?

Akupuntur saat hamil dipercaya dapat membantu melancarkan aliran darah dan memberikan manfaat lainnya. Tak heran, sebagian ibu hamil pun mencoba akupunktur. Sebenarnya, bolehkah ibu melakukannya? Apa saja manfaat serta risiko dari akupuntur pada masa kehamilan? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Bolehkah akupuntur saat hamil?

akupuntur saat hamil

Pada masa kehamilan, ibu tak boleh sembarangan mengonsumsi obat-obatan untuk membantu mengatasi kondisi kesehatan tertentu. Apalagi kalau tanpa resep dokter.

Maka dari itu, tak jarang Anda berpikir untuk mencoba pengobatan atau perawatan alternatif agar masalah saat hamil bisa mereda.

Mengutip dari Mayo Clinic, akupuntur adalah prosedur prengobatan tradisional Tiongkok yang cukup sering digunakan untuk mengobati penyakit serta kondisi tubuh lainnya.

Prosedur akupunktur menggunakan jarum tipis yang akan ditusukkan ke dalam kulit pada titik-titik tertentu sesuai dengan masalah kesehatan.

Ternyata, akupuntur saat hamil tergolong aman dengan catatan prosedurnya dilakukan oleh terapis atau ahli yang udah tersertifikasi.

Sebaiknya, pilih pula terapis akupunktur yang memahami kondisi kehamilan karena terdapat titik saraf tertentu yang harus dihindari.

Ini perlu ibu pahami untuk mencegah terjadinya kontraksi rahim serta komplikasi kehamilan seperti keguguran.

Manfaat akupuntur saat hamil

manfaat akupuntur saat hamil

Sebagian besar wanita mengalami cukup banyak perubahan fisik dan hormonal yang terjadi pada tubuh selama kehamilan.

Hal ini terkadang membuat ibu hamil merasa tidak nyaman sekaligus menjadi mudah lelah, merasa mual, ingin muntah, sulit tidur, dan hal lainnya.

Walupun tergolong normal terjadi, Anda mungkin mempunyai keinginan untuk meredakannya. Ini dilakukan agar tubuh terasa lebih nyaman serta menghindari stres saat hamil.

Akupuntur saat hamil dapat membantu meningkatkan keseimbangan yang ada dalam tubuh Anda.

Jarum akupunktur yang ditusukkan ke beberapa titik saraf tubuh Anda dapat memicu pelepasan beberapa senyawa kimia otak, seperti endorfin.

Ini adalah salah satu alasan mengapa akupuntur saat hamil dapat membantu meringankan gejala-gejala yang membuat ibu merasa tidak nyaman, seperti:

Berikut adalah penjelasan dari beberapa manfaat lainnya akupuntur saat hamil, di antaranya adalah:

1. Sakit atau nyeri

Rahim yang membesar serta peregangan ligamen bisa menjadi penyebab Anda merasakan sakit atau nyeri saat hami.

Rasa sakit atau nyeri mulai dari punggung, pinggang, juga area panggul. Tak menutup kemungkinan ibu hamil juga mengalami kekakuan sendi panggul.

Salah satu cara mengatasi sakit atau nyeri adalah dengan melakukan akupuntur saat hamil karena dapat membantu otot menjadi lebih rileks.

2. Morning sickness

Pada usia trimester satu kehamilan, ibu bisa merasakan mual atau muntah (morning sickness). Terapi akupuntur saat hamil juga dapat membantu meredakan morning sickness yang parah.

Mual dan muntah yang parah (hyperemesis gravidarum) terjadi beberapa kali sehari sekaligus bisa membuat wanita kehilangan berat badan serta mengalami dehidrasi.

3. Depresi

1 dari 4 wanita kemungkinan mengalami depresi selama kehamilan. Tak seperti antidepresan atau obat lainnya, mengatasinya dengan akupunktur minim risiko yang memengaruhi janin.

Ibu yang menjalani perawatan akupuntur saat hamil untuk membantu mengatasi stres atau depresi mengalami penurunan keparahan gejala.

4. Menurunkan rasa sakit persalinan

Meskipun ibu tidak mengalami keluhan atau masalah saat hamil, Anda juga bisa melakukan akupuntur secara rutin untuk mengurangi sakit saat persalinan.

Mengutip dari Hennepin Healthcare, perawatan ini bertujuan untuk membantu agar tubuh lebih siap untuk memulai proses persalinan.

Selain perawatan untuk persalainan secara normal, akupunktur juga dapat membantu meredakan sakit setelah persalinan Caesar.

Risiko akupuntur saat hamil

Perlu ibu ketahui bahwa terapi akupunktur mempunyai risiko atau efek negatif yang sangat rendah apabila perbandingannya adalah dengan obat-obatan.

Namun, tak menutup kemungkinan pada kondisi tertentu Anda mengalami beberapa efek samping akupuntur saat hamil, seperti:

  • kelelahan,
  • perdarahan kecil,
  • mengalami asma,
  • memar, dan
  • nyeri di tempat bekas jarum.

Efek samping ini juga umum terjadi baik pada ibu hamil atau orang yang tidak sedang hamil.

Maka dari itu, jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan akupunktur. Lalu, hindari mengandalkan diagnosis penyakit selain dari dokter kandungan.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Acupuncture – Mayo Clinic. (2021). Retrieved 14 June 2021, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/acupuncture/about/pac-20392763

Acupuncture. (2021). Retrieved 14 June 2021, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/acupuncture

Acupuncture During Pregnancy – Hennepin Healthcare. (2021). Retrieved 14 June 2021, from https://www.hennepinhealthcare.org/specialty/acupuncture/acupuncture-during-pregnancy/

Kelly, R., & Willis, J. (2019). Acupuncture for Pain. American Family Physician, 100(2), 89-96. Retrieved from https://www.aafp.org/afp/2019/0715/p89.html

Relieving pain with acupuncture – Harvard Health. (2012). Retrieved 14 June 2021, from https://www.health.harvard.edu/healthbeat/relieving-pain-with-acupuncture

Severe Morning Sickness (Hyperemesis Gravidarum) (for Parents) – Nemours KidsHealth. (2021). Retrieved 14 June 2021, from https://kidshealth.org/en/parents/hyperemesis-gravidarum.html

Versi Terbaru

11/07/2021

Ditulis oleh Atifa Adlina

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: dr. Damar Upahita


Artikel Terkait

7 Efek Samping Akupuntur, dari Ringan hingga Serius

Sudahkah Anda Mencoba Akupuntur untuk Program Hamil?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 11/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan