Plano Test

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 30/11/2022

Plano Test

Plano test merupakan salah satu cara untuk mengonfirmasi kehamilan. Tes ini dilakukan dengan mendeteksi adanya hormon kehamilan dalam urine atau darah.

Apa itu plano test?

Plano test adalah tes kehamilan yang dilakukan dengan mendeteksi hormon human chorionic gonadotropin (HCG). Umumnya, hormon ini akan mulai muncul 10 hari setelah pembuahan.

Hormon ini akan terus mengalami peningkatan setiap minggunya. Namun, jika tes dilakukan sebelum pembuahan memasuki usia 10 hari, hasilnya kemungkinan besar akan negatif.

Tes planologi kehamilan terbagi ke dalam dua jenis, yaitu tes darah dan tes urine. Untuk tes urine bisa dilakukan sendiri di rumah, sedangkan tes darah memerlukan bantuan dokter.

Prosedur plano test

Prosedur plano test bergantung pada jenis pemeriksaan yang Anda pilih. Tiap jenisnya akan mendeteksi dan membaca jumlah hormon HCG dengan cara berbeda.

Berikut prosedur plano test berdasarkan jenisnya.

1. Tes urine

Dilansir dari laman American Pregnancy Association, HCG bisa dideteksi lewat tes urine sekitar 12–14 hari setelah pembuahan. Jika tes dilakukan terlalu dini, hasilnya kemungkinan akan negatif.

Jenis tes ini sangat praktis dan dapat dilakukan sendiri di rumah. Berikut prosedur yang harus Anda lakukan untuk melakukan jenis plano test ini.

  1. Beli test pack HCG di apotek terdekat.
  2. Tampung urine dalam wadah kecil.
  3. Masukkan strip test pack ke dalam urine.
  4. Diamkan dan tunggu hingga urine meresap ke test pack.
  5. Jika ditemukan HCG dalam urine, akan muncul dua garis pada strip uji.

Dalam melakukan tes, Anda disarankan menggunakan urine pertama setelah bangun tidur. Biasanya, HCG dalam urine pertama lebih terkonsentrasi sehingga mudah untuk dideteksi.

Hindari juga mengonsumsi cairan secara berlebih sebelum melakukan tes kehamilan. Tindakan tersebut dapat menyamarkan kadar HCG dalam urine.

2. Tes darah

Tes darah bisa dilakukan jika Anda masih ragu dengan hasil plano test dengan urine. Untuk melakukannya, Anda dapat pergi ke penyedia layanan kesehatan atau rumah sakit terdekat.

Seperti tes darah pada umumnya, prosedur pertama yang harus Anda jalani yaitu pengambilan sampel darah. Sampel darah tersebut nantinya akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.

Dibanding tes urine, jenis plano test ini mempunyai beberapa kelebihan. Tes ini tidak hanya bisa mendeteksi hormon HCG, tetapi juga melihat jumlahnya dalam tubuh Anda.

Selain itu, tes darah juga lebih akurat. Hal ini karena tes planologi kehamilan dengan darah dapat mendeteksi hormon HCG meskipun jumlahnya sangat sedikit.

Namun, untuk mendapatkan hasilnya, Anda memerlukan waktu yang lebih lama. Selain itu, tes darah biasanya juga lebih mahal daripada tes dengan urine.

Cara membaca hasil plano test

tingkat akurasi plano test

Cara membaca hasil plano test urine lebih mudah dibandingkan darah. Jika Anda mendapati dua garis pada strip test pack, itu menjadi tanda ditemukannya HCG pada urine.

Namun, hasil positif palsu bisa muncul jika test pack yang dipakai menguji didiamkan lebih dari tiga menit dalam urine. Untuk memastikan kehamilan, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Sementara itu, untuk membaca hasil tes planologi kehamilan darah, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Nantinya, Anda akan diberikan penjelasan terkait level hormon HCG dalam darah.

Berikut jumlah rata-rata hormon HCG dalam tubuh sesuai usia kehamilan.

  • 3 minggu: 6–70 IU/L
  • 4 minggu: 10–750 IU/L
  • 5 minggu: 200–7.100 IU/L
  • 6 minggu: 160–32.000 IU/L
  • 7 minggu: 3.700–160.000 IU/L
  • 8 minggu: 32.000–150.000 IU/L
  • 9 minggu: 64.000–150.000 IU/L
  • 10 minggu: 47.000–190.000 IU/L
  • 12 minggu: 28.000–210.000 IU/L
  • 14 minggu: 14.000–63.000 IU/L
  • 15 minggu: 12.000–71.000 IU/L
  • 16 minggu: 9.000–56.000 IU/L
  • 16–29 minggu (trimester kedua): 1.400–53.000 IUL
  • 29–41 minggu (trimester ketiga): 940–60.000 IU/L

Apabila kadar HCG di atas rata-rata, Anda mungkin mengalami kehamilan kembar. Kondisi tersebut juga bisa menjadi tanda pertumbuhan rahim yang tidak normal.

Sementara itu, jika kadar hormon HCG di bawah rata-rata, kondisi tersebut bisa menjadi tanda kehamilan ektopik atau keguguran. Untuk memastikannya, dokter akan merekomendasikan USG kandungan.

Tingkat akurasi plano test

Plano test merupakan tes kehamilan dengan tingkat akurasi yang tinggi. Untuk penggunaan test pack di rumah, tingkat akurasinya mencapai sekitar 97 hingga 99 persen.

Namun, pastikan Anda mengikuti langkah penggunaannya dengan benar. Selain itu, tes yang dilakukan sebelum 12 hari pascapembuahan kemungkinan besar akan menunjukkan hasil negatif.

Sementara itu, tes darah memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan tes urine. Melalui tes darah, jumlah HCG yang sangat sedikit pun tetap bisa terdeteksi.

Serba-serbi seputar plano tes

  • Membantu mengonfirmasi kehamilan dengan mendeteksi hormon HCG dalam tubuh.
  • Terbagi ke dalam dua jenis tes, yaitu tes urine dan tes darah.
  • Hasilnya akurat jika dilakukan 10 hari setelah pembuahan. Jika kurang dari waktu tersebut, hasil tes kemungkinan akan negatif.
  • Tes urine memiliki tingkat akurasi mencapai 99% apabila dilakukan dengan benar.
  • Akurasi tes darah lebih tinggi dari tes urine karena bisa mendeteksi hormon HCG meskipun jumlahnya sangat sedikit.
  • Tes urine lebih praktis, hemat, tidak memakan waktu lama, dan bisa dilakukan sendiri di rumah.
  • Tes darah lebih akurat, dapat melihat jumlah hormon HCG dalam tubuh, serta menggambarkan kondisi kehamilan.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 30/11/2022

Iklan

Apakah artikel ini membantu?

Iklan
Iklan