Ada berbagai cara yang bisa digunakan untuk mendeteksi kehamilan, salah satunya adalah melalui plano test.
Metode uji kehamilan ini bisa dilakukan dengan sampel darah atau urine. Lantas, apa yang membedakan plano tes dengan uji kehamilan lainnya? Simak ulasan berikut untuk jawabannya.
Apa itu plano test?
Plano test adalah salah satu tes kehamilan yang bekerja dengan cara mendeteksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon ini biasanya muncul setelah 10 hari pembuahan.
Jumlah hCG akan terus mengalami peningkatan setiap minggunya. Namun, jika tes dilakukan sebelum pembuahan memasuki usia 10 hari, hasilnya kemungkinan besar akan negatif.
Tes planologi kehamilan terbagi ke dalam dua jenis, yaitu tes darah dan tes urine. Plano test dengan sampel urine bisa dilakukan sendiri di rumah, sedangkan tes darah memerlukan bantuan dokter.
Prosedur plano test
Meski sama-sama membaca kadar hCG, terdapat dua jenis prosedur untuk plano test. Perbedaan ini didasarkan pada sampel yang digunakan.
Berikut adalah dua jenis prosedur yang bisa dilakukan dalam plano test.
1. Tes urine
Dilansir dari laman American Pregnancy Association, hCG bisa dideteksi lewat tes urine sekitar 12–14 hari setelah pembuahan. Jika dilakukan terlalu dini, hasilnya kemungkinan akan negatif.
Tes dengan urine sangat praktis dan dapat dilakukan di rumah. Berikut adalah prosedur yang bisa Anda ikuti untuk melakukan jenis plano test ini.
- Beli test pack di apotek terdekat.
- Tampung urine dalam wadah kecil.
- Masukkan strip test pack ke dalam urine.
- Diamkan dan tunggu sampai urine meresap ke test pack.
- Jika ditemukan hCG dalam urine, strip uji akan menunjukkan dua garis.
Anda disarankan menggunakan urine pertama setelah bangun tidur karena urine yang diambil pada pagi hari dinilai memiliki konsentrasi hCG yang tinggi sehingga mudah dideteksi.
Selain itu, hindari mengonsumsi cairan secara berlebihan sebelum melakukan tes kehamilan. Tindakan ini dikhawatirkan bisa menyamarkan kadar hCG dalam urine.
2. Tes darah
Plano test dengan sampel darah bisa dipilih jika Anda ragu dengan hasil tes urine. Untuk melakukan tes darah, Anda bisa pergi ke rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan terdekat.
Seperti tes darah pada umumnya, prosedur pertama yang harus dijalani yaitu pengambilan sampel darah. Sampel tersebut nantinya akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
Dibandingkan tes urine, plano test dengan sampel darah dinilai lebih akurat. Tes ini bisa mendeteksi kadar hCG meskipun jumlahnya sangat sedikit.
The Regents of The University of California pun menyebutkan bahwa tes darah tidak hanya bisa mendeteksi, tetapi juga menghitung kadar hCG dalam tubuh.
Namun, untuk mendapatkan hasil tes darah, Anda memerlukan waktu tunggu yang lebih lama. Selain itu, tes darah biasanya juga lebih mahal dibandingkan tes urine dengan test pack.
Cara membaca hasil plano test
Untuk membaca hasil tes dengan urine, Anda tinggal melihat garis pada test pack. Dua garis pada test pack berarti bahwa urine Anda mengandung hormon hCG.
Namun, meski kemungkinannya kecil, hasil test pack positif juga bisa salah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti terlalu lama mendiamkan test pack hingga kondisi medis tertentu.
Sementara itu, untuk membaca hasil tes planologi dengan darah, Anda bisa berkonsultasi pada dokter. Nantinya, Anda akan diberikan penjelasan terkait level hormon hCG dalam darah.
Berikut ini adalah jumlah rata-rata hormon hCG dalam tubuh sesuai usia kehamilan.
- 3 minggu: 6–70 IU/L
- 4 minggu: 10–750 IU/L
- 5 minggu: 200–7.100 IU/L
- 6 minggu: 160–32.000 IU/L
- 7 minggu: 3.700–160.000 IU/L
- 8 minggu: 32.000–150.000 IU/L
- 9 minggu: 64.000–150.000 IU/L
- 10 minggu: 47.000–190.000 IU/L
- 12 minggu: 28.000–210.000 IU/L
- 14 minggu: 14.000–63.000 IU/L
- 15 minggu: 12.000–71.000 IU/L
- 16 minggu: 9.000–56.000 IU/L
- 16–29 minggu (trimester kedua): 1.400–53.000 IUL
- 29–41 minggu (trimester ketiga): 940–60.000 IU/L
Apabila kadar hCG di atas rata-rata, Anda mungkin mengalami kehamilan kembar. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi tanda pertumbuhan rahim yang tidak normal.
Sementara itu, kadar hCG di bawah rata-rata usia kehamilan bisa menandakan kehamilan ektopik atau bahkan keguguran. Untuk memastikannya, dokter akan merekomendasikan USG kandungan.
Tingkat akurasi plano test
Plano test merupakan uji kehamilan dengan tingkat akurasi yang tinggi. Sebagai gambaran, tes plano menggunakan test pack memiliki tingkat akurasi sebesar 97–99 persen.
Hasil tersebut bisa diperoleh jika Anda mengikuti cara penggunaan test pack dengan benar.
Selain itu, Anda juga harus melakukan pemeriksaan pada waktu yang tepat. Melakukan tes sebelum 12 hari pascapembuahan bisa menghasilkan hasil yang negatif meskipun Anda sebenarnya hamil.
Sementara itu, tes darah memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan tes urine. Pasalnya, kadar hCG rendah yang tidak terbaca dalam tes urine mungkin bisa dideteksi dalam darah.
Serba-serbi plano test
- Plano test adalah tes yang bertujuan untuk mengonfirmasi kehamilan dengan cara mendeteksi hormon hCG dalam tubuh.
- Test ini dapat dilakukan dengan urine maupun darah.
- Akurasi tes darah lebih tinggi dari tes urine karena bisa mendeteksi hormon hCG meskipun jumlahnya sangat sedikit.
- Kelebihan tes urine adalah lebih praktis, hemat, tidak memakan waktu lama, dan bisa dilakukan sendiri di rumah.
- Kelebihan tes darah adalah lebih akurat, bisa melihat jumlah hormon hCG dalam tubuh, serta memperkirakan usia kehamilan.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]