backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Minum Antidepresan Saat Hamil, Boleh Atau Tidak?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 23/07/2021

    Minum Antidepresan Saat Hamil, Boleh Atau Tidak?

    Tidak jarang ibu hamil merasa depresi, stres, merasa cemas, dan tertekan. Untuk mengatasinya, sebagian ibu hamil minum obat antidepresan agar meringankan kondisi. Namun, apakah minum antidepresan saat hamil baik untuk kesehatan? Bisakah obat antidepresan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin? Berikut penjelasannya.

    Aman atau tidak minum antidepresan saat hamil?

    Mungkin ibu merasa ragu untuk minum antidepresan saat hamil, karena takut berdampak buruk bagi perkembangan janin.

    Namun, mengutip dari John Hopkins Medicine, ibu tidak perlu mengurangi konsumsi obat selama masa kehamilan. 

    Lauren Osborn, seorang direktur dari Pusat Gangguan Suasana Hati Wanita di John Hopkins menjelaskan obat antidepresan aman untuk ibu hamil.

    Faktanya, penyakit mental yang tidak mendapat pengobatan justru berisiko untuk perkembangan janin. 

    Ketika ibu hamil merasa depresi, ia akan terlibat dalam gaya hidup yang tidak sehat.

    Ambil contoh ibu hamil merokok atau minum minuman beralkohol yang memiliki efek langsung pada bayi.

    “Depresi yang tidak diobati bisa meningkatkan kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR) pada bayi,” jelas Osborn.

    Selain itu, bayi yang lahir dari ibu depresi memiliki kadar hormon kortisol yang tinggi.

    Hormon kortisol adalah hormon stres yang meningkatkan risiko bayi mengalami depresi dan gangguan perilaku.

    Walau risiko bayi cacat lahir masih bisa terjadi saat ibu minum obat antidepresan, tetapi peluangnya kecil.

    Mengutip dari NHS, depresi dan gangguan kecemasan sangat umum terjadi selama kehamilan. Setidaknya, kondisi ini terjadi pada satu dari lima ibu hamil. 

    Jika depresi tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, akan menyulitkan ibu dalam membentuk ikatan emosional dengan bayi.

    Bahkan, ibu hamil yang mengalami depresi berisiko memiliki komplikasi selama kehamilan, kecacatan pada janin, dan keguguran

    Waktu yang tepat untuk minum antidepresan saat hamil

    Meski obat antidepresan boleh ibu hamil konsumsi, tetap ada aturan dan tidak bisa sembarangan.

    Pemberian obat antidepresan harus dengan resep dan konsultasi dokter.

    Ibu boleh meminum obat antidepresan apabila mengalami gejala depresi tingkat sedang. 

    Jika gejala depresi sudah berkurang dan bahkan hilang selama kurang lebih 6 bulan, ibu harus menghentikan pemakaian obat tersebut.

    Perhatikan apabila selama pemakaian obat antidepresan ibu mengalami gejala seperti,

    • mual,
    • muntah,
    • semakin cemas dan sensitif, serta
    • lelah.

    Bila ibu mengalami hal tersebut, harus berhenti menggunakan obat antidepresan.

    Jenis antidepresan yang bisa ibu minum saat hamil

    Mengutip dari Mayo Clinic, ada beberapa jenis antidepresan yang tergolong aman untuk ibu hamil, berikut daftarnya.

    Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs)

    Obat di atas adalah jenis antidepresan yang tergolong aman bagi ibu hamil karena tidak menimbulkan risiko cacat lahir. 

    Obat yang termasuk SSRIs adalah citalopram (Celexa), fluoxetine (Prozac), dan sertraline (Zoloft). Obat-obatan tersebut termasuk risiko kehamilan kategori C, yang artinya studi pada hewan berdampak tidak baik, sehingga perlu pertimbangan dokter apakah tetap diberikan pada ibu hamil atau tidak. 

    Namun, SSRIs jenis paroxetine (paxil) tidak untuk ibu hamil karena bisa memicu cacat jantung pada janin.

    Trisiklik

    Obat antidepresan ini bisa ibu minum untuk mengurangi gejala depresi.

    Jenis trisiklik yang bisa ibu konsumsi adalah nortriptyline (pamelor) dan desipramine (Norpramin).

    Biasanya, antidepresan trisiklik bukan menjadi obat pertama atau kedua bagi penderita depresi.

    Namun, obat ini lebih sering menjadi pilihan ibu yang belum pernah memakai obat antidepresan lain.

    Sejauh ini, pengaruh penggunaan antidepresan saat hamil dan risiko autisme masih belum jelas. 

    Mengutip dari Mayo Clinic, risiko autisme pada bayi karena obat antidepresan sangat kecil. Jadi, masih butuh penelitian lebih lanjut.

    Akan lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi kesehatan mental ibu hamil.

    Berdasarkan penelitian dari American Family Physician, masih membutuhkan riset lebih lanjut soal penggunaan antidepresan pada ibu hamil.

    Mulai dari jenis obat, kondisi ibu, sampai janin dalam kandungan.

    Memutuskan untuk mengobati depresi selama kehamilan tentu tidak mudah.

    Saat konsultasi, ibu bisa menceritakan semuanya kepada dokter agar ia bisa mengobati sesuai dengan kondisi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 23/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan