Pada awal masa kehamilan, sebagian besar wanita mengalami mual dan muntah dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Lantas, apa penyebab rasa mual muncul saat hamil? Simak jawaban selengkapnya berikut ini.
Beragam penyebab mual saat hamil
Mual saat hamil adalah kondisi yang sangat umum terjadi. Kondisi ini biasanya berlangsung pada minggu ke-6 kehamilan dan akan berakhir dalam beberapa minggu atau bulan.
Namun, dalam beberapa kasus, ibu hamil bisa mengalami rasa mual sepanjang kehamilannya.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang menurut para ahli bisa menjadi penyebab munculnya rasa mual saat hamil.
1. Kadar hormon estrogen
Estrogen merupakan hormon yang penting bagi pertumbuhan janin dalam kandungan. Hormon wanita ini diperlukan untuk pematangan paru-paru dan hati janin.
Level estrogen cenderung meningkat sepanjang kehamilan, bahkan hingga 30 kali lipat saat melahirkan. Kondisi inilah yang dipercaya berperan dalam munculnya rasa mual.
2. Kadar hormon progesteron
Kadar progesteron juga akan meningkat saat hamil. Hormon ini membantu mengencangkan otot-otot rahim untuk menurunkan risiko kelahiran prematur.
Selain itu, hormon progesteron juga mendorong pertumbuhan kelenjar susu wanita selama kehamilan.
Tingginya progesteron diduga memicu berbagai keluhan pada ibu hamil, termasuk rasa mual, nyeri payudara, perut kembung, dan perubahan mood.
3. Gangguan pencernaan
Peningkatan hormon kehamilan bisa berdampak buruk terhadap esofagus (kerongkongan) bagian bawah.
Dikutip dari Cleveland Clinic, progesteron bisa menyebabkan otot sfingter (katup) lambung menjadi rileks. Ketika otot ini bermasalah, asam lambung bisa naik ke kerongkongan dan memicu rasa mual.
4. Hipoglikemia
Hipoglikemia atau gula darah rendah dianggap menjadi penyebab mual saat hamil. Rendahnya gula darah bisa memicu mual, berkeringat, pusing, wajah pucat, dan peningkatan denyut jantung.
Gangguan kesehatan ini kerap terjadi pada ibu hamil karena plasenta menguras energi dari tubuh ibu. Pasalnya, makanan yang masuk akan dibagi dua dengan janin dalam kandungan.
5. Penciuman lebih sensitif
Menurut studi dalam jurnal Frontiers in Psychology (2021), ibu hamil cenderung lebih sensitif terhadap bau-bau tertentu. Kondisi ini tergolong umum terjadi selama kehamilan.
Wewangian yang sebelumnya Anda sukai, seperti kopi atau parfum pasangan, mungkin saja malah akan memicu mual atau muntah saat hamil.
6. Kadar human chorionic gonadotropin (hCG)
Kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) merupakan tolak ukur bahwa kehamilan berjalan baik. Kadar hormon ini biasa memuncak pada minggu ke-6 kehamilan.
Pada ibu dengan kehamilan kembar, kadar hormon hCG tentu lebih tinggi daripada kehamilan tunggal. Oleh karena itu, rasa mual yang muncul juga cenderung lebih parah.
7. Kekurangan vitamin B6
Dokter kerap merekomendasikan suplemen vitamin B6 atau piridoksin untuk mengurangi gejala mual dan muntah pada trimester pertama kehamilan.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa bahwa wanita dengan gejala mual yang parah cenderung mengalami kekurangan vitamin B6.
8. Stres
Munculnya stres dapat berdampak buruk pada sistem pencernaan, misalnya dengan memicu sakit perut, mual, dan bahkan muntah.
Sangat penting bagi Anda untuk tidak terlalu stres saat hamil. Hal ini membantu mengurangi rasa mual, menjaga kehamilan, dan membuat kesehatan jiwa tetap terjaga.
9. Kelelahan
Kelelahan fisik dan mental ternyata juga bisa menjadi penyebab mual saat hamil. Oleh sebab itu, penting untuk beristirahat cukup agar tubuh tetap sehat dan mual perlahan berkurang.
10. Kehamilan pertama
Mual dan muntah biasanya cenderung lebih parah terjadi pada kehamilan pertama. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya kesiapan tubuh Anda dalam menghadapi kehamilan.
Secara fisik, tubuh mungkin belum siap menerima kadar hormon yang meningkat cukup drastis.
Sementara secara mental, Anda juga cenderung merasa stres dan cemas. Pada akhirnya, ini dapat berefek pada munculnya rasa mual saat hamil pertama.