Wasir atau ambeien adalah kondisi ketika pembuluh darah vena di sekitar anus meradang atau bengkak. Operasi menjadi salah satu opsi pengobatan yang dapat dilakukan. Namun, apakah boleh melakukan operasi ambeien saat hamil? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apakah ibu hamil boleh operasi ambeien?
Hemoroidektomi atau operasi ambeien bukanlah pilihan utama pengobatan wasir saat hamil.
Ambeien dapat memengaruhi kondisi ibu hamil, terutama pada akhir trimester kedua sampai trimester ketiga kehamilan.
Dilansir dari Office of Women’s Health, kehamilan membuat volume darah dalam tubuh wanita meningkat dan menyebabkan pembesaran pada pembuluh darah.
Kondisi rahim yang membesar seiring kehamilan dapat menekan vena cava inferior, pembuluh darah besar yang berfungsi mengalirkan darah dari area perut dan kaki menuju jantung
Tekanan ini bisa memperlambat aliran darah kembali dari bagian tubuh bawah sehingga darah menumpuk pada rektum, yakni bagian akhir dari usus besar sebelum anus.
Di samping itu, level hormon progesteron yang meningkat selama masa kehamilan juga bisa membuat pembuluh darah lebih mudah membengkak.
Progesteron juga dapat memperlambat kerja usus dan menyebabkan konstipasi atau sembelit pada ibu hamil, yang merupakan salah satu faktor risiko dari ambeien.
Tips aman mengatasi ambeien pada ibu hamil
Dibandingkan dengan operasi, dokter terlebih dahulu memberikan pengobatan atau perawatan lain untuk mencegah perburukan gejala ambeien pada ibu hamil.
Umumnya, dokter dapat meresepkan obat pelunak feses untuk mengatasi konstipasi dan salep ambeien yang dapat membantu meredakan gejala.
Dokter juga akan menyarankan Anda melakukan pengobatan dengan dibarengi perubahan pola makan dan aktivitas seperti berikut ini.
- Merendam bokong dengan air hangat (sitz bath) selama 10–15 menit sebanyak 2–3 kali dalam sehari.
- Memperbanyak minum air putih dan makan serat untuk menghindari sembelit.
- Melakukan latihan dasar panggul atau senam Kegel.
- Menggunakan bantal donat yang memiliki lubang di tengahnya sebagai alas duduk.
- Jangan duduk terlalu lama dan bila Anda harus duduk, coba ganti posisi tiap beberapa menit sekali dan bergeraklah sesering mungkin.
- Kompres es pada bagian anus yang bengkak dan meradang.
Jika perawatan yang disebutkan di atas tidak efektif, dokter juga dapat memberikan perawatan non-invasif, yang dilakukan tergantung gejala dan kondisi Anda.
Perawatan tersebut bertujuan untuk mengelola gejala sampai Anda melahirkan dan diperbolehkan menjalani tindakan operasi ambeien.
Pilihan operasi wasir yang aman untuk ibu hamil
Operasi ambeien mungkin dapat dilakukan selama kehamilan atau segera setelah Anda melahirkan.
Ibu hamil mungkin harus menjalani operasi wasir bila pengobatan lain tidak efektif. Begitu pula jika gejala wasir sangat parah atau telah terjadi perdarahan berat.
Dikutip dari situs Cleveland Clinic, sebanyak 30–40% ibu hamil mengalami ambeien. Umumnya, ambeien akan makin parah selama trimester ketiga kehamilan.
Apabila wasir tidak bertambah parah atau tidak timbul komplikasi hingga usia kehamilan ke-27–28 minggu, operasi akan ditunda sampai Anda melahirkan.
Namun, bila Anda perlu menjalani operasi, berikut ini tiga jenis tindakan yang dapat dilakukan.
1. Prosedur untuk prolaps dan hemoroid (PPH)
Prosedur untuk prolaps dan hemoroid (PPH) adalah tindakan invasif minimal untuk menangani ambeien prolaps, yakni kondisi saat wasir internal turun ke lubang anus.
Jaringan wasir yang prolaps akan ditarik kembali ke posisi semula, lalu dipertahankan dengan menggunakan stapler khusus.
Keunggulan PPH terletak pada minimnya rasa nyeri pasca-operasi sehingga proses pemulihan menjadi lebih cepat dan nyaman bagi ibu hamil.
2. Transanal hemorrhoidal dearterialization (THD)
Transanal hemorrhoidal dearterialization (THD) memanfaat USG Doppler untuk mengidentifikasi pembuluh darah yang menyebabkan ambeien.
Setelah teridentifikasi, bagian pangkal ambeien akan diikat dengan tujuan untuk menghentikan aliran darah ke jaringan tersebut.
Tindakan ini membuat jaringan wasir menyusut dan pada akhirnya terlepas dari dalam rektum.
Karena tidak ada jaringan yang perlu diangkat, pemulihan dari operasi ini bisa lebih cepat dibandingkan dengan hemoroidektomi tradisional.
3. Hemoroidektomi konvensional
Pada beberapa kasus, hemoroidektomi konvensional adalah operasi terbaik untuk mengangkat jaringan dan menghentikan gejala ambeien pada ibu hamil.
Prosedur ini dilakukan dengan menghentikan aliran darah ke jaringan, kemudian memotongnya dengan pisau bedah dan menutup sayatan dengan jahitan bila diperlukan.
Anda mungkin perlu menjalani rawat inap satu atau dua malam di rumah sakit setelah tindakan.
Rasa sakit setelah operasi ini bisa berlangsung selama beberapa minggu. Mungkin butuh waktu enam minggu atau lebih agar Anda benar-benar pulih.
Kesimpulan
- Operasi ambeien saat hamil bukanlah pilihan pengobatan utama. Dokter lebih menyarankan perawatan non-invasif, seperti salep ambeien, kompres es, dan berendam air hangat.
- Apabila diperlukan, dokter dapat melakukan beberapa tindakan yang lebih aman, seperti prosedur untuk prolaps dan hemoroid (PPH), transanal hemorrhoidal dearterialization (THD), dan hemoroidektomi konvensional.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]