Kista yang terdeteksi saat hamil pastinya membuat Anda khawatir, terlebih jika ini adalah kehamilan pertama Anda. Meskipun kista biasanya tidak berbahaya, keberadaan kista berukuran besar mungkin membuat Anda tidak nyaman atau mengganggu kelancaran persalinan. Lantas, bagaimana cara mengecilkan kista saat hamil?
Cara mengecilkan kista saat hamil
Kista ovarium merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada awal masa kehamilan. Salah satu jenis kista yang sering muncul saat hamil adalah kista korpus luteum.
Sebagian besar kista pada ibu hamil akan menghilang dengan sendirinya pada trimester dua. Kista yang tetap berukuran kecil umumnya juga tidak menimbulkan gejala yang mengganggu.
Meski begitu, dokter biasanya tetap melakukan pemantauan terhadap kista pada ibu hamil. Ini karena meski risikonya kecil, kista mungkin saja membesar dan menimbulkan komplikasi.
Secara keseluruhan, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan dan mengobati kista, baik saat hamil muda maupun tua.
1. Pemantauan berkala
Setelah kista ovarium terdeteksi, dokter akan melakukan pemantauan secara berkala melalui pemeriksaan USG.
Prosedurnya sama dengan USG kehamilan pada umumnya, tetapi dokter akan menjelaskan kepada ibu hamil tentang perbedaan hasil USG kista dan janin.
Jika ukuran kista dianggap cukup kecil, atau sekitar kurang dari 7 cm, ibu hamil biasanya cukup melakukan pemeriksaan rutin.
Dari pemeriksaan ini, dokter bisa memastikan apakah kista membesar, mengecil, atau bahkan hilang dengan sendirinya.
2. Pemberian obat-obatan
Pada kasus kista ovarium yang pecah, dokter mungkin meresepkan obat pereda nyeri. Tenang saja, kista yang pecah akan diserap lagi oleh tubuh sehingga risikonya untuk menimbulkan infeksi baru cukup kecil.
Meski begitu, dokter tetap akan melakukan pemantauan untuk memastikan bahwa kondisi tersebut tidak menimbulkan infeksi.
Bicarakan dengan dokter untuk menentukan obat pereda nyeri yang tepat dan aman bagi Anda dan janin.
3. Operasi pengangkatan kista
Dokter mungkin menyarankan operasi jika kista terus membesar dan berisiko menyebabkan terpelintirnya ovarium (torsi ovarium).
Pasalnya, torsi ovarium bisa menghambat aliran darah ke ovarium serta tuba falopi sehingga ibu berisiko merasakan nyeri hebat yang disertai mual dan muntah.
Namun, studi yang diterbitkan oleh Facts, Views &Vision in ObGyn (2015) menyebutkan bahwa operasi pengangkatan kista biasanya baru bisa dilakukan setelah kehamilan berusia 16 minggu atau pada trimester dua.
Operasi pada trimester pertama sebaiknya dihindari karena risiko keguguran yang masih tinggi. Sementara itu, operasi pada trimester tiga dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko persalinan prematur.
Operasi kista ovarium pada trimester pertama dan ketiga hanya akan dilakukan jika sangat dibutuhkan.
Dokter biasanya menggunakan metode laparoskopi untuk pengangkatan kista. Ini adalah bedah minimal invasif dengan membuat sayatan kecil pada perut.
Laparotomi atau operasi terbuka hanya akan dilakukan jika ukuran kista cukup besar atau ada kemungkinan bahwa benjolan tersebut adalah kanker.
4. Penerapan gaya hidup sehat
Guna mendukung keberhasilan upaya medis untuk mengecilkan kista, ibu hamil biasanya juga diminta menerapkan perbaikan gaya hidup.
Perlu diingat bahwa cara alami ini tidak bisa menggantikan perawatan medis untuk menghilangkan kista saat hamil, tetapi bisa membantu memaksimalkan hasilnya.
- Batasi makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan daging merah.
- Hentikan konsumsi alkohol dan batasi kafein.
- Rutin melakukan olahraga yang aman untuk ibu hamil.
- Pantau dan kontrol kenaikan berat badan karena obesitas bisa meningkatkan risiko tumbuhnya kista.
- Perbanyak makan buah. Meski tidak secara langsung menghilangkan kista saat hamil, buah-buahan memiliki banyak manfaat untuk ibu dan janin.
- Kelola stres dengan baik, misalnya melalui meditasi atau latihan pernapasan.
Anda bisa menerapkan berbagai tips di atas tanpa harus menunggu kista terbentuk. Pasalnya, gaya hidup sehat juga bermanfaat untuk kesehatan ibu dan janin.
Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaann kehamilan secara berkala, sebab gejala kista ovarium biasanya jarang muncul pada tahap awal dan baru bisa terdeteksi melalui USG.
Jika terdapat kista pada ovarium Anda, tidak perlu panik. Dokter akan melakukan pemantauan berkala untuk menentukan apakah Anda membutuhkan tindakan medis tertentu untuk menghilangkan kista.
Kesimpulan
- Pada beberapa kasus, kista ovarium saat hamil tidak membutuhkan pengobatan khusus karena bisa mengecil dan menghilang dengan sendirinya saat trimester dua.
- Jika kista tidak membesar, dokter biasanya cukup melakukan pemantauan berkala. Sementara itu, jika kista pecah dan menimbulkan nyeri, dokter biasanya akan meresepkan obat pereda nyeri.
- Cara mengecilkan kista saat hamil dengan operasi biasanya dilakukan jika benjolan ini berisiko menyebabkan torsi ovarium. Operasi biasanya dilakukan saat kehamilan berusia 16 minggu menggunakan metode laparoskopi.