Meskipun wajar bagi wanita untuk mengalami keputihan saat hamil, tetap ada beberapa kondisi yang perlu Ibu waspadai. Nah, salah satu jenis keputihan yang banyak membuat orang khawatir adalah keputihan seperti ampas tahu saat hamil. Apakah ini normal atau justru berbahaya? Simak informasi berikut untuk jawabannya.
Apakah wajar keputihan seperti ampas tahu saat hamil?
Keputihan yang normal seharusnya berwarna bening atau putih susu, memiliki konsistensi (kekentalan) yang encer, dan tidak memiliki aroma yang mengganggu.
Itu artinya, keputihan yang bergerindil, menggumpal, dan padat seperti ampas tahu merupakan tanda masalah kesehatan pada area Miss V. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi jamur, terutama Candida albicans.
Bisa dibilang bahwa keputihan seperti ampas tahu saat hamil bukanlah hal yang normal, tetapi kondisi ini sebenarnya umum terjadi. Diperkirakan bahwa satu dari empat ibu hamil mengalaminya.
Jika keputihan yang seperti ampas tahu tidak disertai bau menyengat, kondisi ini masih terbilang ringan dan biasanya akan membaik dengan sendirinya selama Ibu menjaga kesehatan area kewanitaan dengan baik.
Meski begitu, tak ada salahnya untuk tetap mendatangi dokter kandungan, terutama jika keputihan disertai bau menyengat atau rasa gatal pada area Miss V.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Penyebab keputihan seperti ampas tahu
Perubahan warna dan tekstur keputihan menjadi seperti ampas tahu pada umumnya disebabkan oleh ketikdaseimbangan bakteri alami pada area Miss V.
Masalah tersebut bisa berawal dari suasana Miss V yang hangat dan lembap sehingga menjadi tempat sempurna bagi Candida albicans untuk berkembangbiak.
Dalam dunia medis, infeksi vagina yang disebabkan oleh Candida albicans kerap disebut sebagai sariawan vagina atau vaginal thrush.
Laman National Childbirth Trust juga menyebutkan bahwa peningkatan kadar estrogen selama kehamilan bisa meningkatkan risiko infeksi di area Miss V.
Pertumbuhan Candida albicans yang menjadi penyebab utama keputihan seperti ampas tahu juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi berikut.
- Konsumsi antibiotik.
- Kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, kekurangan zat besi, atau gangguan sistem kekebalan tubuh.
- Eksim, psoriasis, atau kondisi lain yang menyebabkan gatal pada area kulit vulva.
- Minum obat terapi hormon atau imunosupresan.
Jika keputihan dengan tekstur kental terjadi pada akhir masa kehamilan, Ibu sebaiknya segera mengunjungi dokter kandungan. Pasalnya, keputihan pada trimester tiga bisa menjadi tanda persalinan sudah dekat.
Cara mengatasi keputihan seperti ampas tahu saat hamil
Pada beberapa kasus, keputihan dengan tekstur seperti tahu hancur saat hamil tidak perlu diatasi karena bisa kembali normal dengan sendirinya.
Meski begitu, Ibu sebaiknya tetap pergi ke dokter untuk mengonfirmasinya. Dokter pun bisa menentukan perawatan seperti apa yang perlu Ibu jalani.
Berikut adalah beberapa perawatan yang bisa membantu menyeimbangkan bakteri pada area vagina sehingga keputihan bisa diatasi.
1. Gunakan pakaian yang menyerap keringat
Pakaian yang terlalu ketat atau memiliki bahan panas akan membuat area kewanitaan mudah lembap sehingga memperparah infeksi jamur.
Karena itu, pertimbangkan pakaian dalam yang memiliki bahan menyerap keringat, seperti katun dan linen.
Selain itu, rajinlah mengganti pakaian dalam jika cairan keputihan sudah membuatnya basah atau lembap. Hal ini juga berlaku untuk mengatasi keputihan sebagai tanda kehamilan atau haid.
2. Perbaiki pola makan
Meskipun nikmat, asupan gula dan makanan cepat saji yang berlebihan ternyata bisa meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri di sekitar Miss V.
Sebagai gantinya, Ibu bisa meningkatkan konsumsi sayuran, buah-buahan, dan makanan tinggi zat besi.
Ibu juga bisa lebih banyak mengonsumsi makanan probiotik, seperti tempe dan yoghurt, untuk membantu menyeimbangkan bakteri dalam tubuh.
3. Menjaga kebersihan Miss V
Berikut adalah beberapa kebiasaan sederhana yang bisa menjaga kebersihan Miss V dan mencegah keputihan seperti ampas tahu saat hamil.
- Selalu cuci tangan sebelum menyentuh area kelamin.
- Biasakan membersihkan area kewanitaan dari depan ke belakang, bukan sebaliknya.
- Hindari penggunaan antiseptik atau sabun pada area kewanitaan karena vagina sebenarnya mampu membersihkan diri.
- Jangan menggunakan celana dalam ketika area Miss V masih basah.
- Hindari penggunaan tisu yang mengandung parfum pada area kewanitaan.
4. Krim antijamur
Apabila berbagai cara di atas tidak kunjung mengatasi keputihan seperti ampas tahu saat hamil, dokter mungkin menyarankan krim antijamur seperti pesarium.
Perlu diingat bahwa krim ini sebaiknya hanya digunakan atas saran dokter. Jadi, Ibu harus berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu.
Dokter juga bisa memberikan perawatan tambahan jika kondisi yang Ibu alami ternyata disebabkan oleh masalah kesehatan, seperti diabetes atau gangguan kekebalan tubuh.
Kesimpulan
- Keputihan seperti tahu saat hamil biasanya disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans. Meski terbilang umum, Ibu sebaiknya tetap ke dokter, terutama jika keputihan disertai bau menyengat atau nyeri pada area Miss V.
- Konsumsi antibiotik, diabetes, kekurangan zat besi, eksim, atau konsumsi obat imunosupresan bisa meningkatkan risiko keputihan dengan tekstur seperti tahu hancur saat hamil.
- Kondisi ini biasanya tidak membutuhkan penanganan khusus. Sebagai upaya pencegahan pertumbuhan jamur yang tidak terkontrol, penting untuk selalu menjaga kebersihan area kewanitaan.