Pada beberapa kasus keguguran, prosedur kuretase atau biasa disebut kuret diperlukan untuk membersihkan rahim dari jaringan kehamilan yang telah gugur.
Namun, ada juga kondisi saat keguguran terjadi secara alami tanpa memerlukan kuret. Lantas, mengapa keguguran tanpa kuretase bisa terjadi? Simak penjelasannya di bawah ini.
Seperti apa kondisi keguguran tanpa kuret?
Sebelum mengetahui lebih dalam mengenai keguguran tanpa kuret, Anda perlu memahami apa itu keguguran dan kuretase terlebih dahulu.
Keguguran adalah kematian embrio atau janin sebelum usia kehamilan 20 minggu atau 5 bulan yang terjadi secara tiba-tiba. Dalam dunia medis, komplikasi kehamilan ini disebut abortus.
Sementara itu, kuretase adalah tindakan untuk mengangkat dan memastikan tidak ada jaringan kehamilan yang tersisa di dalam rahim setelah keguguran.
Perlu Anda pahami bahwa tidak semua wanita yang mengalami keguguran pasti harus dikuret.
Dalam beberapa kasus, tubuh ibu akan secara alami mengeluarkan semua jaringan kehamilan setelah keguguran. Kondisi ini disebut abortus komplet (complete miscarriage).
Dikutip dari Pregnancy, Birth and Baby, wanita yang mengalami kondisi keguguran tanpa kuret akan mengalami perdarahan yang keluar dengan sangat cepat.
Nyeri dan kram perut yang awalnya terasa hebat akan cepat mereda selama beberapa waktu.
Penyebab keguguran tanpa kuret
Penyebab abortus komplet dan jenis keguguran lainnya sering kali tidak diketahui secara pasti.
Menurut para ahli, sebanyak 50% kasus keguguran pada trimester pertama atau sebelum usia kehamilan 13 minggu disebabkan oleh kelainan kromosom pada janin.
Selain itu, sejumlah faktor lain yang diduga bisa meningkatkan risiko keguguran tanpa kuretase adalah sebagai berikut.
- Hamil di atas usia 35 tahun.
- Pernah keguguran sebelumnya, setidaknya dua kali atau lebih.
- Mengidap kondisi kronis, seperti diabetes dan hipertensi yang tidak terkendali.
- Paparan asap rokok saat hamil, baik sebagai perokok aktif maupun pasif.
- Minum minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang.
- Konsumsi makanan yang berpotensi memicu keguguran, seperti makanan mentah, ikan tinggi merkuri, jeroan, dan kafein.
- Kelebihan atau kekurangan berat badan sebelum masa kehamilan.
- Gangguan rahim atau serviks, seperti rahim lemah (inkompetensi serviks).
- Melakukan tes prenatal invasif, seperti chorionic villus sampling dan amniocentesis.
- Ketidakseimbangan hormon dan masalah sistem kekebalan pada tubuh ibu.
Peluang hamil setelah abortus komplet
Perawatan saat mengalami keguguran tanpa kuret
Ketika Anda mengalami keguguran tanpa kuret atau abortus komplet, penting untuk melakukan perawatan untuk memastikan tubuh Anda pulih sepenuhnya.
Berikut ini adalah sejumlah perawatan yang umumnya disarankan oleh dokter kandungan.
1. Pemeriksaan USG
Dokter akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk memastikan bahwa tidak ada lagi jaringan kehamilan yang tertinggal di dalam rahim.
Memastikan kondisi rahim telah bersih secara alami dapat mengurangi risiko perdarahan dan infeksi yang bisa membahayakan kesehatan Anda.
2. Penggunaan obat-obatan
Apabila masih ada sedikit sisa jaringan yang tertinggal, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk menggugurkannya, seperti misoprostol.
Obat ini bekerja dengan cara memicu kontraksi rahim serta melembutkan leher rahim (serviks) sehingga sisa-sisa jaringan keguguran bisa keluar tanpa perlu kuret.
Misoprostol harus diminum sesuai dosis yang diresepkan oleh dokter. Pemakaian obat ini juga perlu dilakukan dengan pengawasan medis yang ketat agar dokter dapat memantau efeknya.
3. Pemantauan kondisi kesehatan
Setelah Anda mengalami keguguran tanpa kuretase, dokter akan memantau kondisi kesehatan dan pemulihan tubuh Anda.
Dokter mungkin dapat menyarankan Anda untuk melakukan tes darah. Tes ini bertujuan untuk memastikan kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) menurun hingga nol.
Jika kadar hormon kehamilan ini masih tinggi, ini dapat menjadi tanda bahwa masih ada sisa jaringan kehamilan yang tertinggal di dalam rahim.
4. Konseling psikologi
Keguguran bisa membawa dampak emosional yang besar. Jangan ragu untuk membicarakan hal ini dengan dokter bila Anda merasa kesulitan menghadapinya.
Dokter akan merujuk Anda ke konselor atau psikolog. Konseling psikologi ini dapat membantu mengatasi perasaan kehilangan dan stres setelah keguguran.
Abortus komplet atau keguguran tanpa kuret tidak mengurangi peluang Anda untuk hamil dan melahirkan bayi yang sehat di lain waktu.
Untuk mengurangi kemungkinan kondisi ini di kehamilan berikutnya, pastikan Anda melakukan kontrol kehamilan rutin sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter kandungan.
Kesimpulan
- Keguguran tanpa kuret terjadi ketika tubuh secara alami mengeluarkan seluruh jaringan kehamilan sehingga tidak memerlukan tindakan kuretase.
- Kelainan kromosom, hamil di atas usia 35 tahun, dan gaya hidup tidak sehat berpotensi meningkatkan peluang terjadinya abortus komplet (complete miscarriage).
- Pemeriksaan USG, minum obat, pemantauan kesehatan, dan konseling psikologi dapat diperlukan untuk mencegah komplikasi berbahaya setelah keguguran.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]