backup og meta

3 Cara Mengatasi Preeklampsia pada Ibu Hamil

3 Cara Mengatasi Preeklampsia pada Ibu Hamil

Meski tidak memiliki riwayat hipertensi, kehamilan membuat seorang wanita lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi. Salah satu komplikasi kehamilan yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi adalah preeklampsia. Lantas, adakah cara khusus untuk mengatasi preeklampsia pada ibu hamil?

Apakah preeklampsia bisa sembuh saat hamil?

Sebagian besar kasus preeklampsia pada ibu hamil akan sembuh usai 48 jam sampai enam minggu setelah melahirkan.

Pasalnya, meski penyebab preeklampsia belum diketahui secara pasti, kondisi ini diketahui berkaitan dengan gangguan plasenta.

Oleh karena itu, preeklampsia hanya bisa sembuh setelah janin dan plasenta keluar dari tubuh ibu.

Meski begitu, laman Preeclampsia Foundation menyebutkan bahwa preeklampsia juga bisa bertahan setelah janin dilahirkan. Kondisi ini disebut preeklampsia postpartum.

Untuk mengatasi preeklampsia postpartum, dokter biasanya memberikan obat penurun tekanan darah tinggi dan magnesium sulfat untuk mencegah kejang.

Setelah itu, Anda akan mendapatkan pemantauan berkala dari petugas kesehatan hingga kondisi Anda dinyatakan stabil.

Bagaimana cara mengatasi preeklampsia pada ibu hamil?

penyebab preeklampsia

Setiap ibu hamil bisa menerima cara yang berbeda untuk mengatasi preeklampsia. Sebelum menentukan jenis perawatan, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti tes urine, darah, dan USG.

Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan terkait kondisi ibu dan janin, berikut adalah beberapa pilihan perawatan yang bisa diberikan oleh dokter.

1. Persalinan dini

Metode pertama yang paling banyak disarankan untuk ibu hamil dengan preeklampsia adalah persalinan dini.

Namun, cara ini hanya bisa dilakukan ketika janin sudah memasuki usia 37 minggu atau ketika paru-parunya sudah matang.

Ibu hamil dengan preeklampsia tetap bisa melahirkan normal. Meski begitu, ikutilah saran dokter jika mereka mengatakan bahwa persalinan lebih baik dilakukan dengan operasi caesar.

Dokter akan mempertimbangkan metode persalinan yang paling aman serta sesuai dengan kondisi ibu dan janin.

Setelah persalinan berhasil, ibu dan bayi biasanya perlu melakukan beberapa tes dan pemantauan secara berkala.

2. Pemberian obat-obatan

Jika usia janin belum mencukupi untuk dilahirkan, preeklampsia biasanya ditangani terlebih dahulu dengan obat-obatan.

Pemberian obat-obatan bertujuan untuk mengendalikan gejala preeklampsia sehingga janin bisa berkembang dengan baik sampai siap dilahirkan.

Melansir dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa jenis obat untuk mengatasi preeklampsia.

  • Antihipertensi, seperti metildopa atau nicardipine untuk mengendalikan tekanan darah.
  • Antikonvulsan, seperti magnesium sulfat untuk mencegah kejang.
  • Kortikosteroid untuk mendukung perkembangan paru-paru janin.

Selama menjalani perawatan dengan obat, Anda mungkin akan diminta untuk lebih sering datang ke rumah sakit agar dokter dapat memantau kinerja obat dan kondisi janin.

3. Perawatan rumahan

Demi memaksimalkan hasil pengobatan, dokter biasanya juga meminta ibu hamil dengan preeklampsia untuk melakukan beberapa hal berikut.

  • Beristirahat total di rumah dengan membiasakan tidur miring ke kiri supaya sirkulasi darah ke plasenta lebih lancar.
  • Rutin melakukan tes darah, urine, tekanan darah, dan USG.
  • Tidak tidur terlalu malam.
  • Mempelajari cara mengelola stres saat hamil.
  • Memenuhi kebutuhan cairan, minimal delapan gelas per hari.
  • Meningkatkan asupan protein untuk mengganti protein yang terbuang bersama urine.

Makanan dan minuman untuk membantu mengatasi preeklampsia

makanan sahur untuk ibu hamil

Berbagai jenis makanan dan minuman berikut memang tidak bisa mengatasi preeklampsia pada ibu hamil. Namun, zat gizi yang ada di dalamnya bisa membantu meringankan gejalanya.

  • Kurangi asupan garam, khususnya dari makanan olahan, seperti keripik, mie instan, dan goreng-gorengan.
  • Tingkatkan konsumsi vitamin D dari ikan, telur, dan susu kedelai untuk mengurangi risiko preeklampsia.
  • Kurangi minuman beralkohol, berkafein, dan bersoda.
  • Tingkatkan makanan tinggi protein, seperti tempe, dada ayam, dan kacang polong, untuk menggantikan protein yang terbuang bersama urine.
  • Perbanyak konsumsi kalsium, misalnya dari sayuran hijau, susu kedelai, dan tahu, untuk mencegah penyempitan pembuluh darah dan hipertensi.
  • Tingkat konsumsi zat besi dari brokoli, kuning telur, dan daging sapi untuk mengurangi risiko anemia. Kekurangan darah atau anemia dapat meningkatkan risiko preeklampsia.

Selain melakukan berbagai cara di atas, langkah yang paling tepat untuk mengatasi preeklampsia adalah dengan mendapatkan penanganan sedini mungkin.

Sampai saat ini belum ditemukan cara pasti untuk menurunkan risiko preeklampsia, kecuali menjaga kesehatan ibu dan janin secara keseluruhan.

Oleh karena itu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda merasakan gejala preeklampsia.

Kesimpulan

  • Sebagian besar kasus preeklampsia saat hamil bisa membaik setelah persalinan. Waktu penyembuhan bisa memakan 48 jam hingga enam minggu.
  • Penanganan utama untuk preeklampsia adalah persalinan dini. Namun, jika kondisi janin atau ibu tidak memungkinkan, dokter bisa memberikan obat-obatan terlebih dahulu.
  • Jika Anda memiliki risiko preeklampsia, hindari makanan tinggi garam, minuman beralkohol, berkafein, dan bersoda. Sementara itu, tingkatkan asupan zat besi, protein, dan kalsium.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Website. (n.d.). Preeclampsia – Postpartum Preeclampsia. Preeclampsia Foundation – Saving mothers and babies from preeclampsia. Retrieved 24 June 2024, from https://www.preeclampsia.org/postpartum-preeclampsia.

Website. (n.d.). Preeclampsia – What do we know? Creating an effective understanding of nutrition and Preeclampsia. Preeclampsia Foundation – Saving mothers and babies from preeclampsia. Retrieved 24 June 2024, from https://www.preeclampsia.org/the-news/health-information/what-do-we-know-creating-an-effective-understanding-of-nutrition-and-preeclampsia.

What are the treatments for preeclampsia, eclampsia, & HELLP syndrome? (n.d.). https://www.nichd.nih.gov/. Retrieved 24 June 2024, from https://www.nichd.nih.gov/health/topics/preeclampsia/conditioninfo/treatments.

Preeclampsia. (2022, April 15). Mayo Clinic. Retrieved 24 June 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/preeclampsia/diagnosis-treatment/drc-20355751.

Pre-eclampsia. (2024). Tommy’s. Retrieved 24 June 2024, from https://www.tommys.org/pregnancy-information/pregnancy-complications/pre-eclampsia-information-and-support.

Preeclampsia. (n.d.). American Pregnancy Association. Retrieved 24 June 2024, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/preeclampsia/.

Versi Terbaru

01/07/2024

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Mengenal Hipertensi dalam Kehamilan (HDK) dan Bahayanya

Berbagai Persiapan untuk Mendeteksi Preeklampsia Pada Ibu Hamil


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 01/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan