backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

5 Manfaat Kismis Bagi Ibu Hamil

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 16/08/2021

    5 Manfaat Kismis Bagi Ibu Hamil

    Masa kehamilan akan membuat Anda lebih sering makan dan mengonsumsi camilan. Di antara banyaknya jenis camilan untuk ibu hamil, kismis dapat menjadi pilihan yang tepat karena buah kering ini memiliki berbagai macam manfaat bagi ibu hamil. Apa saja manfaat tersebut?

    Manfaat mengonsumsi kismis selama hamil

    Kismis terbuat dari anggur yang dikeringkan. Oleh sebab itu, kandungan nutrisinya pun tidak jauh berbeda dari buah yang menjadi bahan bakunya. Buah kering ini kaya akan gula alami, serat, serta berbagai vitamin dan mineral.

    Seluruh nutrisi dalam kismis dapat memberikan manfaat berikut bagi ibu hamil:

    1. Mencegah sembelit

    perut kembung saat hamil

    Banyak wanita mengalami susah BAB selama hamil. Hal ini disebabkan karena seiring membesarnya rahim, organ-organ dan saluran pencernaan di dalam rongga perut akan semakin terimpit. Dampaknya, kerja sistem pencernaan pun ikut terhambat.

    Kismis dapat membantu mencegah sembelit karena makanan dengan rasa khas asam dan manis ini mengandung banyak serat. Serat akan menambah berat feses dan membuat teksturnya menjadi lebih lunak sehingga lebih mudah dikeluarkan dari tubuh.

    2. Mencegah anemia

    Jika Anda kekurangan asupan zat besi selama hamil, sel darah merah tidak dapat mengikat oksigen dengan baik sehingga Anda berisiko mengalami anemia. Kismis memiliki manfaat dalam mencegah anemia pada ibu hamil karena kaya akan zat besi.

    Semangkuk kecil kismis seberat 200 gram sudah bisa memenuhi 7 persen kebutuhan zat besi Anda dalam sehari. Tidak hanya itu, vitamin C dalam kismis juga akan membantu penyerapan zat besi dalam tubuh Anda.

    3. Memberikan energi

    aktivitas ibu hamil trimester 3

    Ibu hamil memerlukan banyak energi untuk menjaga kesehatan diri dan janin. Anda bisa memenuhi kebutuhan ini dengan mengonsumsi kismis yang banyak mengandung gula dan kalori. Bayangkan, satu genggam kismis saja sudah memberikan tubuh Anda kalori sebanyak 100 kkal.

    Namun, Anda tetap tak boleh mengonsumsi kismis secara berlebihan. Kismis memang memiliki manfaat bagi ibu hamil, tapi konsumsi makanan tinggi kalori dalam jumlah banyak justru dapat meningkatkan risiko obesitas selama kehamilan.

    4. Menjaga kesehatan gigi

    fungsi vitamin d untuk kesehatan gigi dan mulut

    Ibu hamil lebih berisiko mengalami sakit gigi, gusi bengkak, serta radang gusi. Kabar baiknya, sebuah penelitian dalam The Journal of Nutrition menemukan bahwa kismis kaya akan kalsium dan asam oleanolat yang bermanfaat bagi kesehatan gigi.

    Kalsium diperlukan untuk menjaga kekuatan gigi dan melindunginya dari kerusakan. Sementara itu, asam oleanolat mampu menghambat pertumbuhan bakteri pada gigi dan gusi, terutama dari jenis S. mutans dan P. gingivalis penyebab gigi berlubang.

    5. Menyehatkan mata dan tulang janin

    janin terlilit tali pusar

    Manfaat kismis tak hanya dirasakan oleh ibu hamil, tapi juga janin. Kismis mengandung banyak vitamin A yang penting untuk perkembangan mata janin. Makanan kaya vitamin A diyakini bisa menurunkan risiko gangguan penglihatan pada janin yang berkembang.

    Sementara itu, kandungan kalsium, zat besi, dan fosfor pada kismis berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tulang janin. Kalsium juga bermanfaat untuk memperkuat struktur tulang dan gigi janin selama kehamilan.

    Kismis merupakan salah satu camilan paling menyehatkan dengan beragam manfaat bagi ibu hamil. Dengan mengonsumsi kismis, Anda bisa memperoleh berbagai nutrisi yang diperlukan oleh ibu dan janin.

    Meski demikian, ingatlah untuk tidak mengonsumsi kismis secara berlebihan karena kandungan gulanya yang tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah. Anda bisa memperoleh manfaat kismis cukup dengan satu genggam setiap hari.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 16/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan