backup og meta
Kategori

6

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Kencing Berdarah Saat Hamil, Bagaimana Mengatasinya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 28/09/2021

    Kencing Berdarah Saat Hamil, Bagaimana Mengatasinya?

    Kencing berdarah saat hamil menjadi tanda adanya masalah pada kondisi kesehatan ibu. Pasalnya, ada banyak perubahan yang ibu alami sehingga banyak keluhan saat hamil yang tidak terhindarkan. Apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya?

    Penyebab kencing berdarah saat hamil

    Kencing berdarah saat hamil sering disebabkan oleh infeksi saluran kencing (ISK). Infeksi ini merupakan kondisi peradangan karena bakteri di saluran kemih. 

    Ibu hamil rentan mengalami kencing berdarah ketika usia kehamilan 6 – 24 minggu. Kondisi ini juga terjadi karena adanya perubahan pada saluran kemih calon ibu.

    Rahim yang posisinya berada di atas kandung kemih, lama-kelamaan membesar karena terisi janin. Saat rahim tumbuh, berat rahim akan bertambah dan dapat menghambat saluran kencing kemudian muncul infeksi saluran kemih saat hamil.

    Berdasarkan penelitian dari Archives Of Medical Science, 2 – 10% ibu yang sedang mengandung mengalami infeksi saluran kemih. Saking seringnya ibu hamil mengalami ISK, kondisi infeksi ini bisa terulang pada kehamilan berikutnya.

    Gejala infeksi saluran kemih yaitu:

  • nyeri atau ada rasa panas atau tidak nyaman saat kencing (anyang-anyangan),
  • lebih sering buang air kecil,
  • air kencing yang keluar bercampur darah atau lendir,
  • nyeri dan kram di perut bagian bawah,
  • sakit saat berhubungan intim,
  • Demam, berkeringat dan terkadang mengalami ngompol, serta
  • Ketika bakteri  menyebar ke ginjal, ibu akan mengalami nyeri punggung, menggigil, demam, mual, dan muntah.
  • Kencing berdarah saat hamil berpengaruh pada kondisi janin

    Hal yang perlu ibu perhatikan, kondisi kencing berdarah bisa berpengaruh pada kondisi janin bila ibu mengalami komplikasi. Hal ini terjadi jika infeksi saluran kemih yang menyebabkan air kencing bercampur darah tidak segera mendapat penanganan.

    Komplikasi infeksi saluran kemih pada ibu hamil ini bisa menyebabkan infeksi ginjal atau dalam istilah medis bernama pielonefritis.

    Mengutip dari American Academy of Family Physicians, pielonefritis bisa memicu persalinan prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR). Namun, kalau ibu cepat memeriksakan diri ke dokter, umumnya ISK tidak akan membahayakan janin.

    Cara mengobati kencing berdarah saat hamil

    Saat konsultasi ke dokter, ibu hamil yang mengalami kencing berdarah akan menjalani pemeriksaan uji laboratorium.

    Pemeriksaan ini untuk melihat masalah yang terjadi pada ibu hamil. Jika darah muncul saat awal buang air kecil, ini tanda adanya masalah pada bagian uretra (saluran yang mengeluarkan urine dari tubuh). 

    Kalau darah muncul saat akhir buang air kecil, itu pertanda pendarahan di leher kandung kemih. Sementara itu, kalau darah keluar terus selama buang air kecil, menandakan ada penyakit sistem perkemihan. 

    Bila ibu mengalami infeksi saluran kemih, dokter akan memberikan obat antibiotik. Dokter biasanya meresepkan antibiotik untuk ibu konsumsi paling lama sekitar 3 – 7 hari.

    Tidak perlu khawatir, dokter memberikan antibiotik yang aman untuk ibu hamil. Jenis antibiotik yang aman untuk ibu hamil yaitu minocycline atau penilisin seperti ampicilin, amoxicillin, dan erythromycin.

    Hubungi dokter jika mengalami kondisi ini setelah minum obat selama 3 hari:

    • demam, 
    • menggigil,
    • sakit perut bagian bawah, 
    • mual muntah, 
    • kontraksi, serta
    • masih memiliki perasaan terbakar ketika buang air kecil.

    Cara mencegah kencing berdarah saat hamil

    Kencing berdarah tentu bukan kondisi yang menyenangkan. Ibu hamil bisa mencegah kencing berdarah saat hamil dengan cara-cara di bawah ini.

    • Minum cukup air putih bagi ibu hamil.
    • Hindari mengonsumsi makanan olahan, kafein, alkohol, dan gula.
    • Konsumsi suplemen atau makanan yang mengandung vitamin C, beta-karoten, dan mineral zinc (seng) untuk melawan infeksi.
    • Tidak menahan kencing dan biasakan buang air kecil sampai kantung kemih kosong.
    • Buang air kecil sebelum dan sesudah hubungan seksual.
    • Setelah buang air kecil, keringkan vagina menggunakan handuk atau kain bersih.
    • Bersihkan vagina dengan menyeka dari depan ke arah belakang.
    • Hindari menggunakan sabun, krim antiseptik, atau parfum untuk area kewanitaan.
    • Ganti pakaian dalam 2 – 3 kali dalam sehari.

    Kalau ibu merasa bosan harus minum air putih banyak, bisa menggantinya dengan buah yang mengandung air, seperti semangka.

    Kencing berdarah saat hamil merupakan kondisi yang bisa ibu cegah dan obati. Namun, lebih baik menghindari pemicu infeksi saluran kemih dengan melakukan langkah pencegahan ISK.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 28/09/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan