backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Menggunakan Cairan Moutwash Saat Hamil, Amankah?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 16/08/2021

    Menggunakan Cairan Moutwash Saat Hamil, Amankah?

    Banyak orang kerap menggunakan mouthwash setelah menggosok gigi untuk membasmi kuman-kuman yang masih tersisa di mulut. Mouthwash juga memberi efek menyegarkan sehingga sering digunakan sebagai solusi untuk mengatasi bau mulut. Namun, bagaimana penggunaannya untuk ibu hamil? Apakah berkumur dengan mouthwash saat hamil benar-benar aman dan tidak mempengaruhi janin dalam kandungan?

    Amankah menggunakan cairan mouthwash saat hamil?

    manfaat obat kumur

    Kehamilan dapat membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit yang menyerang gigi dan mulut. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam sistem kekebalan tubuh dan hormon yang mengakibatkan bakteri lebih mudah berkembang pada gigi dan gusi Anda.

    Salah satu penyakit yang sering diderita oleh ibu hamil adalah gingivitis, yaitu kondisi di mana gusi mengalami peradangan karena adanya bakteri yang menumpuk di mulut. Kondisi ini ditandai dengan gusi yang membengkak dan berdarah. Jika tidak segera ditangani, peradangan ini dapat menyebar ke bagian mulut yang lainnya.

    Selain itu, gejala morning sickness juga dapat menjadi pemicu munculnya sakit gigi pada ibu hamil. Pasalnya, cairan muntah mengandung asam dari lambung. Jika terkena gigi, asam tersebut dapat menghancurkan lapisan enamel yang melindungi gigi dari kerusakan.

    Untuk menghindari masalah tersebut, tentunya menjaga kebersihan gigi wajib dilakukan. Salah satunya dengan berkumur menggunakan mouthwash setiap setelah menggosok gigi agar bakteri di mulut jadi berkurang.

    Sebenarnya, berkumur dengan mouthwash saat hamil sangat aman dan tidak akan memberikan pengaruh pada janin. Hanya saja, beberapa ahli tidak menyarankan pemakaian mouthwash yang terlalu sering.

    Jika Anda tidak memiliki masalah kronis pada gigi, membersihkan dengan sikat dan benang floss sudah cukup membantu membasmi kotoran. Lagi pula, penggunaan mouthwash tidak akan memberi dampak yang signifikan pada orang dengan kondisi oral yang baik.

    Mouthwash mungkin baru dibutuhkan ketika Anda memiliki kondisi tertentu seperti infeksi gusi periodontitis, ulkus mulut berulang, risiko karies tinggi, dan mulut kering. Produk yang digunakan pun juga akan disesuaikan dengan saran dari dokter.

    Alasan lain yang menjadi kekhawatiran adalah adanya kandungan alkohol pada mouthwash. Efek alkohol sendiri memang diketahui sangat berbahaya untuk janin. Alkohol yang ada dalam darah ibu dapat dialirkan ke bayi melalui tali pusar. Akibatnya, bayi bisa lahir dengan keadaan cacat atau memiliki berat badan yang rendah.

    Memang, efek tersebut sangat kecil kemungkinannya karena mouthwash hanya akan digunakan selama beberapa detik sebelum dikeluarkan kembali. Namun, ada baiknya Anda menghindari penggunaannya saat hamil untuk berjaga-jaga dan menghindari risiko mouthwash tertelan.

    Tips menggunakan dengan aman saat hamil

    pakai obat kumur

    Bila Anda masih ingin menggunakan mouthwash untuk memastikan gigi dan mulut sudah benar-benar bersih, ada berbagai hal yang harus Anda lakukan agar hal ini tidak menimbulkan bahaya.

    Sebagai langkah awal, konsultasikan dahulu kepada dokter kandungan Anda jika ingin menggunakan cairan mouthwash saat hamil. Tanyakan apakah kondisi Anda memungkinkan, bagaimana dampaknya untuk kandungan, dan seberapa sering pemakaian yang dianjurkan. Dokter juga mungkin akan memberikan saran produk yang dapat digunakan.

    The American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) menyarankan, produk mouthwash yang digunakan saat hamil sebaiknya tidak mengandung alkohol dan memiliki zat fluoride. Kandungan ini berguna untuk memperkuat enamel yang akan mencegah gigi berlubang.

    Mouthwash dengan natrium fluoride sebesar 0,05% cukup digunakan sekali sehari. Sedangkan jika kandungannya hanya 0,02% gunakanlah sebanyak dua kali sehari. Bila perlu, berkumurlah setiap sehabis muntah.

    Anda juga bisa memilih produk mouthwash yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti aloe vera yang dapat membantu mencegah penyakit gusi yang disebabkan oleh peradangan. Mouthwash dari bunga white hazel turut direkomendasikan karena khasiatnya dalam meredakan rasa sakit pada sariawan.

    Cara lainnya, buatlah cairan pembersih sendiri. Anda cukup mencampurkan satu sendok teh soda kue dengan secangkir air putih. Ramuan ini dipercaya dapat membantu mencegah erosi gigi.

    Ingatlah untuk tidak menggosok gigi terlalu keras karena hal ini bisa mengikis lapisan gigi yang malah akan membuat gigi Anda jadi lebih sensitif.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 16/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan