Selama menjalankan ibadah puasa, tentu Anda tidak ingin daya tahan tubuh menurun. Untuk itu, menjaga daya tahan tubuh bisa dilakukan dengan olahraga. Ini juga mencegah naiknya berat badan yang sering terjadi selama bulan puasa. Simak ulasan berikut untuk mengetahui apa saja yang dilakukan untuk mempersiapkan olahraga saat puasa.
Manfaat olahraga saat puasa
Manfaat yang diperoleh dari olahraga saat berpuasa sebenarnya tidak berbeda jauh ketika tidak sedang berpuasa. Dilansir dari Fitnesss Mercola, kombinasi dari puasa dan olahraga merangsang saraf simpatis untuk membakar lemak yang ada pada tubuh karena tidak adanya bahan makanan.
Ini bisa mengurangi berat badan yang biasanya sering bertambah di bulan Ramadhan. Selain itu, olahraga saat puasa juga berfungsi untuk perbaikan jam biologis (ritme sirkadian) pada tubuh, meningkatkan fungsi kognitif, meningkatkan produksi hormon pertumbuhan, dan mencegah depresi.
Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk berolahraga di bulan puasa?
Orang yang menjalankan puasa Ramadan, pantang untuk makan dan minum dari terbit sampai terbenamnya matahari selama satu bulan. Ini membuat mereka harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan asupan makan dan minuman dengan aktivitas yang dilakukan, termasuk olahraga.
Walaupun manfaatnya melimpah, melakukan olahraga saat berpuasa juga ada ketentuannya. Ini menghindari Anda dari kelelahan, dehidrasi, atau pingsan. Berikut persiapan olahraga di bulan puasa yang bisa Anda lakukan.
1. Buat rencana waktu olahraga
Sebelum mulai olahraga, membuat planning bisa mencegah Anda membatalkan puasa. Pertama, menetapkan kapan waktu yang tepat untuk Anda berolahraga. Menurut seorang ahli gizi di Kanada, Anar Allidina, meskipun melelahkan, penting untuk menyediakan waktu untuk berolahraga. Allidina pun memberikan beberapa alternatif waktu pelaksanaan olahraga selama bulan puasa.
Waktu terbaik untuk melakukan olahraga selama bulan puasa adalah sebelum matahari terbenam atau menjelang waktu berbuka. Pada waktu ini, tubuh akan membakar kalori sebagai energi dan setelahnya Anda bisa kembali mengembalikan energi dari makanan berbuka.
Anda juga bisa melakukan olahraga satu jam setelah makan atau setelah berbuka. Pada waktu itu, beberapa makanan sudah dicerna dan Anda memiliki lebih banyak energi sehingga Anda lebih bersemangat berolahraga. Anda bisa melakukan olahraga intensitas tinggi pada waktu ini.
Tengah hari atau siang-siang adalah waktu terburuk untuk melakukan olahraga bagi orang yang berpuasa. Sebab kegiatan ini akan menguras tenaga dan tubuh tidak mampu mengisi bahan bakar. Bila memang dilakukan pada waktu tersebut, pilih jenis olahraga intensitas rendah selama 20-30 menit saja.
2. Tentukan pilihan makanan dan minuman
Asupan makanan dan kecukupan cairan sangat penting selama bulan puasa, apalagi bila Anda olahraga. Keduanya akan menjadi bahan bakar energi sepanjang hari. Saat sahur, makanan kaya protein dan serat dengan kandungan karbohidrat dan lemak yang seimbang bisa Anda konsumsi. Ini membuat Anda kenyang lebih lama dan memiliki energi untuk berolahraga. Misalnya daging, telur, kacang-kacangan, kentang, susu rendah lemak, dan gandum.
Untuk mencegah dehidrasi, penuhi kecukupan asupan cairan Anda dengan mengonsumsi air putih atau tambahan air mengandung ion dan buah atau sayur yang mengandung banyak air. Hindari pengolahan makanan yang menggunakan banyak minyak, banyak garam, atau minuman yang mengandung kafein yang bisa membuat Anda lebih mudah haus.
Selain itu, jika Anda berolahraga menjelang berbuka, siapkan minuman manis dan snack praktis yang siap dilahap saat waktu berbuka tiba, segera setelah Anda selesai berolahraga. Pilih snack sehat seperti SOYJOY crispy. Kebaikan kedelai yang tinggi serat dan protein hadir dalam butiran SOYpuff yang renyah dan rasa vanilla yang lezat , sehingga efektif menekan rasa lapar Anda hingga waktu makan kemudian.
3. Istirahat yang cukup
Perubahan yang terjadi selama bulan Ramadan, terutama pada siklus bangun dan tidur akan memengaruhi jam biologis tubuh. Untuk itu, dengan melakukan olahraga saat puasa, akan ada perbaikan jam biologis tubuh. Jangan sampai Anda kekurangan waktu untuk beristirahat dan malah membuat tubuh Anda menjadi lemah.
Saat puasa, jam kerja biasanya sedikit berkurang. Oleh karena itu, gunakan waktu tersebut sebaik mungkin untuk beristirahat. Pastikan agar Anda tetap tidur paling tidak 7 jam setiap hari, meskipun harus bangun pagi untuk menyiapkan dan menyantap sahur.
Lakukan juga konsultasi ke dokter, apalagi bila Anda memiliki kondisi tertentu. Dokter akan membantu Anda dalam menyusun rencana olahraga dan pemilihan jenis olahraga yang aman dilakukan saat puasa, yang tentunya sesuai dengan kondisi tubuh Anda.
[embed-health-tool-bmr]