Saat berolahraga, tubuh biasanya terasa panas dan gerah hingga mengeluarkan banyak keringat. Hal ini membuat berolahraga di ruangan dingin atau ber-AC kerap jadi pilihan. Namun sebenarnya, bolehkah olahraga di ruangan ber-AC? Simak jawabannya melalui ulasan di bawah ini.
Apa boleh olahraga di ruangan ber-AC?
Olahraga di ruangan ber-AC tentu boleh. Bahkan, kebanyakan tempat fitness atau gym sudah dilengkapi dengan pendingin ruangan.
Hal ini dilakukan untuk mencegah ruangan terlalu panas sehingga para penggunanya tetap nyaman saat berolahraga.
Menurut salah satu penelitian dalam jurnal Nutrients, olahraga di ruangan ber-AC atau tempat yang dingin justru dapat memproduksi energi lebih banyak dibandingkan berada di tempat yang panas.
Ini karena tubuh cenderung lebih lama untuk berkeringat. Dengan begitu, durasi olahraga yang dilakukan bisa lebih lama.
Pasalnya, saat tubuh mulai berkeringat, Anda cenderung mudah lelah. Jika sudah mulai lelah, berhenti berolahraga jadi pilihannya.
Selain itu, banyaknya keringat yang keluar juga kerap menjadi acuan bahwa Anda sudah cukup berolahraga hingga akhirnya menyudahinya.
Namun, memang masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apa efek samping dari terlalu sering berolahraga di ruangan ber-AC.
Perlu diketahui juga bahwa berolahraga di tempat yang terlalu panas bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan membuat Anda berkeringat lebih banyak.
Akibatnya, tubuh kehilangan cairan lebih cepat dan bisa membuat Anda dehidrasi.
Sementara itu, di tengah-tengah sesi olahraga, Anda juga tidak disarankan untuk terlalu sering minum karena bisa meningkatkan risiko kram.
Untuk itu, berolahraga di ruangan ber-AC bisa lebih nyaman dan mengurangi risiko dehidrasi.
Olahraga apa yang bisa dilakukan di dalam ruangan?
- yoga,
- pilates,
- latihan kardio,
- angkat beban,
- tredmill,
- sepeda statis, dan
- dance workout.
Namun, olahraga di ruangan ber-AC terlalu sering juga tidak baik
Bagi sebagian orang, berolahraga di ruangan AC terlalu sering tidak dianjurkan. Pasalnya, gejala asma, alergi jamur, dan alergi debu cenderung lebih cepat muncul ketika beraktivitas dalam ruangan ber-AC terlalu lama.
Terlebih lagi, pendingin ruangan tersebut jarang dibersihkan yang membuat bakteri dan kuman menjadi lebih cepat menyebar di udara.
Selain itu, seperti yang dikutip dari laman CDC, penyebaran infeksi bakteri Legionella lebih cepat dalam ruangan ber-AC.
Infeksi bakteri Legionella dapat menyebabkan penyakit Legionellosis yang mengganggu fungsi paru-paru dan menimbulkan masalah pernapasan.
Bakteri Legionella bisa menyebar di ruangan melalui AC karena pada alat pendingin ini terdapat air dan kipas angin.
Suhu ideal olahraga di ruangan ber-AC
Ketika Anda berolahraga di ruangan ber-AC, sebaiknya atur suhu menjadi 20 – 22°C atau sesuai batas kemampuan tubuh menahan dingin.
Jika khawatir pendingin ruangan akan menghambat tubuh mengeluarkan keringat, mungkin Anda bisa menggunakan kipas angin.
Intinya, pastikan suhu ruangan tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Terlalu dingin bisa menghambat keringat untuk keluar, sedangkan terlalu panas bisa berujung pada dehidrasi.