backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Olahraga Lempar Lembing

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 28/11/2022

    Olahraga Lempar Lembing

    Lempar lembing atau javelin throw merupakan cabang dari olahraga atletik yang memusatkan pada kekuatan otot lengan untuk melemparkan lembing atau sejenis tombak dengan material ringan dan ujung logam. Tujuan dari olahraga ini adalah untuk melemparkan lembing sejauh mungkin. Sebelum mempraktikkannya, ada sejumlah teknik dan aturan yang perlu Anda perhatikan saat melakukan olahraga ini.

    Sejarah cabang olahraga lempar lembing

    Sebagai cabang olahraga atletik, lempar lembing merupakan nomor olahraga hasil pengembangan dari penggunaan tombak dalam kehidupan manusia, termasuk untuk berburu atau berperang. Mengikuti hal ini, atlet lempar lembing harus mampu menggunakan satu tangan untuk melempar tombak berujung logam sejauh mungkin.

    Lempar lembing diyakini sudah diperkenalkan selama ajang Olimpiade Kuno sebagai bagian dari pentathlon pada 708 SM. Selanjutnya, olahraga melempar ini kembali muncul di Jerman dan Swedia pada tahun 1870-an. Hingga pada akhirnya menjadi bagian dari cabang olahraga atletik Olimpiade modern sejak 1908 untuk pria dan 1932 untuk wanita.

    Teknik dasar lempar lembing

    teknik dasar lempar lembing

    Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang sangat mengutamakan gerakan dan kekuatan otot lengan, sehingga Anda perlu melakukannya dengan teknik yang benar untuk menghindari cedera. Setiap kali Anda memulai sesi latihan, pastikan selalu melakukan pemanasan dengan meregangkan lengan dan bahu secara menyeluruh.

    Teknik dasar lempar lembing setidaknya terdiri dari tiga bagian, yakni teknik memegang lembing, teknik berlari dan membawa lembing, serta teknik melempar lembing.

    1. Teknik memegang lembing

    Ada tiga gaya pegangan lempar lembing yang berbeda, yakni gaya Amerika, gaya Finlandia, dan gaya penjepit atau tang. Apabila baru memulai olahraga ini, cobalah setiap gaya dalam memegang lembing untuk menemukan yang paling cocok untuk Anda. 

    Hal yang terpenting adalah lembing harus Anda letakkan secara horizontal pada bahu, dengan telapak tangan menghadap ke atas. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing teknik memegang lembing.

    lempar lembing

    • Gaya Amerika (American grip). Teknik pegangan paling umum yang bisa Anda lakukan dengan memegang lembing dengan bagian tali di antara ibu jari dan jari telunjuk. Telapak tangan dan sisa jari lainnya menggenggam seperti biasa.
  • Gaya Finlandia (Finnish grip). Hampir mirip seperti gaya Amerika, namun Anda perlu mengulur jari telunjuk agak ke belakang untuk kontrol. Sementara untuk mencengkram bagian tali Anda lakukan dengan ibu jari dan jari tengah.
    • Gaya penjepit (V-grip). Biasa disebut sebagai gaya tang, karena Anda akan menjepit lembing di antara jari telunjuk dan jari tengah. Sementara, ibu jari, jari manis, dan jari kelingking memegang santai lembing.

    2. Teknik membawa lembing

    Setelah Anda memilih dan membiasakan dengan salah satu cara memegang lembing, berikutnya ikuti langkah-langkah membawa lembing di bawah ini.

    • Mulailah dengan memegang lembing di atas bahu, dengan posisi siku harus mengarah ke depan. Kemudian arahkan ujung lembing ke arah area lemparan dengan kemiringan sekitar 40 derajat.
    • Saat melakukan langkah pertama, posisikan pinggul Anda tegak lurus dengan area target. Pemula umumnya akan mengambil 10 kali langkah lari sebelum melempar, sementara atlet bisa melakukan 13 hingga 18 kali langkah.
    • Selama berlari, pastikan Anda pertahankan posisi lembing seperti pada gerakan awal.
    • Jika telah mencapai langkah terakhir, putar kaki yang berlawanan dengan tangan Anda yang memegang lembing dan arahkan pinggul ke target Anda.
    • Lakukan gerakan kaki menyilang, sambil menarik lembing ke belakang. Posisikan badan condong ke belakang sambil meluruskan lengan dan bahu untuk bersiap melempar.

    3. Teknik melempar lembing

    Langkah-langkah melempar lembing berikut ini akan sangat menentukan seberapa jauh dan akurat ketika Anda melemparkan lembing.

    • Setelah meluruskan kedua lengan dan tubuh condong ke belakang, tetap pertahankan pandangan Anda ke area target.
    • Gunakan kaki yang berada di depan sebagai tumpuan, lalu dorong dengan kaki Anda yang lainnya. Pindahkan berat badan Anda ke depan sambil bersiap untuk melemparkan lembing.
    • Pada saat bersamaan, dorong lengan yang memegang lembing ke atas dan ke depan. Lepaskan lembing saat tangan berada di depan kaki tumpuan atau di puncaknya.
    • Lempar sekuat-kuatnya dan jaga keseimbangan tubuh setelah melempar lembing.

    Spesifikasi alat dan lapangan cabang olahraga lempar lembing

    aturan lempar lembing

    International Association of Athletics Federations (IAAF) menentukan sejumlah aturan terkait peralatan lembing dan lapangan pertandingan pada Olimpiade dan turnamen atletik lainnya. Beberapa peraturan lempar lembing tersebut antara lain sebagai berikut.

    • Spesifikasi lembing. Lembing merupakan tombak dari kayu atau logam dengan ujung logam yang tajam, serta sebuah pegangan tali padanya. Bobot lembing setidaknya 800 gram dengan panjang 2,6-2,7 m untuk pria dan bobot minimal 600 gram dengan panjang 2,2-2,3 m untuk wanita. 
    • Landasan lempar lembing. Tempat untuk melakukan awalan minimal berjarak 30 m, tetapi pada beberapa kondisi panjang bisa menjadi 36,5 m. Lebar landasan adalah 4 m, dengan lengkungan lemparan yang berupa garis memiliki radius 8 m sebagai batas akhir sebelum melemparkan lembing.
    • Area pendaratan lembing. Sektor pendaratan ditandai dengan busur pada lapangan rumput dengan sudut 28,96 derajat.

    Aturan cabang olahraga lempar lembing dalam Olimpiade

    Selain menentukan peralatan dan area lapangan pertandingan, IAAF juga menentukan cara perhitungan dan sejumlah larangan bagi atlet lempar lembing.

    • Tidak diperbolehkan menggunakan taping untuk merekatkan dua atau lebih jari yang membantu atlet dalam melempar, termasuk untuk penggunaan sarung tangan.
    • Setiap atlet hanya memiliki waktu satu menit untuk melakukan lemparan. Jika mencapai 15 detik terakhir dan atlet belum melempar, wasit akan mengibarkan bendera kuning sebagai peringatan. Jika melebihi batas waktu, poin atlet tidak akan dihitung.
    • Selama melakukan ancang-ancang, atlet harus tetap berada dalam area landasan. Dilarang untuk menyentuh sela-sela atau tanah yang berada di luar landasan.
    • Atlet harus melempar lembing ke bagian atas lengan lempar dan tidak boleh melewati garis batas lengkungan lemparan.
    • Pelanggaran terjadi jika pelempar berputar sepenuhnya sehingga bagian punggung mengarah ke area pendaratan lembing. Atlet tidak boleh memutar badan pada tahap apapun sampai lemparan dan pendaratan selesai.
    • Lembing harus mendarat dalam area pendaratan dan hanya perlu membuat tanda pada permukaan tanah, tidak perlu hingga menempel atau melubangi rumput.
    • Atlet umumnya akan melakukan tiga kali percobaan melempar lembing dalam sebuah kompetisi. Pada beberapa kasus, atlet bisa melakukan hingga enam kali percobaan.
    • Wasit akan menentukan pemenang dengan kriteria lemparan yang  sah dan memperoleh jarak terjauh.
    • Jika terdapat seri, kedua atlet akan melakukan sekali percobaan lagi. Atlet yang mendapat lemparan terbaik pada percobaan ini keluar sebagai pemenang. 

    Lempar lembing merupakan salah satu olahraga atletik yang mengandalkan kekuatan otot lengan, sehingga penting untuk melatih bagian tubuh yang satu ini. Siapa saja bisa melakukan olahraga ini, asalkan berlatih pada lokasi yang aman serta pendampingan bersama pelatih profesional.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 28/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan