Selama ini Anda mungkin hanya mengenal terapi radiasi atau kemoterapi sebagai cara mengobati kanker. Sementara itu, di beberapa rumah sakit luar negeri, pet therapy atau dikenal juga dengan terapi hewan peliharaan sedang diterapkan sebagai perawatan pasien kanker. Bagaimana penerapan pet therapy dan seberapa ampuh pengobatan ini untuk pasien kanker?
Apa itu pet therapy?
Hewan hidup berdampingan dengan manusia, bahkan menjadi sahabat bagi manusia. Berangkat dari sinilah kemudian “jasa” hewan pertama kali diperbantukan sebagai terapi untuk pasien gangguan jiwa pada tahun 1800. Terapi hewan ini kemudian semakin berkembang ketika Therapy Dogs International didirikan di Amerika Serikat tahun 1976.
Terapi ini menggunakan hewan yang dilatih khusus dengan mengunjungi orang dewasa atau anak-anak di rumah sakit untuk membantu mereka merasa lebih baik secara emosional dan fisik. Pada awalnya terapi ini menggunakan anjing. Namun, sekarang ini terapi juga bisa dilakukan oleh kucing.
Anjing atau kucing untuk terapi haruslah hewan rumahan yang dipelihara, bukan hewan liar. Hewan tersebut lebih dulu dilatih dan harus lulus sertifikasi untuk mengikuti pet therapy.
Penerapan terapi dilakukan dengan cara yang mudah. Sang pemilik cukup membawa hewan peliharaan mereka pada kunjungan rutin ke rumah sakit yang bekerja sama atau tempat pengobatan kanker. Kunjungan tersebut biasanya dilakukan kurang dari 2 jam dan hewan-hewan tersebut dibiarkan bermain bebas bersama pasien selama 15 atau 20 menit.
Pemilihan hewan peliharaan biasanya disesuaikan dengan kondisi pasien, terutama pada anjing. Semua jenis anjing, seperti pudel, pug, chow-chow, beagel, dan jenis lainnya boleh dijadikan hewan terapi. Anjing yang lincah biasanya dipasangkan dengan pasien kanker yang masih aktif bergerak. Mereka bisa menemani pasien berlari, mengambil bola, dan memainkan permainan lainnya.
Sementara itu anjing yang tenang akan dipasangkan dengan pasien yang harus bed rest atau tidak boleh banyak beraktivitas fisik.
Ampuhkah pet therapy sebagai cara mengobati kanker?
Kenapa hewan peliharaan dapat membantu pasien kanker? Sebuah studi menunjukkan bahwa berinteraksi dengan hewan peliharaan bisa merelaksasi pikiran sehingga mengurangi stres. Berdasarkan penelitian tersebut, pasien yang menghabiskan waktu selama lima menit bersama anjing mengalami penurunan kadar kortisol dan kotekolamin epinefrin dalam darah yang dikenal juga sebagai hormon stres.
Sebenarnya, hormon ini berguna untuk merespons “fight or flight” yang membuat seseorang menjadi lebih waspada. Namun, jika kadarnya berlebihan, risiko penyakit akan meningkat. Tentunya pasien kanker juga akan semakin parah dan lebih sering kambuh gejalanya.
Tampaknya, menurunnya stres saat pet therapy disebabkan oleh produksi hormon endorfin. Hormon ini dapat menghilangkan rasa sakit dan membuat seseorang jadi lebih nyaman dan bahagia. Jika disimpulkan, pet therapy dapat membantu pasien kanker dalam beberapa hal, yaitu:
- Mengurangi rasa sakit sehingga memungkinkan pasien mengurangi penggunaan obat antinyeri
- Mengurangi stres karena penyakit yang dimiliki dan juga pengobatan yang dilakukan
- Mengurangi gejala kelelahan yang biasanya menyerang pasien kanker
Namun, tidak semua pasien kanker bisa ikut pet therapy
Pet therapy mungkin bisa menjadi cara mengobati kanker tambahan. Namun, tidak semua pasien bisa mengikuti terapi ini. Berikut beberapa kondisi pasien kanker yang perlu pertimbangan dokter sebelum melakukan pet therapy, antara lian:
- Memiliki alergi pada hewan yang berbulu
- Pasien memiliki phobia dengan hewan, seperti anjing atau kucing
- Pasien yang mengalami imunosupresi (penurunan sistem kekebalan tubuh)
[embed-health-tool-bmi]