Limfoma atau kanker kelenjar getah bening merupakan jenis kanker darah yang berawal dari sistem limfatik atau getah bening di tubuh. Bila tidak diobati, sel kanker limfoma bisa menyebar ke lebih dari satu sistem limfatik atau bahkan hingga ke organ lain dalam tubuh. Itu sebabnya penting mengetahui cara tepat mengobati kanker kelenjar getah bening. Berikut penjelasan mengenai obat dan pengobatan untuk kanker kelenjar getah bening yang dapat direkomendasikan dokter.
Mengenali obat dan pengobatan kanker kelenjar getah bening
Terdapat beberapa jenis pengobatan yang umumnya direkomendasikan dokter untuk kanker kelenjar getah bening atau limfoma. Dilansir dari Lymphoma Action, pengobatan yang akan diberikan tergantung pada beberapa hal, yaitu:
- Jenis limfoma yang Anda miliki, baik limfoma Hodgkin maupun limfoma non-Hodgkin.
- Seberapa cepat sel kanker berkembang.
- Seberapa besar benjolan limfoma yang muncul.
- Tahapan atau stadium kanker getah bening yang dialami.
- Area tubuh yang terkena sel kanker.
- Ciri-ciri atau gejala kanker getah bening yang dialami.
- Hasil tes genetik pada limfoma Anda.
Selain kondisi penyakit, dokter pun mempertimbangkan beberapa hal lainnya pada pasien, seperti usia, kondisi kesehatan secara keseluruhan, kondisi medis lain yang mungkin dimiliki pasien, obat lain yang mungkin dibutuhkan, serta faktor-faktor lain yang penting bagi kesehatan Anda.
Tidak lupa, dokter pun akan menjelaskan tentang tujuan dari pengobatan, berapa lama pengobatan perlu dijalani, efek samping dari pengobatan, dan hal-hal lainnya yang perlu diketahui pasien sebelum menjalani pengobatan. Adapun umumnya, tujuan, waktu, dan efek samping yang akan muncul pada setiap pasien bisa berbeda.
Pada beberapa jenis limfoma, pengobatan bisa bertujuan menghilangkan semua sel kanker dan mencapai remisi total, atau kondisi ketika gejala tidak lagi muncul dan sel kanker tidak lagi terlihat. Namun, pengobatan pada beberapa jenis limfoma lainnya mungkin hanya bertujuan untuk mengontrol sel kanker dan hanya mencapai remisi parsial.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, berikut beragam jenis obat dan pengobatan yang umumnya direkomendasikan dokter untuk mengobati limfoma atau kanker kelenjar getah bening:
1. Pengawasan aktif dari dokter
Beberapa jenis limfoma berkembang dengan sangat lambat dan bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Pada kondisi ini, Anda mungkin tidak membutuhkan pengobatan apapun.
Pengobatan justru bisa menimbulkan risiko efek samping dan sel limfoma menjadi resisten. Sebagian besar pasien limfoma pun dapat merespon pengobatan dengan baik jika memang sudah benar-benar dibutuhkan.
Namun, selama pengawasan aktif berlangsung, Anda perlu menjalani tes rutin untuk mengontrol kondisi Anda. Pengobatan baru akan diberikan ketika penyakit Anda sudah berkembang dan menimbulkan gejala.
2. Kemoterapi
Kemoterapi adalah cara utama untuk mengobati kanker kelenjar getah bening atau limfoma. Pengobatan ini dinilai paling efektif dalam membunuh sel kanker limfoma.
Kemoterapi menggunakan obat untuk membunuh sel kanker atau menghalangi sel kanker agar tidak membelah, yang diberikan dalam bentuk pil atau langsung ke pembuluh darah melalui intravena. Biasanya, pasien kanker kelenjar getah bening menerima lebih dari satu obat kemoterapi yang diberikan secara sekaligus.
Pemberian obatnya pun dilakukan dalam beberapa siklus. Banyaknya siklus yang perlu dijalani tergantung pada jenis dan stadium limfoma yang Anda miliki. Adapun seluruh pengobatan kemoterapi ini dapat berlangsung selama beberapa minggu atau beberapa bulan, tergantung siklus yang perlu dijalani serta masa pemulihan setiap orang.
Pengobatan kemoterapi untuk limfoma bisa diberikan sendiri atau dikombinasikan dengan jenis pengobatan, seperti terapi target atau radioterapi. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis pengobatan yang tepat untuk Anda.
2. Radioterapi
Tidak seperti kemoterapi yang menggunakan obat, radioterapi atau terapi radiasi menggunakan sinar-X berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker kelenjar getah bening. Jenis pengobatan ini bisa dilakukan untuk menyembuhkan limfoma atau mengendalikan gejala yang muncul.
Untuk mencapai tujuan tersebut, radioterapi bisa diberikan sendiri atau dikombinasikan dengan kemoterapi. Radioterapi saja umumnya dapat menyembuhkan kanker getah bening yang berkembang dengan lambat dan masih berada pada stadium awal.
Adapun pada limfoma yang berkembang dengan cepat dan berada di stadium lanjut, pengobatan radioterapi biasanya diberikan setelah kemoterapi.
Tergantung pada tipe dan stadiumnya, pengobatan radioterapi untuk kanker kelenjar getah bening bisa dilakukan dalam satu fraksi atau lebih. Lamanya pengobatan pun bisa berlangsung dalam beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu.
3. Transplantasi sumsum tulang
Pengobatan lainnya untuk kanker limfoma, yaitu transplantasi sumsum tulang atau sel induk (stem cell). Prosedur ini dilakukan dengan mengganti sel induk di sumsum tulang yang sakit (terkena sel kanker) dengan sel induk yang sehat.
Adapun sel induk induk di sumsum tulang berfungsi untuk memproduksi sel darah. Dengan mengganti sel induk ini, diharapkan sel induk sumsum tulang yang baru dapat memproduksi sel darah yang sehat.
Transplantasi sel induk untuk kanker kelenjar getah bening umumnya dilakukan setelah diberikan obat kemoterapi. Pasalnya, saat kemoterapi, sel induk yang masih sehat akan ikut rusak bersamaan dengan matinya sel kanker. Oleh karena itu, transplantasi dibutuhkan agar tubuh Anda dapat menghasilkan kembali sel darah sehat yang dibutuhkan tubuh.
Sel induk sumsum tulang yang akan ditransplantasikan bisa diperoleh dari tubuh Anda sendiri atau dari orang lain (donor). Bila diambil dari tubuh Anda sendiri, sel induk yang sehat akan diambil dan didinginkan sebelum kemoterapi dijalankan, yang kemudian akan dikembalikan ke tubuh Anda setelah kemoterapi selesai.
4. Terapi target atau imunoterapi
Terapi target adalah pengobatan menggunakan obat yang secara spesifik membunuh sel kanker, termasuk kanker kelenjar getah bening atau limfoma.
Pengobatan ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan sel kanker atau menggunakan sistem kekebalan tubuh Anda sendiri untuk menyingkirkan sel kanker. Oleh karena itu, terapi target untuk kanker limfoma juga kerap disebut dengan imunoterapi.
Obat imunoterapi atau terapi target yang biasa diberikan untuk pasien limfoma, yaitu yang tergolong antibodi monoklonal, seperti rituximab, ofatumumab, atau obinutuzumab.
Beberapa jenis obat lainnya yang bekerja dengan memblokir sinyal atau fungsi protein tertentu di sel limfoma pun mungkin diberikan, seperti ibrutinib, idelalisib, bortezomib, atau yang lainnya.
Selain itu, ada pula pengobatan imunoterapi yang disebut chimeric antigen receptor (CAR)-T cell yang juga kerap diberikan pada pasien kanker getah bening. Jenis pengobatan ini dilakukan dengan merekayasa sel limfosit T di tubuh Anda untuk membantu melawan sel kanker.
5. Kortikosteroid
Obat-obatan kortikosteroid pun terkadang diberikan untuk mengobati kanker kelenjar getah bening. Jenis kortikosteroid yang paling sering digunakan untuk mengobati limfoma adalah prednisolon, metilprednisolon, dan deksametason.
Obat-obatan ini biasanya diberikan sendiri untuk mengobati jenis limfoma tertentu. Namun, obat-obatan ini juga bisa diberikan sebelum, sesudah, atau bersamaan dengan kemoterapi untuk meningkatkan efektivitas atau mengurangi efek samping dari kemoterapi.
Pengobatan alternatif untuk kanker kelenjar getah bening
Selain melalui pengobatan medis, pasien kanker kelenjar getah bening atau limfoma pun terkadang menggunakan obat alternatif atau herbal untuk membantu mengatasi penyakitnya secara alami.
Pengobatan ini diantaranya pijat, aromaterapi, akupunktur, yoga, teknik relaksasi, reiki, atau obat herbal, seperti bawang putih, teh herbal, flaxseed, dan lain-lain.
Meski demikian, berbagai obat tradisional ini tidak dapat menyembuhkan kanker kelenjar getah bening atau limfoma yang Anda miliki. Cara mengobati ini umumnya hanya dapat membantu mengontrol gejala atau efek samping yang mungkin timbul dari pengobatan.
Namun, sebelum menggunakan cara-cara tersebut, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah pengobatan ini tepat untuk Anda.
[embed-health-tool-bmi]