Tanpa perawatan, kanker tiroid bisa menyebar ke organ vital, seperti paru-paru, tulang, dan otak yang mengancam keselamatan jiwa. Itulah sebabnya, sekecil apa pun kanker pada kelenjar tiroid, harus diobati. Lantas, apa pengobatan untuk kanker tiroid? Yuk, simak prosedur penyembuhan kanker tiroid berikut ini.
Pengobatan kanker tiroid berdasarkan jenis dan stadiumnya
Setelah menegakkan diagnosis penyakit kanker tiroid, dokter akan menyesuaikan pengobatan. Dokter akan melihat jenis kanker yang menyerang, gejala, kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh, dan preferensi Anda dalam menentukan pengobatan.
Menurut American Cancer Society, berikut prosedur medis yang dokter rekomendasikan untuk menghilangkan kanker pada tiroid.
1. Terapi kanker tiroid papiler dan variannya
Tumor pada kelenjar tiroid berukuran sangat kecil (mikro-papiler) dan belum menyebar ke jaringan sekitar. Perawatan kanker belum dilakukan, dokter akan mengawasi secara ketat pertumbuhan kanker dengan USG.
Bila terdapat tumor pada tiroid dengan ukuran berapa pun tapi tidak menyebar ke luar, dokter akan memilih prosedur pengangkatan sisi tiroid yang mengandung tumor. Prosedur penyembuhan kanker tiroid ini Anda kenal dengan sebutan isthmolobektomi.
Jika kanker sudah menyerang kelenjar tiroid hampir secara menyeluruh di kedua sisi tiroid, maka dokter mungkin akan merekomendasikan pengangkatan sepenuhnya kelenjar tiroid. Prosedur ini bernama total tiroidektomi.
Bila sel kanker menyerang kelenjar tiroid, jaringan sekitar, dan kelenjar getah bening, pengobatan yang akan pasien jalani adalah diseksi leher kompartemen pusat, yakni operasi pengangkatan kelenjar getah bening pada area tiroid bersamaan dengan kelenjar tiroid dan jaringan lemak di sekitarnya.
Namun, jika sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening lainnya, diseksi leher radikal (pengangkat kelenjar getah bening yang lebih luas di leher) menjadi pilihan.
Pengobatan kanker tiroid papiler lebih lanjut setelah operasi
Setelah pasien menjalani operasi, dokter akan mengarahkan ke pengobatan selanjutnya, seperti berikut:
- Terapi iodium radioaktif (RAI). Terapi ini perlu dijalani pasien kanker tiroid untuk menghancurkan sel kanker tersisa. Namun, prosedur ini kadang tidak efektif dalam mengatasi kanker stadium lanjut, sehingga pasien perlu menjalani radiasi eksternal, terapi target, atau kemoterapi. Tujuannya untuk membunuh sisa sel kanker yang masih ada di dalam tubuh.
- Minum pil hormon tiroid. Obat yang diminum setiap hari yakni levothyroxine untuk pasien yang menjalani total tiroidektomi. Konsumsi obat biasanya dokter jadwalkan setelah pembedahan.
- Terapi target. Terapi ini membantu pasien pada stadium lanjut atau bila sudah terjadi penyebaran sel kanker ke organ lain. Jenis obatnya adalah lenvatinib atau sorafenib.
2. Terapi kanker tiroid folikular
Sekitar 10-15% dari seluruh jenis kanker tiroid adalah kanker tiroid folikuler. Sama dengan sel kanker tiroid lainnya, terapi utamanya adalah pembedahan.
Pengobatan kanker tiroid jenis folikuler tidak berbeda dengan kanker tiroid jenis papiler sebelumnya. Selain pembedahan, pasien memiliki pilihan terapi lain seperti RAI atau terapi target.
3. Terapi kanker tiroid meduler
Sekitar 5-10% dari seluruh jenis kanker tiroid merupakan kanker tiroid jenis meduler. Kanker tiroid jenis meduler dibagi dua, yaitu tipe herediter dan tipe sporadik. Tipe sporadik lebih sering menyebabkan penyebaran sel kanker.
Kebanyakan dokter menyarankan agar pasien dengan diagnosis kanker tiroid meduler (MTC) melakukan tes untuk tumor lain. Terutama pada pasien dengan sindrom MEN 2, yang kemungkinan juga memiliki pheochromocytoma dan tumor paratiroid.
Pada dasarnya, pengobatan pada kanker tiroid jenis meduler hampir sama dengan jenis kanker tiroid sebelumnya. Namun, karena jenis kanker ini lebih mudah menyebar baik ke kelenjar getah bening atau organ lainnya, maka terapi target akan menjadi pilihan.
Dokter akan memberikan terapi target dengan obat-obatan seperti vandetanib atau cabozantinib.
Bila Anda adalah orang pertama dalam keluarga yang terkena kanker ini, lakukan pengujian genetik untuk mengetahui mutasi gen yang menyebabkannya. Gen RET biasanya dimiliki orang dengan kanker tiroid meduler yang menurun dalam keluarga dan sindrom MEN 2.
Jika Anda memiliki salah satu mutasi ini, penting bagi anggota keluarga dekat (anak-anak, saudara laki-laki, saudara perempuan, dan orang tua) untuk melakukan pemeriksaan genetik. Pasalnya, hampir semua orang yang mewariskan gen ini akan mengembangkan penyakit kanker tiroid pada masa yang akan datang.
4. Terapi kanker tiroid anaplastik
Sekitar 2% dari seluruh jenis kanker tiroid merupakan kanker tiroid jenis anaplastik. Jenis kanker ini merupakan jenis kanker yang paling agresif dan memiliki angka kesembuhan yang rendah. Sering kali, pasien terdiagnosis ketika sel kanker sudah menyebar.
Jika kanker terbatas pada area sekitar tiroid, maka dokter dapat merekomendasikan pengobatan dengan pengangkatan seluruh tiroid dan kelenjar getah bening pada area sekitarnya. Tujuan pembedahan adalah mengangkat sebanyak mungkin sel kanker dan meminimalisir sisa sel kanker dalam tubuh.
Pengobatan RAI tidak digunakan karena tidak efektif bekerja pada kanker ini. Namun, radioterapi dapat menjadi pilihan atau juga kombinasi dengan kemoterapi sebagai terapi lanjutan.
Pengobatan lebih lanjut bisa saja dokter rekomendasikan, terutama bila tumor menyebabkan kesulitan bernapas.
Prosedur pembuatan lubang untuk membantu pernapasan ini Anda kenal dengan sebutan trakeostomi. Dokter mungkin juga merekomendasikan terapi target sebagai prosedur penyembuhan kanker tiroid anaplastik. Berikut daftar obat untuk kanker jenis ini:
- Dabrafenib dan trametinib untuk mengobati kanker dengan mutasi gen BRAF.
- Selpercatinib untuk mengobati kanker dengan mutasi gen RET.
- Larotrectinib atau entrectinib untuk mengobati kanker dengan mutasi gen NTRK.
Ketimbang jenis kanker tiroid lainnya, pengobatan kanker jenis anaplastik lebih sulit. Oleh karena itu, prosedur diagnosis dan pengobatannya bisa jadi cukup kompleks.