backup og meta

3 Jenis Makanan Sehat Pencegah Kanker Serviks

3 Jenis Makanan Sehat Pencegah Kanker Serviks

Kanker serviks atau kanker leher rahim menempati urutan kedua setelah kanker payudara dari total seluruh kasus penyakit kanker. Berangkat dari hal tersebut, diperlukan serangkaian upaya untuk mencegah kanker serviks. Asupan makanan, misalnya, dapat berperan sebagai pencegah kanker serviks. Lantas, apa saja pilihan makanan yang bisa dipilih? Simak ulasannya berikut ini.

Beragam makanan pencegah kanker serviks

Selain rutin melakukan deteksi dini terhadap kanker serviks, seperti pap smear atau pemeriksaan IVA, Anda perlu melakukan upaya pencegahan dengan menerapkan gaya hidup sehat. Salah satunya adalah mempraktekkan pola makan sehat.

Ya, menariknya, makanan ternyata turut memiliki andil sebagai pencegah berapa jenis penyakit, salah satunya kanker serviks. Tentu Anda lebih memilih untuk melakukan pencegahan sejak dini, bukan, daripada harus menjalani pengobatan kanker serviks?

Hal ini karena sejumlah kandungan yang ada dalam makanan tertentu dapat membantu tubuh melawan serangan virus, salah satunya adalah virus yang menjadi penyebab kanker serviks.

Seperti yang mungkin sudah Anda tahu, penyebab kanker serviks sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, dalam hal ini, infeksi virus HPV (human papillomavirus) diyakini yang menjadi penyebab kanker serviks.

Nah, beberapa kandungan yang ada di dalam makanan ternyata dapat membantu sebagai pencegah serangan infeksi penyebab kanker serviks, di antaranya adalah:

1. Wortel

Sumber: Joyful Healthy Eats

Wortel merupakan salah satu makanan pencegah kanker serviks. Sayuran dengan warna oranye khas ini bukan hanya dikemas dengan segudang zat gizi baik di dalamnya.

Wortel mengandung vitamin dan antioksidan yang dipercaya dapat mencegah kerusakan sel-sel tubuh, sehingga menurunkan risiko kanker serviks. Selain itu, makanan ini juga diyakini dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker, termasuk kanker serviks.

Pernyataan tersebut dibuktikan oleh penelitian yang dimuat dalam Indian Journal of Medical and Paediatric Oncology. Kandungan vitamin A dan karotenoid di dalam wortel diyakini dapat mencegah peluang terjadinya kanker serviks.

Ketika kadar karotenoid di dalam tubuh rendah, akan muncul pertumbuhan jaringan abnormal (lesi) prakanker yang sangat dini. Itu sebabnya, wortel disebut-sebut sebagai makanan pencegah kanker serviks.

Tak hanya itu, wortel juga dilengkapi oleh kandungan falcarinol. Falcarinol merupakan jenis pestisida alami yang memiliki kandungan antipe radangan (antiinflamasi) di dalamnya.

Itu sebabnya, wortel menjadi bahan makanan yang berpotensi efektif sebagai pencegah infeksi virus HPV, yang berpotensi menyebabkan kanker serviks.

Selain dari wortel, Anda juga bisa mendapatkan manfaat karotenoid dari makanan seperti kentang dan labu.

2. Brokoli

Salah satu makanan yang juga mampu menurunkan risiko Anda terhadap kanker serviks adalah jenis sayuran cruciferous. Nama kelompok sayuran tersebut mungkin masih cukup asing dan jarang sekali Anda dengar.

Namun, bagaimana dengan brokoli? Brokoli adalah salah satu sayuran yang tergabung dalam kelompok cruciferous. Selain brokoli, sayuran lain yang masuk ke kelompok ini adalah sawi, kol, kembang kol, selada air, arugula, hingga pok choy.

Selain kaya akan kandungan serat, brokoli juga diperkaya dengan kandungan flavonoid di dalamnya. Mengutip dari jurnal Cancers, flavonoid dalam bahan makanan merupakan antioksidan yang berperan penting sebagai agen antikanker, termasuk pencegah kanker serviks.

Itulah sebabnya senyawa kimia yang satu ini dianggap sebagai sumber perlindungan utama dari serangan kanker. Bukan itu saja, brokoli mengandung zat yang bernama glucosinolates. Zat glucosinolates dalam makanan dipercaya efektif sebagai pencegah kanker serviks.

Usut punya usut, kandungan glucosinolates inilah yang memiliki andil sebagai pencita rasa pahit pada sayuran cruciferous. Berdasarkan National Cancer Institute, saat brokoli ditelan dan masuk ke saluran pencernaan, zat glucosinolates juga akan dipecah menjadi senyawa aktif yang bersifat antikanker.

Selain brokoli dan sayuran yang telah disebutka sebelumnya, alternatif makanan yang juga jadi sumber flavonoid, antara lain apel, bawang putih, selada, bawang merah, kacang kedelai, serta bayam.

3. Stroberi

manfaat buah stroberi

Stroberi identik warna buahnya yang merah dengan rasa manis dan asam. Buah yang satu ini juga sudah terkenal dengan berbagai kandungan vitaminnya dan karotenoid.

Stroberi juga mengandung folat yang merupakan jenis vitamin B. Melansir dari Indian Journal of Medical and Paediatric Oncology, selain kandungan karotenoid, folat yang ada di dalam makanan juga bisa bertugas mencegah kanker serviks.

Hal ini dikarenakan folat dalam bahan makanan diduga dapat membantu menghentikan perkembangan infeksi HPV di dalam tubuh, sehingga berpotensi mencegah kanker serviks.

Di samping itu, buah stroberi juga mengandung polifenol. Polifenol merupakan sekelompok zat kimia dengan sifat antikanker yang cukup kuat.

Polifenol bekerja dengan cara menargetkan diri pada onkogen virus, yakni gen yang dapat mengubah sel normal menjadi sel tumor. Alhasil, melansir dari jurnal Moleculs, polifenol bisa membantu menurunkan risiko terjadinya kanker serviks. Oleh karena itulah, stroberi juga termasuk ke dalam salah satu makanan pencegah kanker serviks.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cruciferous Vegetables and Cancer Prevention. Retrieved 23 July 2020, from https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/diet/cruciferous-vegetables-fact-sheet

Can Cervical Cancer Be Prevented? Retrieved 23 July 2020, from https://www.cancer.org/cancer/cervical-cancer/prevention-and-early-detection/can-cervical-cancer-be-prevented.html 

Prevention Cervical Cancer. Retrieved 23 July 2020, from https://www.nhs.uk/conditions/cervical-cancer/prevention/

Moga, M. A., Dimienescu, O. G., Arvatescu, C. A., Mironescu, A., Dracea, L., & Ples, L. (2016). The Role of Natural Polyphenols in the Prevention and Treatment of Cervical Cancer-An Overview. Molecules (Basel, Switzerland)21(8), 1055. https://doi.org/10.3390/molecules21081055

Abotaleb, M., Samuel, S. M., Varghese, E., Varghese, S., Kubatka, P., Liskova, A., & Büsselberg, D. (2018). Flavonoids in Cancer and Apoptosis. Cancers11(1), 28. https://doi.org/10.3390/cancers11010028

Labani, L., Andallu, B., Meera, M., Asthana, S., & Satyanarayana, L. (2009). Food consumption pattern in cervical carcinoma patients and controls. Indian journal of medical and paediatric oncology : official journal of Indian Society of Medical & Paediatric Oncology30(2), 71–75. https://doi.org/10.4103/0971-5851.60051

Royston, K. J., & Tollefsbol, T. O. (2015). The Epigenetic Impact of Cruciferous Vegetables on Cancer Prevention. Current pharmacology reports1(1), 46–51. https://doi.org/10.1007/s40495-014-0003-9

Versi Terbaru

07/09/2020

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Ririn Sjafriani


Artikel Terkait

Terapi Target

Apakah Kanker Penyakit Keturunan? Ini Faktanya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 07/09/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan