Selama ini, kanker prostat identik dengan pria karena kelenjar prostat memang hanya ditemukan dalam tubuh pria. Namun, ternyata kanker prostat juga bisa terjadi pada wanita.
Lantas, bagaimana kanker prostat bisa terjadi pada wanita jika tidak ada kelenjar tersebut di dalam tubuhnya? Simak uraian berikut untuk penjelasannya.
Apakah wanita memiliki kelenjar prostat?
Prostat merupakan kelenjar kecil seukuran kacang kenari yang terletak di bawah kandung kemih dan mengelilingi uretra.
Fungsi kelenjar prostat adalah memproduksi cairan atau air mani yang melindungi dan mengangkut sperma. Sementara itu, otot-otot pada kelenjar prostat berperan untuk mendorong keluarnya air mani ketika ejakulasi.
Kelenjar prostat hanya ditemukan dalam tubuh pria. Wanita tidak memiliki kelenjar prostat karena sistem reproduksinya yang berbeda.
Meski begitu, wanita memiliki dua kelenjar yang fungsi dan anatominya serupa dengan kelenjar prostat pria. Kelenjar inilah yang sering disebut sebagai prostat wanita karena kemiripannya.
Dua kelenjar pada tubuh wanita yang mirip prostat ini bernama kelenjar Skene. Keduanya mengelilingi uretra atau saluran kencing, sekitar 5–8 sentimeter di dekat dinding vagina.
Fungsi dari kelenjar ini adalah memproduksi cairan pelumas yang berguna untuk membasahi vagina ketika terangsang.
Selain fungsi dan anatominya, kelenjar prostat pria dan wanita pun sama-sama memiliki zat antigen khusus bernama PSA (prostate specific antigen) dan PSAP (prostate-specific acid phosphatase).
Apa itu kanker prostat pada wanita?
Setiap organ tubuh manusia terdiri atas miliaran sel, begitu pun kelenjar prostat. Ketika sel pada kelenjar prostat mengalami mutasi genetik dan tumbuh secara tidak normal, kanker bisa terjadi.
Namun, kanker prostat pada wanita sangat jarang ditemui. Kanker Skene diperkirakan hanya menyumbang 0,02% dari seluruh jenis kanker yang menyerang sistem reproduksi dan saluran kencing wanita.
Meski kanker jarang ditemukan, kista, peradangan, dan infeksi terkadang muncul pada kelenjar Skene dan jaringan sekitarnya.
Bedanya, kondisi tersebut lebih sering dikaitkan sebagai penyakit yang terkait dengan saluran kencing.
Sebagai contoh, laporan yang tertuang dalam Journal of Medical Case Reports (2018) menunjukkan bahwa tumor uretra pada seorang wanita berusia 70 tahun ternyata berasal dari kelenjar Skene.
Hal tersebut diketahui setelah kadar antigen spesifik prostat (PSA) dalam darah pasien naik secara drastis. Peningkatan PSA dalam darah merupakan salah satu indikator kanker prostat.
Meski demikian, sampai saat ini penyebab kanker prostat pada wanita belum diketahui pasti. Mengingat kasus ini cukup langka, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab atau faktor risikonya.