Menemukan adanya benjolan di payudara tentu bikin sebagian besar wanita khawatir. Namun, tidak semua benjolan ini bersifat ganas seperti pada kanker payudara. Benjolan ini mungkin berasal dari fibroadenoma yang tidak berbahaya, tetapi tetap perlu Anda perhatikan.
Apa itu fibroadenoma?
Fibroadenoma atau fibroadenoma mammae (FAM) adalah salah satu jenis tumor jinak yang muncul pada payudara.
Tidak semua benjolan di payudara merupakan tumor ganas yang berbahaya. Dalam beberapa kasus, orang sering keliru menyangka benjolan sebagai kanker payudara.
Perbedaan antara tumor jinak dan tumor kanker payudara terletak pada ukuran dan persebarannya. Fibroadenoma tidak akan berubah menjadi lebih besar dan tidak menyebar ke organ lain.
Benjolan tersebut hanya tetap berada dalam jaringan payudara Anda. Ini dapat dirasakan saat Anda melakukukan pemeriksaan payudara secara mandiri.
Apabila Anda merasakan ada suatu benjolan mirip bola karet yang teraba dengan jelas pada payudara, segera konsultasi dengan dokter untuk mendiagnosis kondisi ini.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Fibroadenoma mammae (FAM) cukup umum terjadi. Awalnya, kondisi ini dilaporkan terjadi pada 7–13% populasi umum wanita di seluruh dunia.
Akan tetapi, sebuah studi dalam British Medical Journal (2022) melaporkan kasus fibroadenoma yang meningkat hingga 27,6% pada wanita berusia 18–40 tahun di Tiongkok Selatan.
Kondisi ini cenderung terjadi pada gadis remaja dan wanita berusia di bawah 30 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan fibroadenoma juga memengaruhi wanita pada usia berapa pun.
Jenis-jenis fibroadenoma
Jenis benjolan pada payudara ini dapat dibagi menjadi beberapa tipe seperti di bawah ini.
1. Fibroadenoma sederhana (simple fibroadenoma)
Jenis benjolan yang paling umum terbentuk pada payudara. Jaringan tidak berkembang menjadi lebih besar sehingga ukurannya akan selalu sama.
2. Fibroadenoma kompleks (complex fibroadenoma)
Jenis benjolan ini paling mudah membesar dan mengalami perubahan, seperti pertumbuhan sel-sel (hiperplasia) yang terjadi secara cepat.
Kondisi ini memerlukan tes diagnosis khusus, biasanya setelah biopsi payudara dilakukan.
3. Fibroadenoma remaja (juvenile fibroadenoma)
Kondisi ini paling banyak dialami oleh remaja perempuan berusia di antara 10–18 tahun.
Ukuran benjolan kemungkinan bisa membesar meski umumnya akan mengecil dan hilang seiring berjalannya waktu.
4. Fibroadenoma raksasa (giant fibroadenoma)
Sesuai dengan namanya, ukuran benjolan dapat membesar hingga 5 cm. Kondisi ini harus segera ditangani dengan prosedur operasi untuk mengangkat benjolan.
Tanda dan gejala fibroadenoma
Fibroadenoma sering kali ditandai dengan benjolan di payudara yang terasa padat. Benjolan ini berbentuk bulat dengan batas yang jelas, bisa bergerak, dan tidak sakit saat disentuh.
Ukuran dari benjolan ini cukup beragan, tetapi biasanya berukuran sekitar 1–3 cm saja. Benjolan mungkin menjadi lebih besar atau menyusut seiring berjalannya waktu.
Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika memiliki kekhawatiran terhadap gejala tertentu, lebih baik konsultasikan dengan dokter Anda.
Kapan harus periksa ke dokter?
Tubuh masing-masing orang menunjukkan tanda dan gejala yang bervariasi. Namun, segera konsultasi dengan dokter bila Anda mengalami gejala seperti:
menemukan adanya benjolan baru pada payudara,
menyadari perubahan payudara, seperti ruam atau keluarnya cairan dari puting, dan
benjolan tumbuh lebih besar atau mengalami perubahan dari sebelumnya.
Penyebab fibroadenoma
Penyebab pembentukan benjolan ini belum diketahui pasti. Namun, para peneliti menduga perubahan hormon, terutama hormon reproduksi, bisa membentuk benjolan pada payudara.
Hal ini karena benjolan cenderung muncul selama masa subur wanita. Di samping itu, benjolan juga menjadi lebih besar selama kehamilan atau penggunaan terapi hormon.
Setelah menopause dan seiring dengan penurunan hormon, benjolan mungkin akan menyusut.
Penyebab lain dari kondisi ini ialah penggunaan kontrasepsi oral sebelum usia 20 tahun. Hal ini juga memengaruhi hormon yang bisa menyebabkan pertumbuhan jaringan abnormal.
Faktor risiko fibroadenoma
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalaminya, antara lain:
berusia remaja atau di bawah 30 tahun,
menjalani terapi estrogen atau terapi hormon lainnya,
kehamilan,
menyusui, dan
penggunaan pil KB.
Diagnosis fibroadenoma
Dokter akan bertanya mengenai gejala yang Anda alami, lalu melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat bentuk, ukuran, warna, dan tekstur payudara Anda.
Guna mendapatkan hasil diagnosis yang lebih akurat, dokter juga akan menyarankan Anda untuk menjalani beberapa tes tambahan seperti berikut ini.
Tes pencitraan: seperti ultrasound (USG) dan mamografi untuk mendeteksi lebih jelas keberadaan benjolan pada payudara.
Biopsi: pengambilan sampel benjolan menggunakan jarum halus yang dimasukkan ke dalam payudara. Sampel diuji di laboratorium guna mendeteksi ada-tidaknya sel kanker.
Pengobatan fibroadenoma
Jika dokter mendiagnosis benjolan payudara sebagai fibroadenoma, umumnya Anda tidak perlu operasi. Pasalnya, benjolan ini terkadang menyusut atau hilang dengan sendirinya.
Prosedur operasi hanya dilakukan bila benjolan berukuran besar, tumbuh terlalu cepat, ataupun menyebabkan gejala yang mengganggu aktivitas Anda.
Salah satu prosedur untuk menghilangkan tumor payudara dikenal sebagaicryoablation. Dokter akan memasukkan perangkat tipis seperti tongkat melalui kulit hingga mencapai area benjolan.
Lalu, dokter akan memberikan gas untuk membekukan dan menghancurkan jaringan tersebut.
Setelah pengobatan, benjolan lain dapat terbentuk. Jika Anda menemukan benjolan baru, konsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah itu tumor atau gangguan payudara lainnya.
Pengobatan di rumah
Selain pengobatan dengan dokter, berikut ini beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan untuk membantu Anda mengatasi kondisi ini.
Melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter dan menjadwalkan mamografi secara rutin bila memiliki benjolan pada payudara.
Menerapkan gaya hidup sehat, seperti konsumsi makanan yang sehat, berolahraga teratur, berhenti merokok, dan membatasi minuman beralkohol.
Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar kondisi ini, silakan konsultasi dengan dokter Anda untuk lebih memahami solusi yang terbaik.
[embed-health-tool-bmi]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Fibroadenomas of the Breast. American Cancer Society. (2022). Retrieved 3 October 2022, from https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer/non-cancerous-breast-conditions/fibroadenomas-of-the-breast.html
Fibroadenomas of the Breast: Types, Treatment. Cleveland Clinic. (2021). Retrieved 3 October 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15690-fibroadenomas-of-the-breast
Fibroadenoma – Symptoms & causes. Mayo Clinic. (2022). Retrieved 3 October 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/fibroadenoma/symptoms-causes/syc-20352752
Fibroadenoma – Diagnosis & treatment. Mayo Clinic. (2022). Retrieved 3 October 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/fibroadenoma/diagnosis-treatment/drc-20352756
Ajmal M, Khan M, Van Fossen K. (2022). Breast Fibroadenoma. StatPearls Publishing. Retrieved 3 October 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535345/
Zhu, L., Zeng, X., Jiang, S., Ruan, S., Ma, H., & Li, Y. et al. (2022). Prevalence of breast fibroadenoma in healthy physical examination population in Guangdong province of China: a cross-sectional study. BMJ Open, 12(6), e057080. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2021-057080
Versi Terbaru
04/11/2022
Ditulis oleh Satria Aji Purwoko
Ditinjau secara medis olehdr. Nurul Fajriah Afiatunnisa