Mungkin Anda pernah mendengar petuah dari orang tua yang mengatakan bahwa keramas saat haid dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Bahkan, masih banyak yang beranggapan bahwa keramas saat haid bisa menyebabkan kanker rahim. Apa larangan tersebut bisa dijelaskan secara ilmiah? Simak ulasannya di bawah ini.
Apa benar keramas saat haid menyebabkan kanker rahim?
Banyak masyarakat yang masih mempercayai beberapa mitos terlarang semasa haid, salah satunya adalah keramas.
Konon, mencuci rambut saat menstruasi dapat menyebabkan darah haid susah mengalir dan mengakibatkan menstruasi tidak lancar. Ada pula yang meyakini bahwa keramas saat haid bisa menyebabkan kanker rahim.
Kanker rahim adalah istilah umum yang menjelaskan sel kanker pada uterus atau rahim. Ada 2 jenis kanker rahim, yaitu kanker endometrium dan sarkoma rahim.
Kenyataannya, larangan untuk tidak boleh keramas saat menstruasi tidak didukung oleh dasar ilmiah yang jelas. Berikut adalah fakta-fakta terkait keramas, menstruasi, dan kanker rahim yang harus Anda ketahui:
1. Tidak ada hubungan antara keramas dan kanker rahim
Ada yang beranggapan bahwa keramas dapat menyebabkan menstruasi terganggu dan hal tersebut memicu kanker rahim. Mitos tersebut tidak benar adanya.
Kanker rahim memang bisa dipicu oleh siklus menstruasi yang bermasalah. Namun, faktor terbesar yang berisiko memicu kanker adalah rahim terpapar hormon estrogen terlalu lama.
Paparan hormon estrogen yang terlalu lama ini bisa disebabkan oleh 3 hal, yaitu:
- menstruasi lebih cepat (di bawah 12 tahun),
- menopause terlambat (di atas 50 tahun), dan
- tidak atau belum pernah hamil.
Tiga hal tersebut sama sekali tidak berhubungan dengan kebiasaan keramas saat haid atau tidak. Air dan sampo yang mengalir ke kepala Anda tidak akan berpengaruh pada produksi hormon estrogen dalam tubuh sehingga tak ada kaitannya dengan risiko kanker rahim.
2. Keramas tidak menyebabkan masalah hormon
Salah satu faktor risiko kanker rahim adalah ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Nah, ada yang percaya bahwa terganggunya hormon tersebut disebabkan oleh kebiasaan keramas saat haid sehingga bisa menyebabkan kanker rahim. Apa benar demikian?
Tentu saja hal tersebut tidak ada hubungannya. Produksi hormon dalam tubuh dipengaruhi oleh kelenjar endokrin yang tersebar di beberapa bagian tubuh.
Ada beberapa kondisi medis dan nonmedis yang bisa memengaruhi kelenjar endokrin. Namun, kebiasaan keramas saat haid bukanlah salah satunya.
Pada wanita, ketidakseimbangan hormon biasanya dipengaruhi oleh masa pubertas, menstruasi, kehamilan, menyusui, dan menopause.
Mencuci rambut selama Anda memasuki masa menstruasi tidak akan berpengaruh apa pun pada produksi hormon dalam tubuh.
Lalu, apa saja penyebab kanker rahim?
Hingga saat ini, para ahli belum menyepakati apa penyebab pasti kanker, termasuk kanker rahim. Yang sejauh ini sudah diketahui adalah kanker rahim terjadi karena adanya mutasi DNA pada sel-sel di rahim.
Selain itu, para ahli juga menemukan berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker rahim. Di bawah ini adalah sejumlah faktor risiko terjadinya kanker rahim seperti dikuti dari laman Mayo Clinic.
- Perubahan atau ketidakseimbangan hormon wanita dalam tubuh
- Mengalami menstruasi pertama di bawah usia 12 tahun
- Belum pernah hamil
- Berusia lanjut
- Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
- Menjalani terapi hormon untuk kanker payudara
- Mewarisi sindrom Lynch atau kanker usus besar.
Melihat deretan faktor risiko di atas, sudah jelas bahwa keramas saat haid tidak menyebabkan kanker rahim. Kebiasaan keramas saat sedang menstruasi juga tidak akan berpengaruh pada faktor-faktor risiko di atas.
Jadi, bolehkah keramas saat haid?
Tentu saja Anda boleh keramas saat haid dan tidak perlu khawatir hal tersebut akan menyebabkan kanker rahim. Anda tidak perlu khawatir akan mitos yang belum bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.
Keramas saat haid justru akan mendatangkan berbagai manfaat untuk Anda, seperti menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala, menambah kepercayaan diri, serta membuat tubuh terasa lebih rileks dan nyaman.
Oleh karena itu, tidak perlu takut lagi untuk keramas saat mengalami menstruasi. Jika mendapatkan informasi yang belum jelas dasar medisnya, sebaiknya telusuri terlebih dahulu kebenarannya, atau konsultasikan ke dokter.
[embed-health-tool-bmi]