backup og meta

Kanker Endometrium

Kanker Endometrium

Ketika memasuki usia lanjut, tubuh akan lebih rentan terhadap serangan penyakit, termasuk kanker. Salah satu jenis kanker yang patut diwaspadai adalah kanker endometrium.

Seperti apa gejalanya? Apakah kanker ini dapat disembuhkan? Simak jawabannya dalam informasi berikut ini.

Apa itu kanker endometrium?

Kanker endometrium adalah jenis kanker yang tumbuh pada endometrium, lapisan bagian dalam rahim. Ini merupakan lapisan tempat menempelnya sel telur yang telah dibuahi oleh sperma.

Menurut jurnal yang dirilis Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada 2020, penyakit ini merupakan jenis kanker tertinggi keenam yang paling banyak dialami wanita di seluruh dunia.

Umumnya, kanker endometrium menyerang wanita dengan usia antara 60–70 tahun. Namun, dalam beberapa kasus, wanita berusia 40 tahun ke bawah juga dapat terserang penyakit ini.

Gejala kanker endometrium

gejala kanker endomterium

Beberapa kondisi dapat menjadi tanda penyakit ini. Namun, gejala yang terjadi pada masing-masing pengidapnya mungkin akan berbeda antara satu sama lain.

Ciri kanker endometrium antara lain:

  • perdarahan pada vagina setelah menopause,
  • perdarahan di luar periode menstruasi,
  • nyeri pada bagian panggul, 
  • kesulitan atau nyeri saat buang air kecil, dan
  • hubungan seksual terasa sakit.

Perlu diingat, beberapa penyakit memiliki gejala yang serupa. Untuk mengetahui kondisi yang mendasarinya, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala-gejala di atas.

Penyebab kanker endometrium

Hingga saat ini, penyebab kanker endometrium belum diketahui secara pasti. Meski begitu, peningkatan kadar hormon estrogen diduga dapat merangsang penumpukan lapisan rahim.

Kondisi tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan sel-sel yang sangat cepat dan tidak terkendali pada endometrium. Sel-sel yang tumbuh pesat ini kemudian berkembang menjadi sel kanker.

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit ini, di antaranya:

  • obesitas, 
  • diabetes,
  • tidak pernah hamil, 
  • menstruasi tidak teratur
  • mulai menstruasi sebelum 12 tahun, 
  • konsumsi lemak hewani secara berlebihan,
  • memasuki masa menopause setelah usia 50 tahun, 
  • efek penggunaan tamoxifen (obat untuk kanker payudara),
  • pernah menjalani terapi penggantian hormon estrogen tanpa progesteron, serta
  • riwayat polip endometrium, kanker kolon, kanker payudara, atau sindrom polikistik ovarium (PCOS).

Klasifikasi kanker endometrium

klasifikasi kanker endometrium

Klasifikasi kanker endometrium terbagi ke dalam empat stadium. Tiap stadium memiliki perbedaan pada sejauh mana sel kanker telah berkembang dalam tubuh Anda.

Stadium penyakit ini terbagi menjadi sebagai berikut.

  • Stadium 1: sel kanker hanya ditemukan pada uterus atau rahim.
  • Stadium 2: sel kanker mulai menyebar dari uterus ke serviks (leher rahim).
  • Stadium 3: sel kanker mulai menyerang bagian luar rahim.
  • Stadium 4: sel kanker tersebar hingga permukaan bagian dalam usus, kandung kemih, perut, dan organ tubuh lainnya.

Diagnosis kanker endometrium

Beberapa tes akan dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyakit ini. Seperti biasa, awalnya dokter akan melakukan tes fisik dan mengecek riwayat kesehatan Anda.

Setelah kedua tes tersebut, berikut beberapa prosedur yang mungkin akan Anda jalani.

  • Biopsi endometrium: mengambil sampel jaringan pada endometrium untuk melihat tanda-tanda sel kanker.
  • Dilatasi dan kuretase: mengambil jaringan dari lapisan dalam rahim untuk kemudian diperiksa terkait adanya tanda-tanda kanker atau tidak.
  • Histeroskopi: memasukkan histeroskop ke dalam rahim untuk mencari apakah ada tanda-tanda kanker di dalamnya.
  • USG transvaginal: memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk menghasilkan sonogram dan mendeteksi tumor.

Apakah kanker endometrium bisa sembuh?

Kanker endometrium bisa sembuh asal pengobatannya dilakukan sedini mungkin. Berikut sejumlah tindakan medis yang biasa dilakukan untuk mengobati kanker ini.

1. Operasi

Tindakan ini dilakukan dengan mengambil rahim pengidap kanker (histerektomi). Saat operasi, dokter juga akan memeriksa kondisi sekitar rahim untuk mencari tahu area penyebaran sel kanker.

Cara ini efektif menghilangkan kanker, tetapi membuat Anda tidak bisa hamil lagi. Jika Anda masih berada pada usia produktif, histerektomi dapat meningkatkan risiko menopause dini.

2. Terapi radiasi

Terapi ini memanfaatkan sinar radiasi tinggi untuk membunuh sel kanker. Pengobatan kanker melalui terapi radiasi dapat mengecilkan tumor dan mengurangi risiko kekambuhan.

Terapi radiasi sering dijadikan pilihan jika Anda tidak cukup sehat untuk menjalani operasi. Sinar radiasi dapat dipancarkan dari luar tubuh atau disorotkan langsung ke dalam vagina.

3. Kemoterapi

Kemoterapi merupakan cara membunuh sel kanker dengan bahan kimia. Saat menjalani kemoterapi kanker endometrium, Anda mungkin akan menerima lebih dari satu obat, baik secara oral atau injeksi (suntikan).

Terapi ini biasa diberikan jika ada potensi sel kanker kembali setelah operasi. Anda juga bisa menjalani kemoterapi untuk memperkecil tumor sehingga lebih mudah diangkat saat operasi.

4. Terapi hormon

Terapi hormon dilakukan dengan menurunkan kadar hormon dalam tubuh. Tujuan terapi ini yaitu untuk mematikan sel kanker yang mengandalkan hormon untuk tumbuh berkembang.

Dalam terapi hormon, Anda akan diminta dokter untuk minum obat tertentu. Cara ini juga kerap dijadikan pilihan ketika kanker yang diderita telah menyebar ke luar rahim.

5. Terapi target

Terapi target berfokus pada kelemahan sel kanker. Dokter akan memberikan obat yang bisa membantu membunuh sel kanker melalui kelemahan yang mereka miliki.

Dalam beberapa kasus, terapi target biasanya dikombinasikan dengan kemoterapi. Kombinasi kedua pengobatan tersebut umumnya dipakai untuk mengobati kanker stadium lanjut.

6. Imunoterapi

Imunoterapi merupakan terapi obat kanker endometrium, yang bertujuan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Dengan begitu, sel kanker dalam tubuh akan mati.

Sistem imun yang biasa melawan penyakit sering kali tidak menyerang sel kanker karena dibutakan oleh protein di dalamnya. Imunoterapi bermanfaat untuk mengatasi kondisi tersebut.

Studi yang dirilis di Cancer Cell International menyebut kunyit memiliki potensi manfaat untuk pengobatan penyakit ini. Semua tidak lepas dari kandungan kurkumin di dalamnya.
Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan terkait hal ini. Anda juga harus berkonsultasi dengan dokter jika hendak mengonsumsi obat herbal tertentu.

Adakah obat herbal untuk kanker endometrium?

Cara mencegah kanker endometrium

Tidak ada upaya pencegahan yang bisa 100% melindungi Anda dari kanker. Namun, beberapa tindakan bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini.

  • Menerapkan diet kanker endometrium dengan banyak mengonsumsi buah, sayur, dan whole grain.
  • Mengurangi konsumsi lemak hewani.
  • Menjaga berat badan tetap ideal.
  • Mengurangi konsumsi gula untuk mencegah diabetes.
  • Mengonsumsi pil KB.

Jika Anda memiliki keraguan, konsultasikan dengan dokter. Nantinya, upaya pencegahan dapat disesuaikan dengan sesuai kondisi Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Endometrial Cancer. (2022). Retrieved 7 September 2022, from https://www.cancer.org/cancer/endometrial-cancer.html

Profile of Endometrial Cancer Patients in the Third Referral Hospital in Surabaya based on Known Risk Factors. (2020). Retrieved 7 September 2022, from https://e-journal.unair.ac.id/BHSJ/article/download/22141/12533

Endometrial Cancer | Nutrition Guide for Clinicians. (2022). Retrieved 7 September 2022, from https://nutritionguide.pcrm.org/nutritionguide/view/Nutrition_Guide_for_Clinicians/1342025/all/Endometrial_Cancer

Endometrial cancer: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2022). Retrieved 7 September 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/000910.htm

Endometrial Cancer Treatment (PDQ®)–Patient Version. (2022). Retrieved 7 September 2022, from https://www.cancer.gov/types/uterine/patient/endometrial-treatment-pdq

Endometrial Cancer. (2021). Retrieved 7 September 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/endometrial-cancer

Endometrial cancer – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 7 September 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/endometrial-cancer/symptoms-causes/syc-20352461

Jahanbakhshi, F., Maleki Dana, P., Badehnoosh, B., Yousefi, B., Mansournia, M., & Jahanshahi, M. et al. (2021). Curcumin anti‐tumor effects on endometrial cancer with focus on its molecular targets. Cancer Cell International, 21(1). doi: 10.1186/s12935-021-01832-z

Versi Terbaru

19/09/2022

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Waspada, Ini 3 Jenis Kanker yang Menyebabkan Mimisan

Apa Benar Pil KB Bisa Menurunkan Risiko Kanker Rahim?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 19/09/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan