Begitu merasakan gejala yang mengarah pada penyakit jantung, Anda harus segera melakukan pemeriksaan dengan dokter. Salah satu cara untuk memeriksa fungsi jantung Anda adalah melalui tes EKG atau elektrokardiogram. Lantas, bagaimana cara membaca EKG yang tepat?
Cara membaca hasil tes EKG
![cara membaca EKG](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2021/09/d7960d30-ecg_med.jpeg)
Elektrokardiogram adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk merekam aktivitas listrik jantung.
Tes EKG bekerja dengan mendeteksi gelombang atau impuls listrik yang dihasilkan oleh otot jantung saat berkontraksi dan berelaksasi.
Pemeriksaan ini menggunakan elektroda yang ditempelkan pada kulit untuk menangkap impuls listrik, yang kemudian ditampilkan dalam bentuk pola grafik.
Grafik EKG akan menggambarkan pola detak jantung. Inilah yang digunakan dokter untuk mendiagnosis masalah irama jantung, kerusakan otot jantung, atau kondisi kesehatan lainnya.
Setelah memahami fungsi dan cara kerja tes elektrokardiogram, langkah selanjutnya yang perlu Anda ketahui adalah komponen pada grafik EKG.
Komponen-komponen penting yang harus diperhatikan dalam hasil EKG yaitu:
- gelombang P,
- kompleks QRS,
- gelombang T, dan
- interval PR.
Gelombang P yang digambarkan dengan benjolan kecil menunjukkan depolarisasi atrium, yakni keadaan saat kedua bagian atrium atau serambi jantung berkontraksi.
Kompleks QRS yang bentuknya serupa V terbalik menunjukkan depolarisasi saat ventrikel atau bilik jantung berkontraksi.
Sementara itu, gelombang T menunjukkan repolarisasi ventrikel, yaitu kondisi ketika ventrikel jantung sedang dalam keadaan istirahat.
Anda juga harus mengetahui cara menghitung kotak pada kertas hasil EKG. Jika diperhatikan, latar dari pola grafik EKG terdiri dari garis-garis yang membentuk kotak-kotak kecil.
Garis-garis ini akan menjadi panduan bagi Anda untuk mengetahui apakah pola grafik tes EKG normal atau tidak.
Garis vertikal menandakan voltase atau tekanan listrik otot jantung dengan ukuran milivolt (mV), sedangkan garis horizontal menandakan durasi.
Garis vertikal dalam kotak kecil setara dengan 0,1 mV, durasinya selama 0,04 detik. Sementara itu, kotak besar tekanan listriknya setara dengan 0,5 mV dan durasinya selama 0,2 detik.
Selanjutnya, Anda bisa membaca EKG dengan melihat bentuk gelombang P, mengukur interval PR, dan mengukur kompleks QRS.
Pada hasil normal, gelombang P harus terlihat jelas dengan benjolan ke atas. Jika gelombang P tidak muncul atau berbentuk terbalik, hal ini dapat menandakan jenis aritmia tertentu, misalnya ritme taut (junctional rhythm).
Langkah berikutnya yaitu mengukur interval PR yang terbentang dari awal gelombang P sampai awal kompleks QRS.
Interval PR menandakan jarak waktu dari kontraksi atrium ke kontraksi ventrikel jantung. Hitung jumlah kotak yang dilewati oleh garis interval, lalu kalikan dengan 0,04 detik.
EKG jantung yang normal berkisar di antara 0,12 sampai 0,20 detik. Apabila waktunya lebih dari 0,20 detik, ada kemungkinan pasien mengalami aritmia yang disebabkan oleh aliran listrik jantung yang tersumbat.
Analisis dokter tetap dibutuhkan
Meskipun telah mengetahui dasar-dasar cara membaca EKG, Anda sebaiknya tidak melakukan diagnosis berdasarkan hasil pembacaan sendiri.
Anda tetap membutuhkan analisis dokter spesialis jantung untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Anda tidak membutuhkan persiapan khusus sebelum menjalani EKG. Kunjungi rumah sakit sesuai jadwal yang telah ditetapkan, lalu Anda bisa langsung pulang setelahnya.
Jika hasil pemeriksaan EKG Anda normal, Anda mungkin tidak harus melakukan tes tambahan.
Lain halnya ketika hasil EKG menunjukkan kelainan, biasanya pemeriksaan perlu diulangi atau ditambah dengan tes jantung lainnya, seperti ekokardiogram.
Perlukah melakukan tes EKG secara berkala?
Anda tidak perlu menjalani elektrokardiogram bila tidak mempunyai faktor risiko atau mengalami gejala yang mengarah pada kemungkinan penyakit jantung.
Tes ini baru diperlukan saat Anda termasuk ke dalam kelompok yang berisiko, seperti mengidap hipertensi atau mengalami gejala nyeri dada, sesak napas, dan detak jantung tidak teratur.
Terkadang, tes EKG juga dilakukan untuk keperluan persyaratan pekerjaan atau tujuan skrining bila seseorang memiliki riwayat pribadi atau keluarga yang mengalami penyakit jantung.
Untuk mengetahui apakah Anda termasuk ke dalam kelompok yang berisiko, lebih baik konsultasikan secara langsung dengan dokter.
Nantinya, dokter dapat memberikan solusi tentang pemeriksaan atau pengobatan tertentu yang harus Anda jalani.
Kesimpulan
- Elektrokardiogram (EKG) adalah pemeriksaan terhadap aktivitas listrik jantung yang bertujuan untuk mendiagnosis masalah kesehatan pada jantung.
- Cara membaca EKG melibatkan analisis gelombang P, gelombang T, kompleks QRS, dan interval PR untuk menentukan pola detak jantung yang normal atau tidak.
- Sebaiknya Anda tidak melakukan diagnosis dari hasil pembacaan sendiri. Analisis dari dokter spesialis jantung tetap diperlukan untuk menegakkan diagnosis yang akurat.
[embed-health-tool-heart-rate]