backup og meta

Hati-hati, Sakit Bahu Bisa Jadi Pertanda Sakit Jantung

Hati-hati, Sakit Bahu Bisa Jadi Pertanda Sakit Jantung

Sakit bahu menjadi keluhan umum yang dirasakan banyak orang. Biasanya, kondisi ini muncul setelah Anda mengangkat beban yang berat. Namun, jangan menganggap sepele sakit bahu karena bisa jadi ini adalah pertanda Anda sakit jantung. Lantas, seperti apa sakit bahu yang berkaitan dengan penyakit jantung(kardiovaskuler)? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

Sakit bahu bisa jadi pertanda sakit jantung

Apabila Anda sering merasakan sakit pada bahu, sebaiknya jangan diremehkan dan diacuhkan rasa sakit itu. Sebab, bisa saja rasa sakit tersebut adalah tanda dari penyakit jantung yang Anda tidak ketahui.

Sebuah studi yang dilakukan University of Utah School of Medicine tahun 2016, mengamati hubungan antara nyeri bahu dengan penyakit kardiovaskuler.

Studi yang dimuat pada Journal of Occupational and Environmental Medicine ini mengajak 1226 pekerja pabrik yang diperiksa status kesehatannya dan diminta untuk mengisi kuesioner.

Di akhir penelitian, 36 peserta penelitian mengaku mengalami sakit bahu yang cukup parah dan mereka diketahui memiliki risiko 4,6 kali lebih tinggi untuk terkena berbagai penyakit jantung dibandingkan dengan orang yang tidak merasakan sakit bahu.

Tidak hanya sakit jantung, bahu sakit diketahui juga berkaitan juga dengan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi), kadar kolesterol tinggi, dan diabetes mellitus.

Sayangnya, peneliti tidak yakin kenapa sakit bahu menjadi salah satu pertanda sakit jantung. Namun, mereka menyatakan bahwa orang yang mengalami sakit pada bahu, kemungkinan besar akan mengalami gangguan aliran darah.

Aliran darah yang tidak normal ini akan menyebabkan gangguan fungsi jantung dan pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung.

Gejala yang menyertai sakit jantung selain sakit bahu

Pertanda penyakit jantung tidak hanya berupa rasa nyeri di bahu. Anda bisa mencurigai sakit bahu sebagai bagian gejala penyakit jantung, jika diikuti oleh kondisi berikut ini.

  • Sesak napas ketika melakukan aktivitas.
  • Nyeri dada seperti ditekan atau perasaan tidak nyaman.
  • Nyeri rahang dan leher sebelah kiri.
  • Detak jantung berdetak lebih cepat, lebih lambat, atau tidak beraturan.
  • Tubuh lemah dan terasa pusing.
  • Pembengkakan pada pergelangan tangan atau kaki.

Jika Anda mengalami sakit bahu disertai gejala pertanda sakit jantung lainnya, segera periksa ke dokter spesialis jantung. Penyakit jantung termasuk kondisi serius sehingga membutuhkan pertolongan medis lebih cepat. Tujuannya, untuk mencegah komplikasi lebih lanjut, memudahkan pengobatan, serta menurunkan risiko kematian.

Penyakit jantung terdiri dari berbagai jenis, seperti aterosklerosis (penyumbatan pada arteri) dan aritmia (gangguan denyut jantung). Guna mengetahui penyebab penyakit jantung dan menegakkan diagnosis jenisnya, dokter akan meminta Anda untuk melakukan beberapa tes kesehatan, seperti elektrokardiogram dan ekokardiogram.

Selanjutnya, dokter akan memilih perawatan yang sesuai dengan kondisi jantung pasien.

Berbagai penyebab sakit bahu selain penyakit jantung

Meski sakit bahu dapat menjadi pertanda sakit jantung, tapi tidak semua rasa sakit yang Anda rasakan pada bahu merupakan pertanda kondisi tersebut. Jadi, jangan sampai gejala yang dialami ini membuat Anda cemas. Anda perlu memerhatikan gejala lain yang menyertai dan perhatikan seberapa sering Anda mengalaminya.

Nyeri bahu normalnya muncul setelah Anda melakukan aktivitas berulang menggunakan tangan, seperti mengangkat atau memukul benda. Setelah aktivitas dihentikan dan Anda mengobatinya dengan kompres air hangat, nyeri bahu akan mereda.

Ini merupakan hal yang normal, karena otot di sekitar bahu melakukan ‘pekerjaan yang keras’ secara terus-menerus. Berbeda jika kasus nyeri bahu disebabkan oleh masalah medis tertentu. Dilansir dari situs National Health Service, penyebab sakit bahu selain pertanda sakit jantung, meliputi:

  • Radang sendi

Radang sendi yang umum terjadi seperti seperti osteoartritis atau rheumatoid arthritis. Sakit bahu karena penyakit tersebut biasanya bertahan selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun yang disertai pembengkakan dan kemerahan.

  • Tendonitis pada lengan atau bahu dan bursitis

Nyeri bahu ini akan terasa sangat sakit dan semakin memburuk, meskipun sudah Anda obati dengan perawatan rumahan.

  • Sindrom hipermobilitas

Ditandai dengan sensasi kesemutan, mati rasa, dan lemah di sekitar bahu yang menimbulkan rasa tidak nyaman.

  • Patah tulang, terkilir, atau tendon di sekitar bahu robek

Kondisi ini menyebabkan rasa sakit parah di bahu, hingga membuat seseorang tidak bisa menggerakkan bahunya.

  • Dislokasi atau ligamen meregang atau robek

Ditandai dengan rasa nyeri di bagian bahu atas, tepatnya di sekitar tulang selangka dan sendi bahu.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Heart disease – Symptoms and causes. (2018, March 22). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-disease/symptoms-causes/syc-20353118 [Accessed on June 3rd, 2020]

Harvard Health Publishing. (2019, September 24). Possible link between shoulder problems and heart disease risk. Harvard Health. https://www.health.harvard.edu/heart-health/possible-link-between-shoulder-problems-and-heart-disease-risk [Accessed on June 3rd, 2020]

University of Utah Health Sciences. (2016, December 27). Shoulder pain linked to increased heart disease risk. ScienceDaily. Retrieved June 2, 2020 from Science Daily [Accessed on June 3rd, 2020]
Shoulder pain. (2017, October 23). National Health Service. https://www.nhs.uk/conditions/shoulder-pain/ [Accessed on June 3rd, 2020] 

 

Versi Terbaru

07/01/2021

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Maria Amanda


Artikel Terkait

Sakit Dada Saat Bangun Tidur, Apakah Selalu Pertanda Penyakit Jantung?

Gejala Penyakit Jantung Koroner yang Tidak Boleh Anda Abaikan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/01/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan