Tubuh manusia terdiri atas lebih dari 600 otot. Selain menempel pada tulang, otot juga ditemukan pada organ tubuh seperti jantung dan pembuluh darah. Sama seperti bagian tubuh lainnya, otot juga dapat mengalami masalah. Salah satu metode pemeriksaan yang dapat mendeteksi adanya gangguan otot adalah tes kreatinin fosfokinase.
Apa itu tes kreatinin fosfokinase?
Tes kreatinin fosfokinase adalah tes yang berfungsi untuk mengukur jumlah kreatin fosfokinase (CK) dalam tubuh.
Kreatin fosfokinase sendiri merupakan sejenis enzim yang dapat ditemukan pada otot rangka, jantung, serta sedikit di otak. Enzim ini terdiri dari tiga jenis, yaitu:
- CK-MM, ditemukan di otot rangka,
- CK-MB, ditemukan di otot jantung, dan
- CK-BB, ditemukan di jaringan otak.
Kadar kreatin fosfokinase dapat meningkat ketika otot-otot pada sel saraf terluka atau mengalami cedera. Peningkatan kadar enzim ini biasanya terjadi dalam 6 jam setelah terluka. Bila kerusakan ini terjadi berulang, maka kadar CK akan meningkat tajam setelah 18 jam.
Bila kadar CK total sangat tinggi, berarti jaringan otot pada rangka, jantung, atau otak telah mengalami cedera. Ketika otot rusak, CK juga dapat bocor ke aliran darah.
Tes kreatinin fosfokinase dapat membantu dokter mendeteksi sejumlah kondisi seperti di bawah ini.
- Distrofi otot, penyakit bawaan langka yang menyebabkan kelemahan, kerusakan, dan hilangnya fungsi otot rangka
- Rhabdomyolis, kerusakan jaringan otot yang cepat akibat cedera serius
- Serangan jantung
- Penyebab nyeri dada
- Keparahan otot yang rusak
- Perbedaan antara malignant hyperthermia dan infeksi pasca operasi
- Dermatomiositis, polioniositis, dan penyakit otot lainnya
Kapan saya harus menjalani tes kreatinin fosfokinase?
Anda harus menjalani tes kreatinin fosfokinase bila memiliki gejala gangguan otot seperti nyeri atau kram, lemah otot, mengalami gangguan keseimbangan, dan mati rasa atau kesemutan.
Tes ini juga mungkin diperlukan bila Anda mengalami cedera otot atau stroke. Tes dapat membantu menunjukkan apakah Anda memiliki kerusakan pada jantung atau otot lainnya.
Apa yang harus saya ketahui sebelum menjalani kreatinin fosfokinase?
Terkadang, kadar kreatin fosfokinase berlebih belum tentu menandakan bahwa Anda memiliki masalah pada otot. Ada beberapa faktor yang dapat membuat kadar CPK lebih tinggi, yaitu:
- Baru mendapatkan injeksi intramuskular
- Melakukan olahraga yang terlalu berat
- Telah menjalani operasi dalam waktu dekat
- Memiliki massa otot yang tinggi
- Mengonsumsi alkohol
- Mengonsumsi beberapa obat-obatan seperti aspirin, antikoagulan, dan ampicillin
Bagi Anda yang mengalami serangan jantung, dokter mungkin akan lebih menyarankan Anda untuk menjalani tes troponin guna mengetahui kadar protein lain yang juga ada dalam otot jantung. Tes troponin dianggap lebih sensitif dan lebih akurat dalam mendeteksi masalah pada jantung.
Selayaknya prosedur medis, tes kreatinin fosfokinase juga tak lepas dari risiko efek samping. Beberapa risiko efek samping itu seperti perdarahan berlebihan, pingsan atau merasa pusing, munculnya hematoma (penumpukan darah di bawah kulit), dan infeksi. Namun hal tersebut jarang terjadi.
Bagaimana prosedur tes berlangsung?
Anda tidak perlu melakukan persiapan khusus sebelum menjalani tes ini. Tidak ada pantangan makan, minum, atau berpuasa. Anda hanya perlu menghindari konsumsi alkohol.
Ingatlah untuk memberi tahu dokter dan petugas kesehatan mengenai obat-obatan yang Anda konsumsi sebelumnya, terutama bila Anda mengonsumsi jenis obat yang dapat meningkatkan kadar enzim CK.
Dokter atau petugas akan mengambil sampel darah Anda dari pembuluh di siku bagian dalam yang sudah dibersihkan dengan antiseptik. Sampel darah akan dikumpulkan dalam tabung khusus. Setelah itu, area suntikan ditutup dengan perban.
Prosedur ini hanya berlangsung selama beberapa menit. Setelahnya, Anda bisa langsung pulang ke rumah dan melakukan aktivitas seperti biasa.
Apa arti hasil tes yang saya dapat?
Hasil tes kreatin fosfokinase ditunjukkan dalam satuan unit per liter (U/L). Kadar CK yang normal adalah:
- laki-laki: 39-308 U/L
- perempuan: 26-192 U/L
Jika hasil tes menunjukkan kadar CK yang lebih tinggi dari angka normal, bisa jadi Anda mengalami cedera atau memiliki penyakit pada otot, jantung, atau otak. Untuk mengetahui bagian yang bermasalah, dokter akan melakukan uji kadar jenis enzim CK tertentu.
Kadar CK-MM yang lebih tinggi dapat menandakan adanya cedera atau penyakit otot seperti distrofi otot atau rhabdomyolisis. Kadar CK-MB yang tinggi dapat menandakan peradangan pada otot jantung. Sedangkan kadar CK-BB yang tinggi bisa berarti Anda telah mengalami stroke atau cedera otak.
Rentang hasil yang normal mungkin akan sedikit berbeda pada setiap laboratorium. Ada beberapa laboratorium yang menggunakan pengukuran atau menguji sampel yang berbeda. Maka dari itu, diskusikan kembali hasil tes Anda dengan dokter. Jangan ragu untuk bertanya mengenai kondisi Anda.
[embed-health-tool-heart-rate]