Selama ini, kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia) memang lebih erat kaitannya dengan kelompok usia 40 tahun ke atas. Akan tetapi, bukan berarti seseorang dengan usia lebih muda bisa luput dari bahaya kolesterol tinggi.
Lantas, bagaimana kondisi ini sebaiknya diatasi? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.
Bahaya kolesterol tinggi di usia muda
Tubuh setiap orang sebenarnya memiliki kolesterol karena zat lemak ini memiliki manfaat bagi tubuh, terutama dalam pembentukan sel, hormon, dan vitamin D.
Level kolesterol dapat berubah, tergantung pola makan, gaya hidup, dan faktor lainnya. Ini artinya, tiap orang berisiko memiliki kolesterol tinggi jika tidak berupaya mengontrolnya.
Sama seperti kolesterol tinggi pada orang yang lebih tua, kolesterol tinggi pada kelompok yang lebih muda bisa memberikan berbagai dampak buruk bagi kesehatan.
Pasalnya, hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko dari pembentukan plak pada pembuluh arteri atau yang secara medis disebut aterosklerosis.
Jika dibiarkan, kolesterol tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung, hingga stroke di usia muda.
Penyebab kolesterol tinggi di usia muda
Secara umum, penyebab kolesterol di usia muda bisa dibedakan menjadi dua, yaitu faktor gaya hidup dan keturunan. Memiliki dua faktor berikut dapat semakin meningkatkan risiko Anda mengalami hiperkolesterolemia.
1. Keturunan (hiperkolesterolemia familial)
Sudah menjadi rahasia umum bahwa beberapa kondisi medis bisa diturunkan, salah satunya adalah kolesterol tinggi.
Seseorang yang memiliki orang tua dengan kolesterol tinggi memiliki peningkatan risiko terhadap kondisi serupa hingga sebesar 50 persen.
Menurut UCHealth Today, kolesterol tinggi bisa diturunkan karena mutasi genetik yang menghambat kemampuan tubuh untuk memproses low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.
2. Gaya hidup
Suka makan makanan cepat saji dan malas olahraga? Hati-hati, kedua kebiasaan tersebut bisa menjadi penyebab kolesterol tinggi di usia muda.
Kebiasaan buruk lainnya yang bisa menjadi penyebab kolesterol tinggi dan penyakit kronis di usia muda adalah merokok, minum alkohol, dan kelebihan berat badan.
Beberapa kondisi medis, seperti diabetes, gangguan tiroid, dan masalah pada ginjal, juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko hiperkolesterolemia.
Gejala kolesterol tinggi di usia muda
Kolesterol tinggi sering kali tidak bergejala. Inilah mengapa kolesterol tinggi sering kali baru disadari ketika sudah ada gejala atau saat orang yang mengalaminya sudah cukup tua.
Artinya, seseorang mungkin sebenarnya sudah memiliki kolesterol tinggi sejak usia muda, tetapi tidak menyadarinya.
Padahal, semakin cepat kolesterol tinggi dideteksi, semakin efektif penanganan yang bisa diberikan.
Supaya tidak terlambat, kenali kolesterol tinggi sedini mungkin dengan mengenali berbagai gejalanya berikut.
- Xanthoma atau munculnya benjolan di permukaan kulit yang berisi lemak, khususnya di sekitar tendon tangan, lutut, siku, serta area mata.
- Nyeri dada yang menjalar ke lengan, rahang, atau punggung atas.
- Gejala menyerupai stroke, seperti sering pusing secara tiba-tiba, kelemahan pada salah satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, atau mati rasa pada beberapa bagian tubuh.
Karena gejala hiperkolesterolemia bisa menyerupai kondisi lain, cara terbaik untuk mengetahui kondisi ini adalah menjalani tes darah sederhana.
Terlebih lagi jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa atau menerapkan pola hidup yang tidak sehat.
Tujuan perawatan untuk orang dengan kolesterol tinggi adalah menurunkan level kolesterol sehingga gejalanya bisa membaik dan Anda terhindar dari komplikasi.
Setiap orang dengan hiperkolesterolemia mungkin mendapatkan perawatan yang berbeda sesuai kondisi dan penyebab yang mendasarinya.
Berikut adalah beberapa cara menurunkan kolesterol di usia muda yang bisa diberikan oleh dokter.
1. Penerapan gaya hidup sehat
Jika kadar kolesterol belum terlalu tinggi, dokter mungkin hanya meminta pasiennya untuk melakukan perawatan dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Pola hidup sehat berikut bisa Anda terapkan sesegera mungkin tanpa perlu mengalami gejala kolesterol tinggi.
- Membatasi konsumsi daging merah, kuning telur, dan susu tinggi lemak.
- Meningkatkan konsumsi sayur dan buah, seperti brokoli, bayam, apel, dan jeruk.
- Meningkatkan asupan asam lemak omega-3, seperti ikan lele, tuna, alpukat, dan kacang-kacangan.
- Menghindari makanan cepat saji dan goreng-gorengan.
2. Obat-obatan
Apabila kadar kolesterol tidak menurun meski Anda sudah mempraktikkan gaya hidup sehat, dokter mungkin meresepkan obat-obatan berikut.
Sebelumnya, perlu diingat bahwa obat-obatan berikut perlu dikonsumsi dengan resep dokter. Pasalnya, dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis obat untuk pasien yang lebih muda.
- Statin, seperti simvastatin, lovastatin, atau atorvastatin untuk menurunkan LDL dan trigliserida sekaligus meningkatkan HDL (kolesterol baik).
- Cholesterol absorption inhibitors, seperti ezetimibe untuk menghambat penyerapan kolesterol.
- Fibrate, seperti gemfibrozil dan fenofibrate untuk menurunkan trigliserida dalam darah.
- Bile-acid-binding resins, seperti colesevelam dan cholestyramine untuk mengolah kelebihan kolesterol menjadi asam empedu.
Dokter mungkin juga memberikan perawatan atau obat-obatan tambahan jika kolesterol tinggi Anda disebabkan oleh kondisi medis. Selalu ikuti saran perawatan dari dokter untuk mendapatkan hasil terbaik.
Kesimpulan
- Bahaya kolesterol tinggi di usia muda adalah meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, hingga stroke.
- Secara umum, penyebab kolesterol tinggi di usia muda adalah faktor keturunan dan penerapan gaya hidup tidak sehat.
- Gejala utama kolesterol tinggi adalah xanthoma dan nyeri dada yang menjalar ke lengan, rahang, atau punggung atas.
- Penerapan gaya hidup sehat adalah langkah utama untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Jika tidak berhasil, dokter mungkin meresepkan obat-obatan, seperti statin, fibrate, cholesterol absorption inhibitors, atau bile-acid-binding resins.
[embed-health-tool-heart-rate]