Penyakit jantung sering kali menjadi momok bagi banyak orang karena dapat menyebabkan kematian dalam hitungan detik. Mengingat kehadirannya jarang disadari, penting bagi Anda untuk memahami faktor risiko penyakit jantung sehingga dapat melakukan upaya pencegahan sedini mungkin. Apa saja?
Faktor risiko penyakit jantung
Faktor risiko penyakit jantung umumnya melibatkan pola hidup yang tidak sehat. Namun, beberapa faktor juga berkaitan dengan kondisi yang tidak dapat Anda kontrol, contohnya keturunan.
Berikut merupakan beberapa hal yang membuat Anda lebih rentan mengalami penyakit jantung.
1. Tekanan darah tinggi
Salah satu faktor risiko utama penyakit jantung adalah tekanan darah tinggi (hipertensi). Kementerian Kesehatan RI menyebut, hampir setengah dari kasus serangan jantung disebabkan oleh hipertensi.
Tekanan darah tinggi menyebabkan otot jantung menjadi tebal dan kaku karena peningkatan beban kerja jantung.
Kondisi tersebut membuat fungsi jantung menjadi tidak normal dan dapat berkembang menjadi penyakit jantung.
2. Kolesterol tinggi
Kolesterol tinggi dapat mengakibatkan penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah arteri. Lama-kelamaan, penumpukan lemak akan menghambat aliran darah menuju jantung dan beberapa organ penting lainnya.
Ketika aliran darah menuju jantung terhambat, tentu saja organ tersebut tidak dapat bekerja dengan baik. Akibatnya, risiko terkena penyakit jantung akan semakin besar.
3. Diabetes melitus
Menurut studi berjudul Diabetes Melitus Sebagai Salah Satu Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner, penyakit diabetes dapat menyebabkan resistensi insulin, kelainan metabolisme lemak, dislipidemia, dan masalah fungsi pembuluh darah.
Semua kondisi tersebut meningkatkan kadar low-density lipoprotein (LDL). Kadar LDL yang tinggi lama-kelamaan dapat menyebabkan pembentukan sumbatan pada pembuluh darah.
Jika tidak segera ditangani, aliran darah menuju jantung akan menjadi terhambat. Akibatnya, risiko Anda terserang penyakit jantung menjadi tidak terhindarkan.
4. Obesitas
Obesitas kerap dikaitkan dengan kolesterol tinggi dan diabetes melitus. Perpaduan antara kedua kondisi tersebut tentu membuat risiko Anda terkena penyakit jantung menjadi semakin lebih besar.
5. Pola makan tidak sehat
Pola makan tidak sehat dapat menuntun Anda menuju penyakit jantung. Beberapa jenis kandungan dalam makanan yang dapat menjadi penyebabnya mulai dari lemak jenuh, lemak trans, kolesterol, hingga natrium (garam).
Konsumsi lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol secara berlebihan dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Sementara itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi garam mengakibatkan hipertensi.
6. Kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok dapat merusak pembuluh darah dan jantung. Nikotin yang terkandung dalam rokok menyebabkan tekanan darah meningkat.
Sementara itu, karbon monoksida dari asap rokok mengurangi kadar oksigen dalam darah yang akan dibawa ke jantung.
Tak hanya merugikan diri sendiri, kebiasaan ini juga memperbesar risiko bagi orang di sekitar Anda untuk terkena penyakit jantung.
7. Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
Konsumsi minuman beralkohol secara berlebih dapat membuat tekanan darah meningkat. Kebiasaan ini juga menyebabkan peningkatan kadar trigliserida, yang membuat risiko penyakit jantung menjadi lebih besar.
8. Kurang aktivitas fisik
Ketika Anda kurang beraktivitas, risiko obesitas, diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi akan ikut meningkat. Kondisi-kondisi tersebut dapat membawa Anda lebih dekat ke penyakit jantung.
9. Stres
Stres dapat menjadi faktor risiko penyakit jantung. Menurut sejumlah penelitian, stres memicu peningkatan tekanan darah dan kebutuhan jantung akan oksigen.
Tak hanya itu, kebanyakan orang cenderung melakukan gaya hidup yang buruk ketika stres, misalnya makan dengan porsi berlebih atau merokok. Hal tersebut tentu meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung.
10. Keturunan
Risiko mengalami penyakit jantung akan meningkat jika anggota keluarga Anda memiliki riwayat serupa. Selain itu, faktor risiko lain seperti tekanan darah tinggi, obesitas, hingga diabetes juga dapat diturunkan kepada Anda.
11. Usia lanjut
Salah satu faktor risiko utama penyakit jantung adalah pertambahan usia. Ketika memasuki usia lanjut, fungsi jantung tidak akan lagi sebaik saat Anda masih muda.
Dinding jantung akan menebal, begitu pula pembuluh darah arteri yang semakin tegang dan keras. Kondisi tersebut membuat jantung kewalahan untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
12. Jenis kelamin pria
Pria lebih berisiko mengalami penyakit jantung dibandingkan wanita. Meski begitu, risiko penyakit ini pada wanita akan mengalami peningkatan ketika memasuki masa menopause dan menjadi sama dengan pria saat usia 65 tahun ke atas.
Cara mengurangi risiko penyakit jantung
Penyakit jantung memang dapat menyerang siapa saja. Meski begitu, beberapa tindakan dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko penyakit ini.
Sejumlah cara mengurangi risiko penyakit jantung, meliputi:
- berhenti merokok,
- menjaga berat badan tetap ideal,
- rutin berolahraga, setidaknya 30 menit sehari,
- membatasi konsumsi minuman beralkohol dan memperbanyak air putih,
- mengelola stres dengan melakukan aktivitas seperti meditasi atau yoga,
- menerapkan pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi serat,
- mengurangi asupan lemak jenuh, lemak trans, dan makanan berkolesterol, serta
- berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan rutin dan mengobati kondisi yang dapat menjadi penyebabnya.
Upaya pencegahan yang dilakukan sedini mungkin dapat mengurangi risiko Anda terkena penyakit jantung. Periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala penyakit jantung maupun gangguan kardiovaskular lainnya.
Kesimpulan
Faktor risiko penyakit jantung sangat beragam, bisa disebabkan oleh pola hidup tidak sehat maupun kondisi yang tidak dapat Anda kontrol seperti usia, jenis kelamin, keturunan, dan jenis kelamin.
Meski begitu, Anda bisa mengurangi risiko terkena penyakit ini dengan menerapkan gaya hidup sehat dan mengobati kondisi yang berisiko menjadi pemicunya.
[embed-health-tool-heart-rate]