Henti jantung mendadak pada atlet dan dewasa muda (kurang dari 35 tahun) merupakan kejadian yang tragis dan berdampak besar pada keluarga dan institusi yang bersangkutan. Kejadian henti jantung mendadak pada atlet dan dewasa muda menurut salah satu studi prospektif di Italia tahun 2018 sebesar 1:100.000 pada dewasa muda dan 2,4:100.000 pada atlet.
Beberapa penyebab henti jantung pada atlet dan dewasa muda
Henti jantung mendadak adalah keadaan hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan tidak terduga yang menyebabkan hilangnya kesadaran dan pingsan.
Saat fungsi jantung hilang secara tiba-tiba, artinya darah akan berhenti dipompa dan dialirkan ke organ tubuh seperti otak, paru-paru, dan hati. Karena itu, henti jantung mendadak merupakan keadaan darurat yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani dalam beberapa menit.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), sekitar 70-90% orang yang mengalami henti jantung di luar rumah sakit meninggal sebelum tiba di rumah sakit.
Kondisi henti jantung mendadak dianggap sebagai penyebab utama kematian pada atlet muda, tapi juga bisa terjadi pada dewasa muda yang tidak terlibat dalam klub olahraga resmi. Henti jantung bisa terjadi saat berolahraga atau saat istirahat, atau bahkan saat tidur.
Apa saja penyebab henti jantung mendadak pada atlet dan dewasa muda?
1. Kardiomiopati hipertrofi
Kardiomiopati Hipertrofi merupakan penyebab henti jantung mendadak paling umum pada atlet dan dewasa muda. Penyakit ini disebabkan oleh mutasi gen pada otot jantung sehingga menyebabkan pembesaran otot jantung. Hal ini dapat memicu terjadinya fibrilasi ventrikel atau gangguan irama jantung terutama saat berolahraga atau beraktivitas fisik.
Penyakit ini bisa dideteksi dengan USG jantung.
2. Penyakit jantung koroner prematur
Penyakit jantung koroner disebabkan oleh penumpukan lemak pada pembuluh darah jantung. Penumpukan lemak menyebabkan pembuluh darah jantung menyempit dan mengganggu aliran darah sehingga menyebabkan henti jantung mendadak. Penyakit jantung koroner pada atlet dan dewasa muda kadang tidak menimbulkan gejala sebelumnya dan bisa menyebabkan henti jantung mendadak. Pemeriksaan uji latih jantung dengan beban biasanya tidak mendeteksi iskemia pada kelompok ini.
3. Anomali arteri koroner kongenital
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang mengaliri jantung. Normalnya pembuluh darah ini membawa darah kaya akan oksigen ke otot jantung untuk digunakan sebagai bahan pembentukan energi. Pada anomali arteri koroner kongenital, pembuluh darah tersebut membawa darah kaya akan karbondioksida sehingga menyebabkan otot jantung kekurangan bahan pembentuk energi dan menyebabkan henti jantung. Penyakit ini tidak bisa dideteksi dengan alat elektrokardiografi.
4. Prolaps katup mitral
Katup mitral merupakan katup yang memisahkan atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup mitral akan tertutup saat ventrikel kiri memompa darah sehingga mencegah terjadinya aliran balik ke atrium kiri. Pada prolaps katup mitral, katup mitral tidak menutup sempurna sehingga terjadinya aliran balik ke atrium kiri.
Penyakit ini menyebabkan terjadinya gangguan kelistrikan jantung dan dapat menyebabkan henti jantung mendadak. Penyakit ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan USG jantung.
5. Miokarditis
Miokarditis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada otot jantung. Peradangan pada otot jantung menyebabkan luka, luka tersebut dapat menyebabkan gangguan aliran listrik jantung. Gangguan listrik jantung dapat menyebabkan terjadinya henti jantung. Penyakit ini sulit dideteksi karena tidak tampak pada pemeriksaan elektrokardiografi maupun USG jantung.
6. Sindrom WPW (Wolf-Parkinson-White)
Sindrom WPW adalah sindrom yang terjadi akibat adanya jalur listrik tambahan pada jantung sehingga menyebabkan gangguan kelistrikan jantung. Sindrom WPW yang dapat menyebabkan henti jantung mendadak ini bisa diidap oleh anak-anak, dewasa muda, dan orang tua.
7. Sindrom QT memanjang (Long QT Syndrome)
Sindrom QT memanjang adalah sindrom yang terjadi akibat pemanjangan interval QT pada siklus jantung. Interval QT merupakan fase repolarisasi otot jantung yang bila memanjang dapat menimbulkan gangguan irama jantung dan menyebabkan henti jantung.
Penyebab sindrom QT memanjang adalah terjadinya mutasi gen yang menkoding kanal potasium. Penyakit ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan elektrokardiografi.
8. Sindroma brugada
9. Takikardia ventrikel katekolamin
[embed-health-tool-heart-rate]