2. Stenosis pulmonal
Katup pulmonal merupakan katup yang memisahkan ventrikel kanan dan arteri pulmonalis yang menuju paru-paru. Sama seperti stenosis aorta, stenosis katup pulmonal terjadi ketika katup menebal dan menyempit, sehingga darah sulit untuk keluar dari jantung menuju arteri pulmonal dan paru-paru.
Pada kondisi ini, jantung perlu bekerja lebih keras dalam memompa darah, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung.
3. Atresia pulmonal
Selain kedua kondisi tersebut, atresia pulmonal juga umum terjadi pada bayi dengan kelainan jantung bawaan. Pada kondisi ini, katup pulmonal tidak terbentuk dan hanya terdapat selebaran jaringan yang berbentuk padat.
Pada kondisi ini, darah tidak bisa melewati jalur yang normal untuk mengambil oksigen dari paru-paru. Darah akan melalui saluran lainnya di dalam jantung dan pembuluh darah arteri.
Apa penyebab dan faktor risiko kelainan katup jantung bawaan?
Penyakit katup jantung bawaan umumnya tidak memiliki penyebab yang pasti. Kondisi ini bisa terjadi karena katup yang tidak berkembang dengan baik dan sempurna saat janin masih di dalam kandungan.
Namun, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko bayi memiliki penyakit jantung bawaan, seperti genetik (keturunan) dengan penyakit jantung bawaan, ibu yang selama kehamilan mengonsumsi obat tertentu, ibu yang memiliki diabetes, ibu yang merokok dan mengonsumsi alkohol selama kehamilan, atau ibu yang mengalami infeksi tertentu selama kehamilan, seperti rubella.
Apa gejala kelainan katup jantung bawaan?
Bayi yang memiliki penyakit katup jantung bawaan mungkin tidak merasakan gejala tertentu. Umumnya, gejala bisa dirasakan ketika sudah memasuki usia anak-anak yang lebih tua atau dewasa, bila penyakitnya sudah berkembang. Beberapa gejala dan tanda yang mungkin timbul, yaitu:
- Nyeri dada.
- Pusing.
- Pingsan.
- Mudah lelah saat beraktivitas.
- Sesak napas.
- Jantung berdebar-debar (palpitasi).
- Suara berdesing pada jantung atau murmur jantung.
- Kulit berwarna kebiruan atau sianosis, terutama pada bayi dengan atresia pulmonal.
Bagaimana mendiagnosis kelainan katup jantung bawaan?

Beberapa penyakit jantung bawaan, termasuk katup jantung, dapat dideteksi saat janin masih di dalam kandungan. Pada kondisi ini, umumnya dokter akan melakukan fetal ekokardiografi untuk memeriksa fungsi jantung bayi sejak di dalam kandungan.
Ketika bayi dilahirkan, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa tes untuk mendiagnosis kelainan jantung bawaan ini. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan menggunakan stetoskop untuk mendeteksi apakah terdapat suara berdesing dari dalam jantung (murmur jantung),yang merupakan salah satu tanda dari penyakit katup jantung.
Selain itu, beberapa tes lainnya yang mungkin dilakukan untuk mendeteksi kelainan katup jantung bawaan, yaitu:
- Ekokardiografi
- Elektrokardiografi (EKG)
- Rontgen dada
- Kateterisasi jantung
- MRI jantung
- CT scan
Bagaimana mengobati penyakit katup jantung bawaan?
Beberapa penyakit jantung bawaan, termasuk katup jantung, mungkin tidak memerlukan pengobatan medis. Namun, pengobatan medis bisa saja diberikan pada kelainan katup jantung bawaan, tergantung pada kondisi setiap penderitanya, termasuk pada bayi.
Beberapa pengobatan yang mungkin diberikan pada penyakit jantung bawaan ini, yaitu:
- Balloon valvuloplasti, yaitu kateter dengan balon kecil di ujungnya, yang dimasukkan melalui pembuluh darah dari pangkal paha ke katup aorta. Balon tersebut akan dipompa untuk meregangkan katup sehingga aliran darah dapat lewat dengan mudah.
- Obat-obatan, terutama pada jenis atresia pulmonal. Obat juga bisa diberikan bila kelainan jantung bawaan ini ditemukan pada usia paruh baya. Obat yang mungkin diberikan, seperti obat antihipertensi.
- Operasi perbaikan atau penggantian katup jantung. Operasi ini bisa mencegah kerusakan yang lebih parah pada jantung bayi.
Setiap penderita kelainan jantung bawaan, termasuk katup jantung, memiliki kondisi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai pemilihan pengobatan yang tepat, termasuk pada bayi Anda.
Meski pengobatan sudah dilakukan, penting juga untuk selalu kontrol ke dokter mengenai perkembangan kesehatan. Apalagi, kondisi penyakit bawaan ini tidak dapat disembuhkan dan penderitanya mungkin perlu perawatan medis seumur hidup.
Orang dengan kelainan katup jantung bawaan juga perlu menerapkan gaya hidup sehat untuk kesehatan jantung. Beberapa diantaranya pola makan sehat, menjaga berat badan, mengelola stres, serta melakukan aktivitas fisik sesuai rekomendasi dokter.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar