Katup pulmonal merupakan katup yang memisahkan ventrikel kanan dan arteri pulmonalis yang menuju paru-paru. Sama seperti stenosis aorta, stenosis katup pulmonal terjadi ketika katup menebal dan menyempit, sehingga darah sulit untuk keluar dari jantung menuju arteri pulmonal dan paru-paru.
Pada kondisi ini, jantung perlu bekerja lebih keras dalam memompa darah, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung.
3. Atresia pulmonal
Selain kedua kondisi tersebut, atresia pulmonal juga umum terjadi pada bayi dengan kelainan jantung bawaan. Pada kondisi ini, katup pulmonal tidak terbentuk dan hanya terdapat selebaran jaringan yang berbentuk padat.
Pada kondisi ini, darah tidak bisa melewati jalur yang normal untuk mengambil oksigen dari paru-paru. Darah akan melalui saluran lainnya di dalam jantung dan pembuluh darah arteri.
Apa penyebab dan faktor risiko kelainan katup jantung bawaan?
Penyakit katup jantung bawaan umumnya tidak memiliki penyebab yang pasti. Kondisi ini bisa terjadi karena katup yang tidak berkembang dengan baik dan sempurna saat janin masih di dalam kandungan.
Namun, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko bayi memiliki penyakit jantung bawaan, seperti genetik (keturunan) dengan penyakit jantung bawaan, ibu yang selama kehamilan mengonsumsi obat tertentu, ibu yang memiliki diabetes, ibu yang merokok dan mengonsumsi alkohol selama kehamilan, atau ibu yang mengalami infeksi tertentu selama kehamilan, seperti rubella.
Apa gejala kelainan katup jantung bawaan?
Bayi yang memiliki penyakit katup jantung bawaan mungkin tidak merasakan gejala tertentu. Umumnya, gejala bisa dirasakan ketika sudah memasuki usia anak-anak yang lebih tua atau dewasa, bila penyakitnya sudah berkembang. Beberapa gejala dan tanda yang mungkin timbul, yaitu:
- Nyeri dada.
- Pusing.
- Pingsan.
- Mudah lelah saat beraktivitas.
- Sesak napas.
- Jantung berdebar-debar (palpitasi).
- Suara berdesing pada jantung atau murmur jantung.
- Kulit berwarna kebiruan atau sianosis, terutama pada bayi dengan atresia pulmonal.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar