Pola makan memang memiliki peranan penting dalam mengendalikan tekanan darah. Jika tidak cermat dalam memilih makanan, apa yang Anda makan justru bisa menyebabkan tensi naik. Karena itulah, tidak heran jika beberapa orang dengan hipertensi masih khawatir untuk puasa.
Lantas, apakah puasa bisa menurunkan hipertensi atau justru sebaliknya? Apa manfaat puasa bagi penderita hipertensi? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.
Bisakah hipertensi disembuhkan dengan puasa?
Puasa ternyata bermanfaat untuk pengidap hipertensi. Salah satu buktinya terlihat dalam studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association (2021).
Pada studi tersebut, sebanyak 85 responden tercatat mengalami penurunan tekanan sistolik dengan rata-rata sebesar 7,29 mmHg dan tekanan diastolik sebesar 3,42 mmHg setelah berpuasa selama dua minggu.
Manfaat ini diduga berasal dari perubahan metabolisme tubuh setelah 8–12 jam berpuasa. Dalam kondisi tersebut, tubuh akan berusaha menghasilkan energi dengan cara mengolah cadangan lemak menjadi keton.
Keton inilah yang dipercaya bisa mengurangi peradangan dan meningkatkan fungsi pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lebih lancar. Ketika tekanan darah lancar, tekanannya akan ikut berkurang.
Manfaat puasa untuk menjaga kenaikan berat badan dan aktivasi proses autofagi (pembuangan sel tubuh yang sudah tua atau rusak) juga dinilai bisa membantu mengontrol tekanan darah.
Penyebab tekanan darah tinggi saat puasa
Puasa memang bisa menurunkan tekanan darah, tetapi hanya bersifat sementara. Artinya, tekanan darah bisa kembali tinggi jika Anda berbuka atau sahur dengan makanan yang bisa meningkatkan tekanan darah.
Oleh karena itu, sebisa mungkin batasi atau hindari berbagai makanan berikut saat sahur dan berbuka.
- Makanan tinggi garam, seperti makanan cepat saji, olahan, kaleng, atau kemasan.
- Minuman dan makanan dengan pemanis buatan.
- Makanan tinggi lemak jenuh, seperti goreng-gorengan, cookies, dan kulit ayam.
- Minuman beralkohol, kopi, atau minuman berkafein lainnya.
Cara mencegah tekanan darah tinggi saat puasa
Seperti penjelasan di atas, ibadah puasa bukanlah pantangan bagi penderita hipertensi. Sebaliknya, berpuasa justru bisa membantu menurunkan tekanan darah yang tinggi.
Meski begitu, Anda tetap perlu memperhatikan beberapa hal berikut supaya untuk mengurangi risiko darah tinggi saat puasa.
1. Periksa ke dokter secara rutin
Bila memungkinkan, lakukanlah medical check up sebelum berpuasa. Dengan begitu, dokter bisa menentukan apakah Anda boleh berpuasa atau tidak.
Dalam kondisi tertentu, dokter mungkin perlu meresepkan obat antihipertensi untuk mengendalikan tekanan darah selama puasa.
Dokter juga dapat menyesuaikan resep obat supaya tetap efektif meski diminum mengikuti jadwal puasa.
2. Perbanyak minum air putih
Saat dehidrasi, kadar natrium dalam darah akan meningkat. Dalam kondisi ini, tubuh akan melepaskan lebih banyak hormon yang disebut vasopresin.
Mengutip situs Cleveland Clinic, kelebihan vasopresin bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat.
Karena itulah, Anda perlu memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air yang cukup saat sahur, berbuka puasa, sebelum dan sesudah ibadah salat tarawih, serta sebelum tidur.
3. Hindari makanan tinggi garam
Asupan garam berlebih dapat meningkatkan kadar natrium dalam sel dan mengganggu keseimbangan cairan.
Masuknya cairan ke dalam sel akan mempersempit diameter pembuluh darah sehingga jantung perlu memompa darah dengan lebih kuat.
Untuk menghindari kondisi tersebut, hindari makanan tinggi natrium seperti acar, sosis, keripik, dan makanan kaleng untuk sahur serta berbuka.
4. Tetap olahraga rutin
Olahraga rutin, termasuk yang dilakukan saat puasa, bermanfaat untuk menurunkan dan menstabilkan tekanan darah pada seseorang dengan hipertensi.
Untuk mendapatkan manfaat tersebut, usahakan tetap berolahraga selama minimal 30 menit sebanyak tiga hari dalam seminggu.
Anda bisa berolahraga pada pagi setelah sahur maupun malam hari setelah salat tarawih. Kapan pun waktu yang Anda pilih, keduanya sama-sama bisa memberi manfaat bagi tubuh.
5. Perbanyak asupan sayur dan buah
Pastikan bahwa menu sahur dan buka Anda selalu dilengkapi dengan sayur serta buah. Kalium tinggi pada dua sumber makanan tersebut dapat mengurangi efek natrium pada tekanan darah.
Beberapa jenis makanan tinggi kalium yang baik untuk menu sahur dan berbuka adalah pisang, melon, sayuran hijau, dan blewah.
Memiliki riwayat darah tinggi memang bukan penghalang untuk berpuasa. Meski begitu, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika Anda mengkhawatirkan kondisi tertentu ketika harus berpuasa dengan hipertensi.
Kesimpulan
- Puasa dipercaya bisa menurunkan tekanan darah tinggi karena membuat tubuh memproduksi energi dari keton. Keton inilah yang akan mengurangi peradangan sehingga meningkatkan fungsi pembuluh darah.
- Namun, manfaat puasa untuk hipertensi hanya bersifat sementara. Artinya, tekanan darah Anda bisa naik lagi saat melakukan sesuatu yang merupakan faktor penyebab hipertensi, seperti makan makanan tinggi garam.
- Supaya tekanan darah tetap terkendali selama berpuasa, tetaplah memenuhi kebutuhan air putih, menghindari makanan tinggi garam, berolahraga rutin, serta meningkatkan konsumsi sayur dan buah.
[embed-health-tool-heart-rate]