Cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit langka mirip cacar air yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox (mpox). Berbicara tentang kemiripannya dengan cacar air, banyak pertanyaan yang muncul, termasuk apakah kini sudah terdapat vaksin cacar monyet di Indonesia?
Mengenal cacar monyet dan jenis vaksinnya
Cacar monyet sedang menjadi perhatian global karena penularannya yang cepat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah mengumumkan wabah mpox sebagai darurat global.
Data terbaru dari Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa terdapat 88 kasus cacar monyet di Indonesia per 17 Agustus 2024. Sebanyak 87 di antaranya telah dinyatakan sembuh.
Vaksin cacar monyet digunakan untuk menekan angka kasus mpox yang kian meningkat. Jenis vaksin yang dipakai merupakan hasil modifikasi vaksin cacar (smallpox).
Ini karena virus monkeypox juga masih satu keluarga dengan virus variola yang menyebabkan cacar.
Terdapat dua jenis vaksin yang sudah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk mencegah cacar monyet, yaitu JYNNEOS dan ACAM2000.
1. JYNNEOS
JYNNEOS (juga disebut sebagai Imvamune atau Imvanex) adalah merek dagang untuk vaksin cacar monyet yang diproduksi oleh Bavarian Nordic.
Vaksin ini mengandung virus hidup yang dilemahkan dan tidak bereplikasi atau memperbanyak diri secara efisien di dalam tubuh manusia.
Rute pemberian vaksin JYNNEOS adalah lewat suntikan di bawah kulit (subkutan). Jenis vaksin ini diberikan sebanyak dua suntikan terpisah dengan jarak empat minggu.
Umumnya, respons imun tubuh membutuhkan waktu dua minggu setelah dosis kedua supaya bisa berkembang maksimal.
Vaksin JYNNEOS disetujui oleh FDA untuk digunakan dalam pencegahan cacar monyet pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.
2. ACAM2000
ACAM2000 adalah vaksin cacar yang diproduksi oleh Sanofi Pasteur Biologics Co. Vaksin ini terbuat dari virus Vaccinia hidup yang mampu bereplikasi atau memperbanyak diri.
Rute pemberian vaksin ini yaitu melalui suntikan pada kulit (perkutan). Satu dosis vaksin akan diberikan melalui beberapa tusukan dengan jarum bercabang.
Respons imun tubuh membutuhkan waktu empat minggu agar mampu berkembang secara maksimal.
Setelah perpindahan virus ke tubuh (inokulasi) melalui suntikan berhasil, lesi akan terbentuk di area vaksinasi. Lesi membutuhkan waktu enam minggu atau lebih untuk sembuh.
ACAM2000 juga telah diizinkan FDA untuk digunakan melawan monkeypox hanya ketika tidak ada pilihan pengobatan alternatif yang sebanding atau memuaskan.
Efek samping vaksin cacar monyet
Efek samping yang timbul pascasuntikan JYNNEOS antara lain nyeri, bengkak, dan kemerahan di tempat suntikan.
Karena efek sampingnya minimal, vaksin ini dinilai aman untuk diberikan kepada orang dengan HIV dan dermatitis atopik.
Akan tetapi, orang dengan alergi parah terhadap komponen vaksin apa pun, seperti gentamicin, ciprofloxacin, dan protein telur, tidak boleh menerima vaksin ini.
Data penelitian pada hewan tidak menunjukkan bukti masalah reproduksi. Dengan begitu, untuk saat ini ditetapkan bahwa kehamilan dan menyusui bukan kontraindikasi dari vaksin JYNNEOS.
Vaksin ACAM2000 diketahui mempunyai potensi efek samping yang lebih serius. Sejumlah efek samping vaksinasi yang mungkin timbul antara lain:
- nyeri di tempat suntikan,
- bengkak,
- ruam kemerahan,
- demam,
- pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati),
- peradangan pada otot jantung (miokarditis) dan perikardium (perikarditis), dan
- komplikasi dari inokulasi yang tidak disengaja.
Selain itu, vaksin ACAM2000 juga tidak boleh diberikan kepada orang-orang dengan:
- penyakit jantung,
- penyakit mata yang sedang melakukan pengobatan steroid topikal,
- gangguan defisiensi imun bawaan atau didapat, seperti penyakit autoimun dan HIV,
- sedang menggunakan obat imunosupresif,
- dermatitis atopik atau memiliki riwayat kondisi kulit akut atau eksfoliatif lainnya,
- bayi di bawah usia 12 bulan,
- sedang hamil atau menyusui, dan
- memiliki riwayat alergi parah (anafilaksis).
Siapa yang boleh mendapatkan vaksin cacar monyet?
Per 21 Agustus 2024, Kemenkes RI sudah menyediakan 4.450 dosis vaksin cacar monyet di Indonesia yang diberikan sebanyak dua dosis untuk satu orang.
Belum ada informasi terbaru mengenai harga vaksin mpox. Jenis vaksin ini diberikan secara terarah untuk individu tertentu, berbeda dari vaksin COVID-19 yang dilakukan secara massal.
Kelompok pertama adalah orang yang melakukan kontak dengan pengidap cacar monyet dan telah diidentifikasi oleh dinas kesehatan melalui investigasi kasus, pelacakan kontak, dan penilaian paparan risiko.
Kelompok kedua adalah orang yang melakukan kontak dengan pengidap cacar monyet yang memenuhi kriteria di bawah ini.
- Tenaga kesehatan yang berisiko tinggi melakukan kontak dengan pengidap cacar monyet.
- Mengetahui bahwa pasangan seksualnya dalam 14 hari terakhir didiagnosis cacar monyet.
- Memiliki banyak pasangan seksual atau pria yang berhubungan sesama jenis dalam 14 hari terakhir di wilayah yang diketahui terdapat banyak kasus cacar monyet.
Secara khusus, pemberian vaksin JYNNEOS harus diprioritaskan kepada kelompok orang yang berisiko mengalami efek samping yang parah dengan pemberian vaksin ACAM2000.
Jenis vaksin ini juga diberikan pada orang yang berisiko mengalami keparahan penyakit infeksi cacar monyet, seperti pengidap HIV atau gangguan kekebalan lainnya.
Kesimpulan
- Dua jenis vaksin yang sudah disetujui untuk mencegah penularan cacar monyet, yakni vaksin JYNNEOS dan vaksin ACAM2000.
- Untuk saat ini, vaksin mpox diberikan secara terarah pada individu yang berisiko tinggi terpapar atau memiliki kontak erat dengan pengidap cacar monyet.
- Belum ada informasi terbaru mengenai harga vaksin mpox. Vaksin ini diberikan secara terarah untuk kelompok yang berisiko tinggi atau telah terkena paparan.